Berita Sidoarjo Hari Ini

Dompet 3 Pemuda Sidoarjo Ini Tetap Terisi Jutaan Rupiah Meski Pandemi dari Hidroponik, Ini Kisahnya

Meski situasi wabah Virus Corona atau Covid-19, tiga pemuda di Sidoarjo ini tetap mampu mendulang jutaan rupiah dengan hidroponik

Editor: isy
febrianto ramadani/suryamalang.com
Tiga pemuda di Sidoarjo Halim Akbar Indiarto (28), Yayan (26) dan Yunus (26) memamerkan salah satu tanaman hidroponik mereka dari usahanya yang disebut bengkelponic, Jalan Brigjen Katamso, Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo, Senin (19/10/2020). 

Dengan durasi 10 sampai 15 menit.

"Kelebihan sistem talang adalah membersihkannya lebih mudah. Sementara paralon lebih susah dan tidak rata pembersihannya karena masih ditemukan lumut," terangnya.

Halim juga menjelaskan, omzet yang didapat dari usahanya mencapai Rp 3-6 juta perbulan.

Pangsa pasarnya meliputi daerah Waru Timur dengan mengandalkan Whatsapp dan Sosial Media yang bisa diakses dengan kata bengkelponic.

"Kami sendiri tidak punya latar belakang sebagai petani. Kalau saya sebagai fisio terapi. Sementara Yayan seorang mekanik, dan Yunus hobinya sebagai pemanah. Semua bisa belajar asalkan ada kemauan," ucapnya.

Dari usaha hidroponik mereka, banyak hasil panen yang bisa dijual dan masuk ke swalayan.

Namun Halim mengungkapkan kendala, seperti legalisasi pengujian, kendati demikian pihaknya akan ada rencana untuk mengurus dokumen pengujian, serta akan merambah ke salah satu pasar online ternama di Indonesia.

"Ada customer yang beli hasil panen dari kami. Lalu kami kemas per netpot dengan harga kisaran Rp 1.000-5.000. Hidroponik tidak membutuhkan tempat luas. Bisa dilakukan di rumah," katanya. 

Hidroponik sendiri jarak antara tanaman satu dengan lainnya 10 cm.

Dengan 6 lubang untuk masing masing net pot. Ini dilakukan demi tumbuh kembang tanaman menjadi besar.

"Tanaman Kangkung paling mudah. Dua minggu bisa satu bulan setengah. Tidak butuh cahaya dan air banyak. Cuma butuh vitamin. Satu bulan bisa dipanen. Kalau daun mint distek maksimal satu bulan dipanen," jelasnya.

Sementara Sawi, Bayam Merah dan Hijau, 40-60 hari dari biji atau 25-30 hari setelah tanam dari bibit.

Berbeda dengan Seledri, Tomat, Melon, Cherry, dan Strawberry.

Perlakuannya dan jarak tanam juga berbeda.

"Dicek tingkat suhu air, vitamin, sirkulasi buah, lebih teliti penanganannya. Tapi hasilnya sangat memuaskan," ungkapnya. (Febrianto Ramadani)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved