Berita Malang Hari Ini
Pengamanan Antisipasi Demo Tolak UU Cipta Kerja di Malang Tetap Diperketat
massa aksi unjuk rasa tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja dari Aliansi Malang Melawan belum terlihat
Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: isy
SURYAMALANG.COM, MALANG - Hingga pukul 12.03 WIB, massa aksi unjuk rasa tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja dari Aliansi Malang Melawan belum terlihat, Selasa (20/10/2020) siang. Kendati demikian, petugas pengamanan gabungan TNI Polisi tetap siaga dan melakukan pengketatan pengamanan.
Tampak ratusan anggota TNI memakai seragam bertuliskan PHH (Pasukan Huru Hara) siaga di depan lobi gedung DPRD Kota Malang. Selain itu dua kendaraan Water Canon dari Polres Malang dan Polresta Malang Kota, juga nampak disiagakan di depan Balai Kota Malang.
Sedangkan satu mobil Water Canon dan rantis Baracudda milik Brimob Polda Jatim, juga siaga di dekat gedung DPRD Kota Malang. Pagar kawat berduri yang berjumlah dua lapis juga masih terpasang, sebagai antisipasi aksi anarkis pengunjuk rasa.
Kawat berduri tersebut didatangkan dari Polres Bondowoso dan milik satuan Brimob Polda Jatim.
Sebab kawat berduri sebelumnya, diketahui telah dirusak oleh massa pengunjuk rasa anarkis pada Kamis (8/10/2020).
Seperti yang diberitakan sebelumnya, ribuan massa gabungan dari buruh dan mahasiswa yang mengatasnamakan Aliansi Malang Melawan, berencana akan kembali menggelar aksi unjuk rasa.
Rencananya aksi unjuk rasa tersebut digelar pada Selasa (20/10/2020), dan dipusatkan di perempatan Jalan Semeru - Jalan Kahuripan (perempatan Rajabali) dan gedung DPRD Kota Malang.
Diprediksi jumlah pengunjuk massa yang akan datang berjumlah sebanyak 3.000 orang.
Dalam aksinya itu, para pengunjuk rasa akan menuntut dua hal yaitu menolak UU Omnibus Law Cipta Kerja dan terbitkan Perpu Pembatalan UU Omnibus Law Cipta Kerja.