Berita Tulungagung Hari Ini

Kerupuk Kini Dilarang Masuk Lapas Tulungagung, Ini Sebabnya

Sebagai langkah antisipasi, kini kerupuk adalah salah satu makanan yang dilarang dimasukkan ke dalam Lapas Tulungagung

Penulis: David Yohanes | Editor: isy
david yohanes/suryamalang.com
Kerupuk pasir yang dipakai menyelundupkan sabu-sabu ke Lapas Kelas IIB Tulungagung. 

SURYAMALANG.COM | TULUNGAGUNG - Petugas Lapas Kelas IIB Tulungagung bersama Satreskoba Polres Tulungagung berhasil mengungkap percobaan penyelundupan sabu-sabu dengan media kerupuk pasir. Sebagai langkah antisipasi, kini kerupuk adalah salah satu makanan yang dilarang dimasukkan ke dalam Lapas Tulungagung.

“Dampak langsungnya, kerupuk kami larang untuk dibawa masuk. Karena sudah berpotensi dijadikan alat menyelundupkan narkotika,” terang Kepala Lapas Kelas IIB Tulungagung, Tunggul Buwono, Kamis (22/10/2020).

Tersangka atas nama Farid Tahta Kurniawan ditangkap dengan barang bukti 15,9 gram sabu-sabu, dan 63 pil psikotropika, Rabu (21/10/2020) pukul 10.30 WIB. Tungguh mengungkapkan, Farid datang mengirim barang kepada warga binaan bernama Misdianto.

Baca juga: Kurir Ini Selundupkan Sabu ke Lapas Tulungagung Pakai Kerupuk Pasir

Awalnya tidak ada yang mencurigakan dari barang kiriman yang dibawa Farid.

“Jadi dia mengirim rokok, nasi di wajah bakul plastik, sayur dan ada satu plastik kerupuk pasir,” ungkap Tunggul.

Tunggul memuji kejelian anak buahnya yang melihat sesuatu yang janggal dalam bungkus rokok yang dibawa Farid.

Bungkus rokok itu sekilas masih utuh sempurna, masih terbungkus plastik dan tidak ada keanehan.

Namun petugasnya melihat pada bagian pita cukai terlihat sudah robek.

“Temuan itu ditunjukkan ke saya. Kemudian perintahkan orang itu dipanggil, dan barangnya untuk dibongkar bersama,” sambung Tunggul.

Ternyata rokok di dalamnya dilem jadi satu, sehingga saat ditarik semuanya ikut keluar.

Setelah ditarik, ternyata rokok itu hanya tinggal setengah saja.

Sedangkan bagian bawah rokok tersimpan paket sabu-sabu.

“Kami langsung memanggil Satrekoba Polres Tulungagung. Kami sudah lama kerja sama, kami tidak pernah meningal mereka (jika ada temuan),” ujar Tunggul.

Petugas keamanan Lapas telah memeriksa semua bawaan Farid, namun tidak menemukan barnag bukti lain.

Anggota Satreskoba yang sudah terlatih kemudian giliran memeriksa kembali, termasuk satu per satu kerupuk yang dibawa Farid.

Akhirnya polisi menemukan dua paket sabu lain, disembunyikan di antara lekukkan kerupuk.

Selain itu polisi juga menemukan keanehan di bakul plastik, wadah nasi yang dibawa Farid.

Bakul itu ternyata ada dua tumpuk namun disamarkan seolah hanya satu buah.

Ruangan di antara bakul itu dipakai untuk menyembunyikan 63 pil psikotropika.

“Sekarang kami akan aduk-aduk semua kiriman makanan. Kesannya memang tidak manusiawi, tapi lebih tidak manusiawi jika ada narkoba yang masuk ke dalam Lapas,” tegas Tunggul.

Kini Misdianto masih dalam ruang isolasi untuk dimintai keterangan.

Sejauh ini petugas tidak menemukan hubungan antara Misdianto dengan Farid.

Diduga Farid mencatut nama Misdianto untuk memasukkan kiriman barang.

Kepada penyidik Satrekoba, Farid mengaku sudah pernah mengirim barang kepada Misdianto.

Namun petugas Lapas memastikan, Misdianto menerima kiriman itu tanpa mengenal Farid.

Selain itu tidak ada narkotika saat pengiriman pertama.

Diduga Farid sedang melakukan uji coba sebelum melaksanakan penyeludupan yang sebenarnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved