Berita Madiun Hari Ini
Siswi SMA Madiun Melahirkan Bayi, Disimpan dalam Tas Ransel dan Dibuang, Identitas Ayah Masih Buram
Siswi SMA Madiun Melahirkan Bayi, Disimpan dalam Tas Ransel dan Dibuang, Identitas Ayah Masih Buram
SURYAMALANG.COM - Seorang anak di bawah umur yang masih berstatus sebagai siswi SMA di Madiun hamil dan nekat melahirkan bayinya seorang diri.
Selepas melahirkan, parahnya, siswi SMA itu memasukkan bayi laki-lakinya ke dalam tas ransel lalu dibuang.
Si jabang bayi dibuang dalam kondisi tali pusar masih menempel.
Peristiwa itu awalnya terbongkar ketika warga Kecamatan Kartoharjo, Madiun bernama Sri dikejutkan dengan suara tangisan bayi, Rabu (21/10/2020).
Saat mencari sumber suara, Sri melihat ada sebuah tas ransel yang ditutupi genteng.
Ia semakin terkejut karena mendapati tas ransel itu berisi bayi laki-laki yang menangis.
"Setelah dibuka, terlihat bayi berjenis kelamin laki-laki dan ari-ari masih menempel pada pusar," tutur Kapolsek Kartoharjo Kompol Lilik Sulastri.
Bayi malang itu pun kemudian dibawa ke klinik untuk mendapatkan perawatan.
Setelah penemuan itu, polisi meminta keterangan dari sejumlah warga yang tinggal tak jauh dari lokasi bayi itu ditemukan.
Polisi akhirnya menemukan pembuang bayi.
Ia adalah seorang siswi SMA yang tak lain adalah ibu kandung bayi tersebut.
Siswi itu tinggal hanya dengan neneknya.
Sang ayah telah meninggal, sedangkan ibunya bekerja sebagai tenaga kerja wanita di luar negeri.
Dari pemeriksaan sementara, Kapolsek menjelaskan, siswi tersebut melahirkan bayinya seorang diri, tanpa bantuan siapa pun.
"Dia melahirkan sendiri di dalam rumah, lalu bayinya dibuang tak jauh dari rumahnya," kata Lilik.
Polisi masih menyelidiki pria yang menghamili siswi tersebut dan motif di balik pembuangan bayi laki-laki itu.
Siswi SMA yang merupakan ibu sang bayi, kini masih menjalani perawatan pascamelahirkan di rumah sakit di Kota Madiun. (Kompas.com)

Siswi SMP Digilir 10 Cowok dalam 5 Ronde di TKP yang Berbeda
Siswi SMP di Kabupaten Buleleng, Bali, diduga menjadi korban pemerkosaan yang dilakukan 10 temannya.
Pemerkosaan terhadap anak di bawah umur ini terjadi di lima tempat berbeda alias lima ronde.
Buntut dari pemerkosaan ini, cewek SMP tersebut mengalami trauma dan depresi.
Kasubag Humas Polres Buleleng Iptu Gede Sumarjaya mengatakan, korban sedang mendapatkan penanganan dari psikiater.
Korban, kata dia, telah bisa diajak berkomunikasi.
"Sudah bisa diajak komunikasi tapi ngalor ngidul."
"Berdasarkan keterangan awal diduga pelaku 10 orang dengan lima TKP," kata Sumarjaya daat dihubungi, Selasa (20/10/2020).
Baca juga: Siswi SD Penyandang Disabilitas Diperkosa Hingga Hamil dan Trauma, Identitas Pelaku Masih Misterius
Baca juga: Cinta Terlarang Siswi SMP Sumenep dengan Kakak Ipar Melahirkan Bayi Laki-laki, Kisah Berakhir di Sel
Sumarjaya mengatakan, pihaknya masih menyelidiki dan mencari para pelaku pencabulan ini.
Pencabulan itu diduga dilakukan para pelaku pada 11 Oktober 2020.
Kejadian pertama diduga dilakukan enam orang di Penarungan, Buleleng.
Kejadian kedua sampai kelima terjadi di Alasangker, Buleleng, dengan waktu dan tempat berbeda.
Sumarjaya menjelaskan, kasus ini terungkap setelah korban dikabarkan hilang pada Minggu (11/10/2020).
Korban pulang ke rumah pada Rabu (14/10/2020).
Saat tiba di rumah, korban seperti mengalami depresi dan tertekan.
Orangtua pun menanyakan kondisi korban.
Korban mengaku telah diperkosa 10 orang.
Keluarga lalu melaporkan kasus itu ke polisi. (Kompas.com)