Curhat Ibu Rangga Dapat Hunian Baru dan Siap Ditempati, Ngaku Trauma & Enggan Tinggal di Rumah Lama

Curhat ibu Rangga yang baru-baru ini dapatkan rumah baru di Aceh Timur, mengaku alamai trauma sejak peristiwa tragis & enggan tinggal di rumah lama.

Penulis: Ratih Fardiyah | Editor: eko darmoko
Suryamalang.com/kolase SERAMBINEWS.COM
Curhat ibu Rangga yang enggan tinggal di rumah lama. 

“Yang sabar ya, saya selaku anggota DPD RI sangat merasa sedih dan terpukul atas kejadian ini.

Batin saya sangat terluka atas kejadian ini,” kata Haji Uma saat berbincang dengan suami korban serta istrinya sembari memberikan dukungan moril kepada mereka.

Haji Uma berharap dengan kejadian ini bisa menjadi pelajaran bagi pemerintah dan kementerian terkait harus hati-hati dalam memberikan remisi kepada narapidana apalagi kepada residivis.

“Diketahui pelaku adalah residivis pembunuhan yang mendapatkan remisi pada saat covid-19 kemarin,” ungkap Haji Uma.

“Kita harap ke depan kepada pemangku kebijakan atau pegawai lapas harus mengevaluasi betul-betul secara matang dan komperehensif agar tidak salah dalam memberikan remisi kepada residivis serta harus melihat rekam jejaknya terlebih dahulu,” harap Haji Uma.

Haji Uma melayat ke rumah ibunda Rangga (Dokumentasi Staf Haji Uma)
Haji Uma melayat ke rumah ibunda Rangga (Dokumentasi Staf Haji Uma) 

Pemkab Aceh Timur Bangun Rumah

Seperti diketahui, kasus ini mengundang simpati dari berbagai pihak kepada korban.

Salah satunya Pemkab Aceh Timur yang saat ini melalui rekanan sedang membangun satu rumah bantuan di salah satu desa dalam Kecamatan Birem Bayeun, Aceh Timur.

Rumah ini akan diserahkan kepada Dn (28), ibu muda korban pemerkosaan yang anak lelakinya Rangga dibunuh pemerkosa itu saat kejadian itu beberapa waktu yang lalu.

Pasalnya, rumah ibu muda ini saat peristiwa tragis jelang Subuh tersebut kurang layak huni dan berada di tengah kebun sawit yang jauh dari permukiman warga.

Sedangkan saat kejadian, suaminya Ay sedang tak berada di rumah karena sedang mencari ikan.

Adapun pemerkosa tersebut, Samsul sudah meninggal di sel Mapolres Langsa beberapa hari setelah kejadian ini.

Keuchik desa setempat, Adi Saputra, kepada Serambinews.com, Jumat (30/10/2020), mengatakan pembangunan rumah itu sudah dimulai sejak sepekan terakhir ini dan kini sudah mulai pemasangan bata.

"Rumah untuk keluarga korban Dn sudah mulai dibangun sejak seminggu lalu, saat ini pihak yang membangunnya sudah melakukan tahapan pamasangan bata," ujar Keuchik.

Dia menambahkan, pembangunan rumah tipe 36 meter persegi yang akan ditempati korban dan suaminya Ay itu dibantu Pemkab Aceh Timur.

Rumah bantuan Pemkab Aceh Timur untuk korban Dn sedang dalam proses pengerjaan oleh pihak rekanan. (SERAMBINEWS.COM/ZUBIR )
Rumah bantuan Pemkab Aceh Timur untuk korban Dn sedang dalam proses pengerjaan oleh pihak rekanan. (SERAMBINEWS.COM/ZUBIR ) 
Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved