Curhat Ibu Rangga Dapat Hunian Baru dan Siap Ditempati, Ngaku Trauma & Enggan Tinggal di Rumah Lama
Curhat ibu Rangga yang baru-baru ini dapatkan rumah baru di Aceh Timur, mengaku alamai trauma sejak peristiwa tragis & enggan tinggal di rumah lama.
Penulis: Ratih Fardiyah | Editor: eko darmoko
Kemungkinan dalam waktu dekat ini rumah bagi keluarga korban Dn tersebut akan rampung dikerjakan pihak rekanan dan bisa langsung mereka tempati.
Setelah Dn keluar dari rumah sakit, jelas Keuchik, korban Dn dan suaminya Ay tinggal sementara di rumah kontrakan yang disewa pihak desa daerah tersebut.
Sebelumnya, Wabup Aceh Timur, Syahrul Bin Syama’un, melayat ke rumah korban pembunuhan dan pemerkosaan di salah satu desa di Kecamatan Birem Bayeun, Aceh Timur, Rabu (14/10/2020).
Dalam kesempatan itu Wabup Aceh Timur didampingi oleh Kepala BPBD Ashadi SE, anggota DPRK Fraksi PA, dan sejumlah pejabat Pemkab setempat lainnya.
Selain menyerahkan langsung bantuan kepada korban, saat itu Wabup Aceh Timur ini berjanji kepada korban akan membantu pembangunan rumah bagi keluarga korban.
Kepala Dinas Sosial Aceh Timur, Elfiandi, yang dihubungi Serambinews.com via telepon, mengatakan rumah bantuan untuk keluarga Dn sudah mulai dibangun pihak rekanan yang ditunjuk.
Rumah bantuan itu diperintahkan oleh Wakil Bupati Aceh Timur, Syahrul Bin Syama’un, agar segera dikerjakan dan cepat rampung dalam waktu dekat, supaya bisa langsung ditempati oleh keluarga Dn.
"Sekarang rekanan sedang melakukan proses pembangunan rumahnya, mungkin dalam waktu dekat akan rampung dikerjakan," tutup Kadisos Aceh Timur itu.
Dilaporkan sebelumnya, Kondisi luka di tangan Dn (28), ibu muda korban rudapaksa itu kini mulai membaik.
Korban Dn juga sudah bisa diajak untuk berkomunikasi. Luka di tangan kanannya sudah tidak diperban.
Setiap hari Sabtu, dokter mengarahkan korban datang ke RS Cut Meutia Langsa untuk dicek lukanya itu.
"Alhamdulillah, sekarang kondisi saya sudah agak membaik, luka saya juga udah tak diperban," ujar korban Dn, saat dihubungi Serambinews.com, Rabu (28/10/2010) melalui nomor telepon suaminya Ay.
Waktu itu, Serambinews.com hendak berkomunikasi dengan Ay, namun handphone Ay ternyata langsung diangkat oleh korban Dn, sedangkan suaminya Ay sedang tidak sehat (sakit).
"Maaf pak, abang sedang tidur, dia lagi kurang sehat (sakit)," sebut Dn. Saat ini mereka tinggal sementara di rumah yang disewa keuchik setempat.
Posisi rumah mereka tinggali itu tidak jauh dari rumah abang iparnya, Marzuki, di daerah selama ini mereka tinggal, di Kecamatan Birem Bayeun.