Penanganan Covid

Update Zona Merah Covid-19 di Jawa Timur Selasa 3 November: Tuban Gresik Oranye, Lamongan Kuning

Berikut update zona merah Covid-19 di Jawa Timur Selasa 3 November 2020: Tuban Gresik kembali ke zona oranye, Lamongan zona kuning, zona merah nihil

Penulis: Sarah Elnyora | Editor: eko darmoko
Suryamalang.com/kolase Shutterstock/infocovid19.jatimprov.go.id
Ilustrasi makeup menempel di masker dan peta zona merah Covid-19 di Jawa Timur 

Zona Merah Covid-19 di Tulungagung, 7 Kecamatan Sudah Masuk Zona Hijau

Peta sebaran Covid-19 di Tulungagung, Sabtu (19/9/2020).
Peta sebaran Covid-19 di Tulungagung, Sabtu (19/9/2020). (Pemkab Tulungagung)

Dua dari 19 kecamatan di Tulungagung masih masuk zona merah.

Sedangkan 17 kecamatan lain terdiri dari delapan kecamatan masuk zona kuning, dua kecamatan masuk zona oranye, dan tujuh kecamatan masuk zona hijau.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Tulungagung, dr Kasil Rokhmad mengatakan syarat masuk zona hijau adalah tidak ada penambahan pasien selama dua pekan berturut-turut.

"Pemetaan ini sangat penting untuk kewaspadaan dari tingkat kabupaten, kecamatan, sampai desa," terang dr Kasil kepada SURYAMALANG.COM, Senin (2/11/2020).

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Tulungagung ini mengakui sebaran zona hijau yang lebih luas akan mengubah kebijakan, terutama kegiatan ekonomi akan lebih dilonggarkan.

Namun jika sebarang zona merah bertambah, maka aspek kesehatan akan diketatkan.

"Kami bersyukur sekarang tidak ada zona merah di Jawa Timur. Kami bertetangga dengan Blitar yang masih zona oranye, dan Trenggalek sudah kuning," sambung Kasil.

Baca juga: Daftar Kelurahan yang Sudah Nol Kasus Covid-19 di Surabaya

Baca juga: Update Covid-19 di Malang Raya Jawa Timur Senin 2 November 2020: Positif 3695, Total Sembuh 3262

Kondisi daerah sekitar itu turut mempengaruhi kasus Covid-19 di Tulungagung.

Terbukti Tulungagung sudah masuk zona kuning sejak Juli 2020.

Namun selama itu pula Tulungagung gagal masuk zona hijau.

"Kami tidak bisa berjuang sendirian, karena ada mobilitas manusia. Mobilitas manusia ini yang menyebabkan munculnya kasus-kasus baru," ungkap Kasil.

Selama ini kasus yang ditemukan adalah pelaku perjalanan dari daerah zona yang lebih tinggi, serta kontak eratnya.

Kini setelah jawa Timur bebas dari zona merah, Kasil menilai mobilitas di Jawa Timur tidak begitu berpengaruh.

Karena itu Kasil juga tidak begitu khawatir dengan libur panjang kemarin.

"Selama wisatawannya dari Jawa Timur saja, masih aman. Karena sudah terjadi risiko penularan," ujar Kasil.

Tapi, Kasil tetap menyiapkan tim kesehatan untuk selalu waspada.

Kemungkinan penularan selama libur panjang akan diketahui lima hari ke depan.

Karena itu setiap temuan wajib ditindaklanjuti dengan pelacakan hingga tuntas.

"Kami tetap mengantisipasi dampak libur panjang kemarin. Puskesmas-Puskesmas telah kami siapkan untuk merespon setiap temuan pasien," terang Kasil.

Catatan Redaksi: Bersama kita lawan virus corona. SURYAMALANG.COM mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Ingat pesan ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).

(Sarah/David Yohanes/SURYAMALANG.COM)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved