Gadis Remaja Bunuh Teman Satu Geng di Depan Orangtua yang Sakit Kanker Otak, Dihina Jelek & Gak Laku
Gadis remaja bunuh teman satu geng di depan orangtua korban yang sakit kanker otak, emosinya tersulut gara-gara dihina jelek dan gak laku
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Adrianus Adhi
Penangkapan tersangka berdasarkan rekaman kamera CCTV tetangga di lokasi kejadian.
"Bagaimanapun, keterangannya mencurigakan.
Selain itu terdapat beberapa bekas lebam termasuk gigitan di lengan dan badan tersangka sebelum ditahan untuk penyidikan lanjut," katanya.
Baca juga: 3 Remaja Tanggung Diduga Sebagai Pelaku Pembunuhan Sadis Bocah SMP di Bukit Jamur Gresik
Baca juga: Kronologi Pengantin Baru Kabur Saat Diajak Malam Pertama, Nekat Lompat dari Mobil dan Lari Ketakutan

Polisi juga menggeledah rumah pelaku dan menemukan uang tunai dan peralatan rias milik korban.
Katanya, sebelum kejadian, tersangka datang ke rumah korban naik sepeda motor.
"Ketika berbincang di ruang tamu, ada ucapan korban yang menimbulkan kemarahan pelaku hingga terjadi perkelahian.
"Tersangka mengambil pisau dapur yang ada di ruang tamu lalu menikam pergelangan tangan kiri korban hingga putus," katanya.

Soal pemicu kemarahan pelaku, Mohd Adli mengatakan Siti Nur Surya Ismail sering mengejek kehidupan keluarga tersangka.
Korban sering mengejek pelaku miskin karena ibunya hanya bekerja sebagai tukang cuci, manakala ayahnya hanya bekerja kampung.
Sedangkan keluarga korban keadaan ekonominya lebih baik.
"Tersangka mengaku korban suka mengejek dengan mengatakan yang dirinya tidak cantik dibanding dirinya dan itu menjadi pemicu tersangka tidak mempunyai teman pria atau pacar.
"Saat ini, polisi masih menjalankan penyidikan bagi mendapatkan pemicu pembunuhan," katanya ketika ditemui di Markas Poliis Daerah Hulu Terengganu.

Mohd Adli berkata, selain pergelangan tangan korban dipotong, pemeriksaan juga mendapati terdapat tusukan pada leher mangsa dan beberapa luka lain.
"Kita juga yakin terjadi pergulatan korban dan pelaku karena kita menemukan beberapa helai rambut dalam genggaman korban," katanya