Mengenal Gubernur DKI Jakarta Pertama Setelah Indonesia Merdeka
Jakarta telah dipimpin 17 gubernur atau kepala daerah sejak Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945.
Kemudian, mengatur lokasi orang bisa mendirikan rumah, pasar, dan fasilitas umum lainnya.
Sebelum menjabat sebagai gubernur Jakarta, Suwiryo telah menunjukkan rasa cintanya pada Indonesia dengan turut membantu menyiapkan upacara pengumuman Proklamasi Kemerdekaan RI di Jalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta.
Pada masa peralihan pemerintahan Kota Jakarta dari Jepang ke Indonesia, 7 September 1945, Suwiryo juga ditunjuk sebagai pemimpin pemerintah kota didampingi Bagindo Dahlan Abdullah sebagai wakil dan Suratno Sastroamidjojo sebagai sekretaris.
Sesuai arsip Pemprov DKI, Suwiryo pernah ditangkap dan dipenjarakan oleh pemerintah Belanda pada Agresi Militer I Belanda tanggal 21 Juli 1947.
Kemudian dia diasingkan ke Yogyakarta sampai akhir 1947.
Dua tahun kemudian, Suwiryo kembali ke Jakarta dan menjabat sebagai wali kota Jakarta Raya sejak 30 Maret 1950 hingga 2 Mei 1951.
Setelah tak lagi menjabat sebagai kepala pemerintahan Jakarta Raya, Suwiryo dilantik sebagai Wakil Perdana Menteri periode 1951-1952.
Suwiryo wafat pada 27 Agustus 1967.
Jenazah Suwiryo dimakamkan di Taman Pahlawan Kalibata, Jakarta, dengan upacara kenegaraan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengenal Suwiryo, Gubernur Pertama Jakarta yang Pernah Ditangkap Belanda", Klik untuk baca: https://megapolitan.kompas.com/read/2020/11/05/06482231/mengenal-suwiryo-gubernur-pertama-jakarta-yang-pernah-ditangkap-belanda?page=all#page2
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/suryamalang/foto/bank/originals/suwiryo-menghadap-presiden-soekarno-di-istana-merdeka-5-juni-1950.jpg)