Berita Malang Hari Ini
Tanpa Lokomotif, 7 Gerbong Kereta Api di Malang Tempuh Kecepatan 40 Km Per Jam Sendiri, Ini Faktanya
Terungkap fakta 7 gerbong kereta api di Malang melajur sendiri dan tempuh kecepatan 40 Km per jam di Stasiun Malang Kota Baru hingga Stasiun Kota Lama
Penulis: Ratih Fardiyah | Editor: Adrianus Adhi
Penulis: Ratih Fardiyah | Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.COM - Terungkap fakta 7 gerbong kereta api di Malang melajur sendiri dan tempuh kecepatan 40 Km per jam.
Masyarakat dihebohkan dengan 7 gerbong kereta api yang melajur sendiri hingga alami kecelakaan di Malang.
Peristiwa Kecelakaan kereta api aneh di kota Malang karena 7 gerbong kereta api jalan sendiri tanpa lokomotif pada, Rabu (18/11/2020).
Gerbong kereta yang berjalan sendiri itu diketahui bergerak dari Stasiun Malang Kota Baru, Kota Malang, hingga Stasiun Kota Lama.
Dengan demikian, 7 gerbong kereta api yang berjalan sendiri itu telah menempuh jarak sekitar 2,3 kilometer.

Baca juga: Ada 3 Peristiwa Kecelakaan Kereta Api di Kawasan Stasiun Kota Lama Malang, 2 Peristiwa Hampir Serupa
Baca juga: Kisah Kereta Api Hantu 2011 Muncul Lagi,Gerbong Tanpa Lokomotif Jalan Sendiri di Stasiun Kota Malang
Kecelakaan kereta api aneh ini karena terjadi akibat rangkaian gerbong kereta tanpa lokomotif yang tiba-tiba berjalan sendiri dengan kencang.
Rangkaian kereta api terdiri dari 7 gerbong tersebut menabrak ekskavator mini yang berada di pinggir rel Stasiun Malang Kota Lama, Kelurahan Ciptomulyo, Kecamatan Sukun, Kota Malang, Rabu (18/11/2020) siang.
Seorang saksi mata yang merupakan warga sekitar, Slamet S Effendy (50) mengatakan kejadian tersebut terjadi pada pukul 14.25 WIB.
"Jadi saat itu saya sedang berada di lantai dua rumah. Sebelum kejadian itu terjadi, saya melihat di jalur satu rel ada kereta Penataran jurusan Surabaya Blitar melintas. Lalu dua menit kemudian tiba tiba dari arah utara atau dari arah Stasiun Malang Kota Baru, datang tujuh rangkaian gerbong kereta tanpa lokomotif berjalan kencang di jalur rel dua. Diperkirakan kecepatan gerbong tanpa lokomotif itu berjalan sekitar 40 km per jam," ujarnya kepada TribunJatim.com (Grup SURYAMALANG.COM).
Ia menjelaskan di jalur rel dua itu sedang dilakukan perbaikan penggantian rel.
Sehingga di sekitar jalur rel dua, banyak pekerja serta satu buah alat berat ekskavator mini berada di pinggir rel.
"Saya pun langsung meneriaki para pekerja tersebut untuk segera menjauh dari lokasi kejadian. Kemudian rangkaian gerbong itu langsung menabrak bagian belakang alat berat ekskavator. Gerbong masih tetap berjalan ke arah selatan, namun karena rel jalur dua masih dalam perbaikan dan diputus, sehingga gerbong kereta itu lepas dan anjlok dari rel. Kalau rel kereta itu menyambung dan tidak putus, ya gerbong itu terus berjalan tidak bisa berhenti," bebernya.
Dirinya menerangkan gerbong tersebut tidak ada penumpangnya sama sekali. Karena gerbong tanpa lokomotif itu merupakan gerbong langsiran.
"Tujuh rangkaian gerbong tanpa lokomotif itu merupakan gerbong langsir dari kereta Gajayana jurusan Malang Jakarta yang akan mau berangkat."