Paman dan 3 Keponakan Tewas Saat Kecelakaan, Wanita Ini Malah Live FB, Kini Nasibnya Tragis

Aksi viral wanita ini berujung pilu usai mengejek kematian paman dan 3 keponakannya berapa waktu lalu.

Penulis: Ratih Fardiyah | Editor: Adrianus Adhi
Kolase Facebook/Alija/TribunMedan.com
Aksi wanita ini berujung pilu usai mengejek kematian paman dan 3 keponakannya 

Wanita cantik yg ternyata iblis ini tidak punya hati nurani,bahkan naluri ibunya mungkin sudah lama dia cabut,sehingga dia merasa tidak bersalah meneriaki korban tabrakan beruntun dengan lantang dilivenya.

Seandainya iblis bisa kita liat ngomong pasti ngomong ini perempuan kok level sadisnya diatas iblis ya.

Mudah2an kau terima karmamu secepatnya,supaya kau tau bagaimana sakitnya ibu dari anak2 itu menanggung dukanya...dan perempuan iblis itu harus diberikan hukuman moril...'' tulis Melda Theodora Silaen, Jumat (20/11/2020).

''Apa yg ada dihati dan pikiranmu nona,sampe sedikitpun naluri ibumu tak bergeming melihat kesedihannya,malah kau bersorak Sorai seperti dapat lotre...miris,'' tulis Melda Theodora Silaen.

Dalam video yang diunggah di akun Melda Theodora Silaen, Jumita Vani Sidabutar berada di dalam mobil bersama suami dan putrinya. Suasana di mobil itu gelap karena sudah malam hari.

Dalam beberapa kesempatan sang suami yang mengemudikan mobil mengamini dan mendukung pernyataan sang istri yang sangat menyakitkan bagi korban dan bagi siapa saja yang tahu tragisnya kecelakaan ini.

''JJM (jalan-jalan malam) dulu.

Besok mau makan besar,'' ujarJumita Vani Sidabutar membuka livenya.

Ketika putrinya mengangkat kaki ke pintu mobil, Jumita Vani Sidabutar menyinggung soal mobil pinjaman.

“Nggak apa-apalah.

Mobil sendiri. Mobil pribadi. Bukan mobil pinjaman. Kayak yang sudah dead (meninggal, red).”

''Karma sudah dibayar tunai.''

“Gak nyangka aja. Padahal, kita sudah sampai main hukum. Kok cepat kali matinya? Ini loh (putrinya) yang kemarin-kemarin itu kau siksa waktu masih di dalam perutku. Terlalu banyak bacotmu. Aku lagi hamil kemarin. Mati kau sekarang. Makanya, jangan jahat-jahat kali di dunia ini, geng. Nyawa dibalas dengan nyawa. Nyawa dibalas nyawa.”

“Harta orang kok diurusi. Sudah jelas-jelas itu rumah pribadiku, kau gugat. Suka-suka hatimu menggugat-gugat. Sudahlah. Aduh-aduh.”

“Sekarang, kau berantam sama si Fuso. Menang Fusonya lah. Mana mungkin kau menang lawan Fuso? Sejago apapun kau, nggak mungkin kau menang lawan Fuso. Pasti kau mati lawan fuso. Makanya, tengok-tengok (lihat) yang kau lawan.”

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved