Paman dan 3 Keponakan Tewas Saat Kecelakaan, Wanita Ini Malah Live FB, Kini Nasibnya Tragis

Aksi viral wanita ini berujung pilu usai mengejek kematian paman dan 3 keponakannya berapa waktu lalu.

Penulis: Ratih Fardiyah | Editor: Adrianus Adhi
Kolase Facebook/Alija/TribunMedan.com
Aksi wanita ini berujung pilu usai mengejek kematian paman dan 3 keponakannya 

''Sudah lama aku tidak live di Facebook dan sudah lama juga tidak merepet. ''

“Kita sudah mau sampai kasasi. Ngerti kalian kasasi? Kita itu sudah sidang. Pengadilan loh pengadilan. Sekarang, mati.”

“Mati kok bawa-bawa cucu. Tapi, nggak apa-apa lah. Biar ada kawannya.”

Potret kecelakaan beruntun di Siantar, Simalungun, Kamis (19/11/2020) (Alija/TribunMedan)
Potret kecelakaan beruntun di Siantar, Simalungun, Kamis (19/11/2020) (Alija/TribunMedan) ()

Lalu, ia menuturkan, karma sudah dibayar tunai.

“Padahal, kita sudah sampai main hukum. Kok cepat kali matinya? Ini loh (putrinya) yang kemarin-kemarin itu kau siksa waktu masih di dalam perutku. Terlalu banyak bacotmu. Aku lagi hamil kemarin. Mati kau sekarang. Makanya, jangan jahat-jahat kali di dunia ini, geng. Nyawa dibalas dengan nyawa. Nyawa dibalas nyawa,” katanya.

Lalu, ia mengisahkan soal sengketa rumah pribadinya yang digugat oleh orang lain di pengadilan.

“Harta orang kok diurusi. Sudah jelas-jelas itu rumah pribadiku, kau gugat. Suka-suka hatimu menggugat-gugat. Sudahlah. Aduh-aduh,” ujarnya.

Jumita Vani Sidabutar berpesan agar mempertimbangkan siapa lawannya dalam berperkara.

“Sekarang, kau berantam sama si Fuso. Menang Fusonya lah. Mana mungkin kau menang lawan Fuso? Sejago apapun kau, nggak mungkin kau menang lawan Fuso. Pasti kau mati lawan fuso. Makanya, tengok-tengok (lihat) yang kau lawan,” ungkapnya.

Jumita Vani Sidabutar mengaku sudah lama tidak live di Facebook dan sudah lama juga tidak merepet. Alasannya karena mengurus persidangan silang sengketa rumah pribadinya, yang dia tempuh lewat kasasi.

“Kita sudah mau sampai kasasi. Ngerti kalian kasasi? Kita itu sudah sidang. Pengadilan loh pengadilan. Sekarang, mati.”

“Mati kok bawa-bawa cucu. Tapi, nggak apa-apa lah. Biar ada kawannya.”

“Kek mana supir Fusonya, ya? Masih hidup nggak? Jadi, siapapun kalian yang tahu nomor supir Fuso, tolong ya kasih tahu nomornya ke aku. Inbox! Aku mau bilang makasih. Makasih banyak.”

“Dia iblis itu. Yang mati itu, iblis. Jadi, nggak perlu kalian kasihani. Itu iblis. Dia mau incar rumahku.”

“Tahun 2006, itu dia yang bobol rumahku. Nggak ku apakan sih. Tapi, kami masuk pengadilan. Sudah mati pula dia. Rencana mau sampai kasasi,” ujarnya.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved