Berita Malang Hari Ini
Konsep Stasiun Kereta Api Dengan Green Arsitektur Mahasiswa ITN Malang Raih Gelar Juara
Tim Creature menghadirkan inovasi ruang tunggu berkonsep ruang terbuka hijau (RTH) di dalam stasiun.
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Dyan Rekohadi
Penulis : Sylvianita Widyawati , Editor : Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, MALANG - Tim mahasiswa ITN Malang meraih juara tiga di lomba bertema "Inovasi Stasiun Kereta Api Modern yang Ramah Lingkungan" dalam Student Day of Civil Engineering 15th, Politeknik Negeri Malang (Polinema), Sabtu (20/11/2020).
Tim yang terdiri dari Moh Rikzan Wagianto, Angga Mahenda dan Bernadus David Kurniade mengangkat konsep "Stasiun Kereta Api Modern dengan Prinsip Green Architecture".
Sedang tim mahasiswa ITN lainnya yaitu Tim Archiestic meraih juara 4. Mereka adalah Ahmad Sulton Royan, Nico Firmansyah dan Pontivex Kurnia Adi Prabawa.
"Menjadi tiga besar nasional sebenarnya di luar ekspektasi kami," jelas Rikzan, Senin (23/11/2020).
Ini merupakan kegiatan tahunan Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil Polinema.
Tim Creature menghadirkan inovasi ruang tunggu berkonsep ruang terbuka hijau (RTH) di dalam stasiun.
Sehingga pengguna stasiun dapat menikmati ruangan yang nyaman dengan pepohonan sambil menanti kedatangan kereta api.
Dijelaskan dia, timnya ingin memberi inovasi stasiun kereta api yang ramah lingkungan dengan hadirnya pepohonan.
Atap tunggu juga dikonsep dapat terbuka secara otomatis sehingga mengalirkan sirkulasi udara yang baik di ruangan tersebut.
Untuk konsep stasiun kereta api, diambil lokalitas kereta api dengan memakai logo KAI.
Selama satu bulan, Tim Creature mengolah desain dengan menggunakan aplikasi sketchup, autocad, dan lumion.
Adapun nilai akhir yang diperoleh mereka yaitu 80,61.
Sedang juara 1 dan 2 diborong ITS Surabaya dengan nilai akhir 82,54 dan 80,76.
Sedang urutan ke empat yaitu Tim Archiestic ITN Malang mendapat skor 77,19.
Dijelaskan, jumlah pendaftar lomba banyak. Namun yang mengumpulkan karya hanya 27 tim.
Selanjutnya dipilih 10 besar dan diambil tiga besar untuk menuju final. Final diadakan secara daring.
Rikzan mengaku lawannya cukup berat. Apalagi mereka baru ini ikut lomba gambar teknik.
Selain menggambar teknik, di lomba ini juga harus menghitung konstruksi, menyajikan konsep, pemilihan bahan material bangunan yang tepat.
Sedang Bernadus David Kurniade menyatakan alasan mereka ikut lomba karena ada konsep ramah lingkungan dan green architecture.
"Untuk konsep itu sudah diajarkan di kampus," terang David. Di babak final, tim ini di tes kreativitas dua dimensi dan tiga dimensi serta presentasi.
Pada tes kreativitas, anggota dites satu persatu sesuai dengan bidangnya.
Tim perguruan tinggi yang yang masuk 10 besar selain ITS dan ITN yaitu UNS, Undip, Polinema, Universitas Teknologi Yogyakarta dan Politeknik Negeri Bandung.
Catatan Redaksi: Bersama-kita lawan virus corona. SURYAMALANG.COM mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Ingat pesan ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).