Nasional

Tanpa Disadari, Ternyata Senin 30 November 2020 Ada Fenomena Langit Terkait Bulan, Ini Penjelasannya

Tanpa Disadari, Ternyata Senin 30 November 2020 Ada Fenomena Langit Terkait Bulan, Ini Penjelasannya

Editor: eko darmoko
bmkg.go.id
Gerhana Bulan 

SURYAMALANG.COM - Senin (30/11/2020) atau penghujung bulan November 2020 bakal terjadi dua fenomena langit.

Fenomen langit ini adalah berkaitan dengan penampakan bulan di atas sana.

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) menjelaskan, kedua fenomena langit yang akan terjadi dari siang hingga malam ini adalah gerhana.

Yakni, gerhana bulan penumbra parsial dan fase bulan purnama.

Baca juga: Fenomena Langka Terjadi 800 Tahun Sekali, Sebentar Lagi Planet Bumi Akan Didekati Saturnus & Jupiter

Penampakan bulan purnama yang lebih redup dari biasanya saat puncak gerhana bulan penumbra terlihat di atas langit Kota Malang, Sabtu (11/1/2020) dini hari. Gerhana  bulan penumbra merupakan gerhana yang terjadi akibat posisi bulan, bumi dan matahari tidak persis sejajar yang menyebabkan bumi hanya sedikit menghalangi sebagian cahaya matahari ke bulan. Gerhana bulan penumbra 11 Januari 2020 merupakan gerhana perdana dari empat gerhana bulan yang diprediksi BMKG terjadi pada tahun 2020.
Penampakan bulan purnama yang lebih redup dari biasanya saat puncak gerhana bulan penumbra terlihat di atas langit Kota Malang, Sabtu (11/1/2020) dini hari. Gerhana bulan penumbra merupakan gerhana yang terjadi akibat posisi bulan, bumi dan matahari tidak persis sejajar yang menyebabkan bumi hanya sedikit menghalangi sebagian cahaya matahari ke bulan. Gerhana bulan penumbra 11 Januari 2020 merupakan gerhana perdana dari empat gerhana bulan yang diprediksi BMKG terjadi pada tahun 2020. (SURYAMALANG.COM/Hayu Yudha Prabowo)

1. Gerhana bulan penumbra parsial

Gerhana bulan penumbra parsial hari ini akan dimulai sejak pukul 14.29 WIB hingga pukul 18.55 WIB, yaitu terjadi selama 4 jam 25 menit 52 detik.

Wilayah Indonesia seperti Sulawesi Utara, Gorontalo, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua ditambah dengan Timor Leste akan dapat menyaksikan seluruh fase gerhana ini, mulai dari kontak awal, puncak gerhana bulan, hingga kontak akhir.

Sementara itu, wilayah Indonesia sisanya hanya dapat menyaksikan bulan yang sudah tidak tertutup bayangan penumbra secara maksimal.

Hal itu dikarenakan puncak gerhana terjadi sebelum bulan terbit.

Sehingga, secara umum, gerhana bulan penumbra parsial ini dapat diamati dari arah timur-timur laut.

Astronom amatir Indonesia, Marufin Sudibyo, menjelaskan, secara teoretis gerhana bulan penumbra (GBP) ini dapat diamati dari seluruh wilayah di Indonesia bersamaan dengan bulan mulai terbit di langit timur.

"Sehingga, durasi ketampakan gerhananya relatif singkat,"  kata Marufin kepada Kompas.com, Sabtu (31/10/2020).

Namun, Marufn mengatakan bahwa gerhana bulan ini sangat sulit dibedakan dengan bulan purnama biasa jika tidak memakai alat bantu optik.

"Dengan teleskop, baru dapat diidentifikasi bagian paras bulan yang menggelap sedikit karena gerhana," jelasnya.

Bulan, satelit alami Planet Bumi
Bulan, satelit alami Planet Bumi (mininews.id)

2. Fase bulan purnama

Puncak bulan purnama kali ini terjadi pada tanggal 30 November 2020, tepatnya pukul 16. 29 WIB, beberapa menit sebelum puncak gerhana bulan penumbra parsial terjadi.

Bagi wilayah Indonesia timur, puncak purnama akan beriringan dengan terbit bulan.

Sementara itu, bagi wilayah Indonesia barat dan tengah, puncak purnama terjadi sebelum terbit bulan.

Sehingga, bulan akan terbit di arah timur-timur laut, berkulminasi di arah utara sekitar tengah malam dan terbenam keesokan harinya di arah barat-barat laut.

Bulan purnama kali ini juga dinamakan dengan Bulan Embun Penuh atau Full Frost Moon.

Penamaan ini karena di bulan ini, embun beku mulai terbentuk sebagai pertanda masuknya awal musim dingin di belahan bumi utara.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved