Penantian Panjang Suami Istri di Madura Menunggu 21 Tahun Punya Anak, Dokter Terenyuh: Luar Biasa
Penantian panjang suami istri di Madura berbuah manis, 21 tahun menunggu punya anak kini lahir buah hati mereka, dokter terenyuh: mereka luar biasa
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Adrianus Adhi
Tuhan akhirnya menjawab ketaatan, ketekunan, dan keimanan mereka yg luar biasa' tulis Benediktus.
Menurut Benediktus tidak mudah bagi pasangan yang memiliki masalah seperti Su’udiyah dan Somidi mempertahankan pernikahan.
'Tidak banyak pasangan bisa bersama selama 21 tahun saling mensupport dan menguatkan agar tidak patah harapan memiliki buah hati' tulisnya.
Baca juga: Perubahan Drastis Wajah Amanda Manopo dari Kecil Sampai Sekarang, Pemeran Andin Tetap Manis
Baca juga: Ibu Curiga Susu Bayinya Cepat Habis, Setelah Lihat CCTV Kelakuan Pengasuh Membuatnya Naik Pitam

Dokter Benediktus pun menceritakan perjuangan panjang suami istri ini demi memiliki keturunan.
'Saya menjadi saksi perjuangan mereka yang sangat tidak mudah.
Mereka tinggal 15 km di luar kota Sumenep, Dusun Pakondang Daya namanya, Madura.
Enam jam perjalanan dari Surabaya.
Demi menemui saya untuk konsultasi atau tindakan di pagi hari, mereka berangkat naik bus pukul 02.00 dini hari.
Bayangkan panjang ritual bayi tabung dan dituntut untuk tepat waktu dalam suntik dll.
Sehari harinya mereka berjualan keripik singkong di Komplek Asta Tinggi.
Direferensikan oleh sahabat saya, dr. Rahmi SpOG yg praktek di Sumenep, mereka datang menemui kami di @morulaivfsurabaya' tulis Benediktus.
Baca juga: Dokter Muda Terjun Bebas Setelah Buka Pintu LIft Tak Ada Lantai di Dalamnya, Tewas di Tempat
Baca juga: Nasib Pengantin Pria Ditipu Calon Istri, Sudah Bersuami & Punya Anak, Calon Mertua juga Menutupi
Benediktus mengatakan proses bayi tabung mirip dengan pasien lainnya.
Setelah mendapat embryo, mereka bahkan harus menunggu hampir setahun sebelum berhasil ditransfer ke rahim.
Benediktus mengatakan, selama satu tahun itu pasangan suami istri bolak balik ke Morula.
Mereka juga sabar menanti rahim yang belum siap.