Berita Malang Hari Ini
ITN Malang Ingin Ajukan Izin Kuliah Luring ke Wali Kota Malang untuk Semester Depan
ITN Malang berencana mengajukan izin melaksanakan kuliah luring semester depan. Hal ini karena sudah ada lampu hijau berupa regulasi dari Kemendikbud
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: eko darmoko
SURYAMALANG.COM, KLOJEN - ITN Malang berencana mengajukan izin melaksanakan kuliah luring semester depan.
Hal ini karena sudah ada lampu hijau berupa regulasi dari Kemendikbud.
Namun untuk itu harus ada izin dari pemerintah daerah setempat.
"ITN nanti akan mengirim surat ke wali kota untuk mencoba kuliah luring semester depan," jelas Wakil Rektor I ITN Malang, Dr F Yudi Limpraptono ST MT beberapa waktu lalu.
Dikatakan, jika usulan ini diizinkan, maka baru bisa melaksakan luring.
"Kalau daring terus itu bagaimana ya. Kita kan teknik," katanya.
Memang semester ini sudah ada beberapa lab yang sudah menjalankan praktik dengan protokol kesehatan yang ketat.
Nanti jika kuliah luring, maka isi kelas hanya 50 persen mahasiswa. Selain itu juga harus ada izin dari orangtua jika menjalankan kuliah luring.
Sedang Universitas Brawijaya (UB) Malang memilih meneruskan semester depan daring karena pandemi Covid-19 masih merebak.
Menurut Wakil Rektor I UB, Prof Aulanni'am menjelaskan, pembelajaran daring masih dilakukan dalam bentuk sinkron dan asinkron.
"Pembelajaran sinkron merupakan belajar daring dalam waktu yang sama, belajar secara langsung, dan terlibat secara langsung," paparnya.
Sedang pembelajaran asinkron merupakan pembelajaran daring pada waktu yang berbeda.
Komunikasi pada pembelajaran asinkron bisa dilakukan melalui web, email, atapun pesan yang di posting di forum komunitas.
Sedangkan untuk praktikum dan kegiatan lapangan, UB memberlakukan penyertaan ijin dari orangtua secara tertulis.
Dan bagi mahasiswa yang mempunyai komorbid harus menyertakan bahwa dirinya sehat.
UB tetap melakukan protokol kesehatan jika memang diharuskan untuk melakukan praktikum dan kegiatan lapangan.