Ibu Korban Begal Mengamuk di Kantor Polisi, Nekat Kejar hingga Pukuli Geng Motor

Tak kuasa menahan sakit hatinya ibu korban begal di Bekasi mengamuk saat bertamu geng motor di kantor polisi, Mapolres Metro Bekasi Kota.

Penulis: Ratih Fardiyah | Editor: Adrianus Adhi
TRIBUNJAKARTA.COM/YUSUF BACHTIAR
Putri Safitri (34) ibu korban begal di Bekasi Utara saat dijumpai di Mapolres Metro Bekasi Kota, Jalan Pramuka, Bekasi Selatan, Senin (28/12/2020). 

SURYAMALANG.COM - Tak kuasa menahan sakit hatinya ibu korban begal di Bekasi mengamuk saat bertamu geng motor di kantor polisi.

Mengetahui 7 anggota geng motor berhasil diringkus polisi, ibu korban begal ini langsung datangi pelaku hingga nekat pukul dengan botol plastik.

Wanita bernama Putri Safitri (34) ini sengaja mendatangi Polres Metro Bekasi Kota Senin (28/12/2020).

Hal tersebut dikarenakan untuk melihat secara langsung 7 orang pelaku yang menewaskan anaknya.

Tak kuasa menahan emosi ibu dua anak ini meluap saat 7 pelaku dibawa masuk ke sel tahanan usai acara rilis ungkap kasus.

Putri Safitri (34) ibu korban begal di Bekasi Utara yang kesal memukul pelaku menggunakan botol di Mapolres Metro Bekasi Kota, Senin (28/12/2020).
Putri Safitri (34) ibu korban begal di Bekasi Utara yang kesal memukul pelaku menggunakan botol di Mapolres Metro Bekasi Kota, Senin (28/12/2020). (Wartakotalive.com/Rangga Baskoro )

Baca juga: Perhatian Orangtua Adit Jayusman Kepada Ayu Ting Ting Terlihat dari Hal Ini, Sederhana Tapi Berkesan

Baca juga: Beda Penampilan Soraya Van Kraayenoord Pemeran Ibu Panti di Ikatan Cinta, Ternyata Aslinya Tomboy

"Anak saya (tewas) tergeletak, itu pelaku anak muda tapi otak iblis," kata Putri di lokasi, Senin (28/12/2020).

Melansir Warta Kota: Video Ibu Korban Mengamuk saat Anggota Geng Akatsuki yang Tewaskan Anaknya Dihadirkan Polisi, Putri meminta agar kepolisian menghukum para pelaku seberat-beratnya.

Ia juga menutup pintu penyelesaian masalah secara kekeluargaan.

"Saya senang sudah tertangkap, lebih senang lagi kalau dihukum mati, saya nggak ampun, nggak ada maap ya, karena pasalnya sudah berganda-ganda, sudah meresahkan warga Bekasi, satu geng motor, dua pakai senjata, tega sudah buat anak saya begitu. Pokoknya saya nggak terima, nggak ada kekeluargaan," ujarnya.

Ia masih tak percaya bahwa anaknya meninggal setelah diberitahu oleh kepolisian yang hanya membawa ponsel korban, pada Selasa (22/12/2020) lalu.

"Saya tahu siangnya, polisi datang bawa handphone anak saya. Memang saya suruh pulang malamnya setelah maon dari rumah temannya. Tapi enggak sampai-sampai ke rumah," tutur Putri.

Sebelumnya, APP tewas meregang nyawa setelah menjadi korban pembegalan oleh Geng Akatsuki di Jalan Perjuangan, Bekasi Utara, Senin (21/12/2020) lalu.

Ia mengalami luka sobek di bagian dada setelah mencoba melawaan saat 8 orang pelaku menghentikan laju kendaraannya sekira pukul 01.30 WIB.

Sebanyak 7 dari 8 pelaku telah diamankan polisi. Sedangkan 1 orang lainnya masih buron.

Sejumlah anggota geng motor Akatsuki 2018 diringkus polisi usai membegal dan membunuh korbannya di Jalan Raya Perjuangan, Bekasi Utara.(Istimewa)
Sejumlah anggota geng motor Akatsuki 2018 diringkus polisi usai membegal dan membunuh korbannya di Jalan Raya Perjuangan, Bekasi Utara. (Kompas.com/Istimewa) 

Beroperasi hingga Jakarta

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved