Penanganan Covid

RS Paru Jember Dikonversi Jadi RS Rujukan Khusus Pasien Covid-19 Area Situbondo, Bondowoso, Lumajang

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meresmikan RS Paru Jember sebagai rumah sakit rujukan pasien Covid-19 itu, Rabu (30/12/2020).

Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/Sri Wahyunik
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau RS darurat lapangan di RS Paru Jember, Rabu (30/12/2020) 

Penulis : Sri Wahyunik , Editor : Dyan Rekohadi

SURYAMALANG.COM, JEMBER - Rumah Sakit (RS) Paru Jember menjadi rumah sakit rujukan khusus pasien Covid-19.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meresmikan rumah sakit rujukan pasien Covid-19 itu, Rabu (30/12/2020).

Sebelumnya, rumah sakit milik Pemprov Jatim itu sudah termasuk satu dari 12 rumah rujukan pasien Covid-19 di Jember.

Meski menjadi RS rujukan pasien terpapar Covid-19, RS itu masih menerima pasien non Covid-19.

Per 30 Desember 2020, RS Paru Jember dikonversikan menjadi RS khusus pasien Covid-19.

"Jadi RS Paru ini khusus untuk layanan Covid-19. Sehingga ada penambahan bed (tempat tidur). Pemprov juga menyiapkan RS Paru di Surabaya dan Madiun juga untuk jadi RS rujukan khusus pasien Covid-19," ujar Khofifah usai peresmian RS Paru sebagai RS rujukan khusus pasien Covid-19, Rabu (30/12/2020).

Karena menjadi RS rujukan khusus pasien Covid-19, maka ada perluasan tempat tidur bagi pasien di RS Paru.

Tempat tidur untuk perawatan pasien Covid-19 di RS Paru kini mencapai 103 TT (tempat tidur).

RS itu juga dilengkapi kamar terima pasien Covid-19 yang disiapkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Ada alur penerimaan pasien, sebelum masuk ke ruang perawatan.

Sebelum masuk ruang perawatan, pasien menjalani perawatan di ruang kamar terima pasien selama kurang lebih enam jam.

Khofifah mengakui, pemakaian RS Paru secara keseluruhan menjadi RS rujukan khusus pasien Covid-19 itu, karena adanya lonjakan kasus dari sejumlah daerah di Jawa Timur beberapa waktu terakhir.

"Nantinya RS Paru Jember ini akan menerima rujukan pasien dari Situbondo, Bondowoso, juga Lumajang," imbuhnya.

Cara tersebut ditempuh untuk segera menurunkan angka persebaran Virus Corona.

"Namun sebenarnya yang lebih penting adalah pentingnya menjalankan protokol kesehatan. Mari menjaga bersama, menjaga para tenaga kesehatan kita juga, dengan masyarakat melakukan protokol kesehatan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19," tegas Khofifah.

Sementara itu, berdasarkan data dari Satgas Penanganan Covid-19 Jawa Timur, dari 11 rumah sakit rujukan di Jember (selain RS Paru), hampir seluruh tempat tidur untuk perawatan pasien Covid-19 terpakai.

TT perawatan pasien Covid-19 di 11 RS rujukan di Jember mencapai 352 TT, dan terpakai 299 TT atau 83 persen. Sedangkan TT ICU sebanyak 22 TT, dan yang terpakai 20 TT atau 91 persen.

Sedangkan TT di RS Paru kini menjadi 103 TT, dengan rincian TT ICU sebanyak 15 TT, dan TT perawatan sebanyak 88 TT. Saat ini, ada 18 orang pasien Covid-19 dirawat di RS Paru Jember.

Sementara itu, angka positif Covid-19 di Kabupaten Jember hingga 29 Desember mencapai 4.311 kasus, dengan rincian 3.491 orang sembuh, 617 orang masih dirawat, dan 203 orang meninggal dunia.

Catatan Redaksi: Bersama-kita lawan virus corona. SURYAMALANG.COM mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Ingat pesan ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved