Berawal Sariawan Biasa, Pria Derita Penyakit Mematikan, Kini Hanya Bisa Terbaring, Kisahnya Viral

Media sosial dihebohkan dengan kisah pria berusia 22 tahun yang hanya bisa terbaring semenjak 9 bulan lalu. Berawal sariawan biasa 9 bulan lalu.

Penulis: Ratih Fardiyah | Editor: Adrianus Adhi
Shutterstock via Tribunnews
ILUSTRASI Saeiawan - Kisah seorang pria yang hanya bisa terbaring semenjak 9 bulan lalu berawal sariawan biasa 

SURYAMALANG.COM - Media sosial dihebohkan dengan kisah seorang pria yang hanya bisa terbaring semenjak 9 bulan lalu.

Berawal sariawan biasa 9 bulan lalu, pria ini ternyata derita penyakit mematikan membuat dirinya hanya bisa berbaring di kasur.

Kini kondisi terbaru pria berusia 22 tahun bernama Asep Rahayu ini makin memprihatinkan, usai mengetahui penyakit mematikan yang dideritanya.

Kini, Asep Rahayu hanya terbaring lemah tidak berdaya, saat dokter menyatakan dirinya memiliki penyakit tumor ganas di lidahnya.

Ilustrasi.
Ilustrasi. (istimewa)

Asep Rahayu adalah warga Kampung Cempaka, RT 002/RW 005, Desa Jaya Mekar, Kecamatan Pakenjeng, Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat.

Pada awalnya Asep hanya menderita sariawan biasa di lidah bagian kiri.

Baca juga: Demi Gaet Janda Incaran, Pria Ini Rela Jadi TNI Gadungan 4 Tahun, Motifnya Terungkap Usai Menikah

Baca juga: Baru Menikah, Postingan Model Vieranni Jadi Sorotan, Dulu Viral Dilamar dengan Panaik Rp 1,7 Miliar

Namun sariawan yang biasa sembuh dengan sendirinya itu tidak kunjung membaik.

Kejadian itu terjadi sembilan bulan yang lalu, saat Asep masih bekerja sebagai jasa sablon di Kota Bandung.

Melansir Tribun Cirebon: Pemuda Asal Garut Ini Hanya Bisa Berbaring, Awalnya Cuma Sariawan Ternyata Derita Penyakit Mematikan, Mengetahui sariawannya yang tak kunjung sembuh, Asep menemui dokter THT terdekat di Bandung.

Saat itu dokter hanya menyarankan kepada Asep agar jangan telat makan dan jangan kurang minum.

Namun keadaannya tidak berubah malah semakin memburuk, dengan muncul benjolan kecil di lidah.

Agus, saudara Asep, mengatakan, setelah muncul benjolan kecil di lidah yang semakin hari semakin membesar, benjolan tersebut berubah membusuk.

"Lama-lama si benjolan itu menjadi luka dan membusuk," katanya saat diwawancarai Tribunjabar.id (Grup SURYAMALANG.COM), Jumat (1/1/2021).

Agus menjelaskan sejak ada luka dari benjolan tersebut kondisi adiknya semakin memburuk.

Akhirnya Asep dibawa keluarganya ke RS Hasan Sadikin Bandung setelah itu dipindahkan ke RS Al Insan Bandung.

Di sana Asep Rahayu didiagnosis terkena tumor ganas. Kepesertaan Asep di BPJS tidak mampu menanggung biaya yang harus dikeluarkan untuk berobat.

Kondisi Asep Rahayu (22) terbaring lemah dan tidak berdaya (ISTIMEWA via Tribun Jabar)
Kondisi Asep Rahayu (22) terbaring lemah dan tidak berdaya (ISTIMEWA via Tribun Jabar) 

Kini Asep membutuhkan uluran tangan dari berbagai pihak untuk menutupi kebutuhan berobat.

Seharusnya minggu ini Asep dibawa kembali ke RS untuk proses kemoterapi, namun kondisinya saat ini drop dan tidak bisa berangkat ke Bandung.

Jika ada ambulans khusus mungkin asep akan bisa berangkat untuk melakukan kemoterapi.

Keluarga berharap ia segera sembuh dan memohon pada semua pihak untuk mendoakan yang terbaik bagi Asep.

Baca juga: Habis Rp 600 Juta Demi Tinggal Seatap, Janda Ini Syok, Pacar Berondongnya Ternyata Laki Jadi-jadian

Baca juga: Presiden Joko Widodo Beri Kejutan Bikin SIM Bebas Biaya di Awal Tahun Untuk Bikers, Cek Syaratnya

Ini Gejala Kanker Lidah

Bagi Anda yang menderita sariawan tetapi tak kunjung sembuh selama dua minggu, harus waspada.

Bisa jadi Anda terkena kanker lidah, gejala awalnya mirip dengan sariawan.

Ada luka di lidah, jika tidak segera ditangani bisa mengancam keselamatan jiwa.

Prof. Dr. dr. I.B.Tjakra Wibawa Manuaba, M.P.H., Sp. B (K) Onk mengatakan, gejala awal kanker lidah mirip dengan sariawan.

Namun, perbedaannya, ketika lidah diraba ada pengerasan di sekitar luka.

Sedangkan sariawan, luka terasa lunak.

Pada sariawan, luka tempatnya berpindah-pindah, sedangkan pada kanker, luka pada tempat yang sama dan tidak kunjung sembuh.

Makin lama luka makin membesar, lama kelamaan ada benjolan mengeras seperti bunga kol.

Adapun kanker ini lebih banyak menyerang orang dewasa.

Selain itu, lidah merupakan bagian dari rongga mulut, sehingga ada juga sebutan kanker rongga mulut yang dapat menyerang lidah, langit-langit, gusi, pipi, dasar mulut, ruang di belakang gigi.

Semua gejala awal seperti sariawan. Kemudian sekitar luka ada pengerasan.

Ahli kanker RS Sanglah ini menyebutkan, penyebab kanker rongga mulut secara umum karena merokok, suka minum alkohol, kebersihan rongga mulut yang tidak terjaga, dan orang-orang yang memakai gigi palsu yang tidak baik.

Ada bagian gigi palsu yang menusuk rongga mulut atau gusi dan menyebabkan luka serta infeksi kronis.

Menurutnya, jika kanker lidah ditemukan sejak awal atau pada stadium rendah, dengan operasi yang benar dan tepat dan dilakukan dokter ahli kanker biasanya dapat disembuhkan.

Jarang ada kematian karena kanker lidah yang sudah ditemukan dalam stadium awal, ujarnya.

Sayangnya, kata Dokter Prima Medika Hospital ini, kanker lidah yang ditemukan dalam stadium akut tidak dapat dioperasi lagi.

Ada obat-obatan lain seperti kemoterapi dan radiasi tetapi hasilnya tetap tidak sebaik seperti operasi.

Akibatnya, lidah bengkak, tidak bisa makan dan minum, sakitnya luar biasa. Pasien akan meninggal dengan mengenaskan.

Kematiannya bukan karena sel kanker menyebar kemana-mana tetapi lidah itu sendiri membengkak yang mengakibatkan pasien tidak bisa makan, jelasnya.

Untuk pencegahan awal, dengan rutin menjaga kesehatan rongga mulut, rajin gosok gigi dan rutin memeriksakan gigi ke dokter gigi, sariawan dan kanker rongga mulut dapat dicegah.

Gejala Awal

Penyakit mematikan ini ditandai dengan sejumlah gejala.

Di antaranya, munculnya bercak putih atau merah pada lidah, bentuknya sama seperti sariawan dan bisa ada di bagian mana saja dari lidah.

Seiring berjalannya waktu, bercak putih tersebut akan semakin besar dan semakin keras.

Bagian tengah dari bercak berwarna putih atau merah ini biasanya lunak dan mudah berdarah, biasanya pendarahan terjadi karena adanya tekanan yang terlalu besar pada bagian yang terkena kanker saat makan, mengunyah, minum, atau menelan makanan.

Inilah yang membedakan sariawan dengan gejala awal kanker lidah.

Terkadang gejala kanker lidah ini juga dibarengi dengan rasa sakit pada tenggorokan ketika digunakan untuk menelan makanan.

Lama kelamaan lidah dan mulut mengalami mati rasa.

Terjadi perubahan pada suara, lidah menjadi sulit bergerak, dan pasien terkadang juga mengalami kesulitan membuka mulut.

Beberapa pasien yang mengalami kanker lidah terkadang juga mengalami sakit pada bagian telinga. Selain itu juga terdapat benjolan pada bagian belakang tenggorokan.

ILUSTRASI - Sariawan
ILUSTRASI - Sariawan (ISTIMEWA Via Tribunnews)

Bagaimana Cara Mencegahnya?

Dilansir doktersehat.com, solusi mencegah penyakit mematikan ini adalah dengan rajin menyikat gigi.

Mengapa? Penyakit sariawan sering disebut penyakit ringan.

Maka, tidak jarang, orang malas mengobatinya karena lama kelamaan akan hilang sendirinya.

Walaupun dikatakan ringan, sariawan begitu menganggu saat makan.

Bibir terasa perih, makanan tak enak, bahkan badan meriang.

Dalam bahasa kedokteran, sariawan disebut peradangan atau luka di daerah mukosa (daerah lunak di dalam rongga mulut) seperti permukaan dalam bibir, dalam pipi, gusi, lidah, dan daerah langit-langit.

Menurut drg. Nyoman Suardiasa sariawan dapat berupa luka yang kecil sampai dengan diameternya lebih besar. Ia menyebutkan ada banyak pencetus sariawan, trauma atau luka akibat tergigit, atau gigi palsu yang tidak pas.

Pencetus lain, alergi makanan seperti penyedap makanan dan alergi pemakaian obat-obatan gigi. Ketidakseimbangan hormon pun bisa berpengaruh misalnya gangguan menjelang menstruasi.

Bahkan, stres juga bisa jadi pemicunya.

Penyuka burung perkutut dan kucing ini mengatakan, beberapa orang malah mendiamkan sariawan itu, dan akan sembuh sendiri.

Namun, waktu sembuhnya akan lama.

Untuk pengobatan sariawan, biasanya dokter memberikan obat salep yang bisa dioleskan di daerah sariawan.

Berkumur dengan obat kumur antiseptik juga cukup membantu mempercepat penyembuhan dan mengurangi rasa sakit.

Adapun obat kumur fungsinya untuk membunuh kuman di mulut.

Kalau sariawannya berat apalagi sampai badan meriang mungkin perlu minum antibiotik, katanya.

Ia juga menyarankan minum air putih secukupnya, mengonsumsi vitamin C, dan banyak makan sayur dan buah-buahan.

Dengan menjaga kebersihan rongga mulut dan rajin menggosok gigi dua kali sehari dan setelah makan, sariawan dapat dihindari.

Jangan lupa banyak makan sayur dan buah-buahan, saran dokter gigi Pop Medica Clinic ini.

Baca juga: Kode Gisel ke MYD di 2017 Terendus, Emoji Tangan & Foto Baju Disorot, Pacar Wijin: Gara-gara Siapa

Baca juga: Tangis Pilu Ibu Sambut Jasad Sang Anak, Singgung Cita-cita Jadi Ustadzah Kini Tewas Dibunuh Majikan

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved