Nasional
Bu Risma Cerita Tentang Settingan Blusukan dan Ancaman Dibunuh, Berangkat Kerja Lewat Jalur Berbeda
Bu Risma Cerita Tentang Settingan Blusukan dan Ancaman Dibunuh, Berangkat Kerja Lewat Jalur Berbeda
Namun, dia sama sekali tak mengenal sosok Risma.
Setelah razia itu, dia dan pemulung lain juga tak ada yang dibawa.
Nur Saman masih tinggal di trotoar jalanan di sekitar Jalan Minangkabau, Menteng, yang disebut warganet tempat dia berjualan poster Soekarno.
Padahal, pemilik dan penjual poster itu adalah Doni BK yang kebetulan memang mengenal Nur Saman.
Sehingga, saat Kompas.com menanyakan soal sosok pria berambut putih yang bertemu Risma, dia pun menunjuk Nur Saman.
Sedangkan sosok Faisal yang disebut memiliki ponsel oleh warganet juga adalah seorang tunawisma.
Faisal mengaku yang dipegangnya bukanlah ponsel. Dia tak memiliki ponsel.
Barang yang dikira ponsel sebenarnya adalah walkman yang suka ia gunakan untuk mendengar siaran radio.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Cerita Risma soal Berangkat Kerja lewat Jalur yang Berbeda-beda, Sempat Diancam Dibunuh

'Saya Punya Tanggung Jawab dan Pendapatan Lebih'
Menteri Sosial (Mensos) Republik Indonesia, Tri Rismaharini, buka suara mengenai kritikan terhadapnya soal aktivitas blusukan.
Seperti diketahui, setelah resmi dilantik Presiden Jokowi sebagai Mensos, mantan Wali Kota Surabaya itu dituding terlalu sibuk dengan aksi blusukan untuk mencari tunawisma di DKI Jakarta.
Bahkan, ada pejabat pemerintah atau politisi yang menganggap aksi blusukan Bu Risma adalah sesuatu yang lebay atau berlebihan.
Tak hanya itu, Bu Risma juga dianggap tidak menghiraukan persoalan lain dalam kapasitasnya sebagai Menteri Sosial.
Dikutip SURYAMALANG.COM dari Kompas.com, Bu Risma mengakui bahwa kegiatannya bertemu dengan tunawisma tanpa dijadwalkan terlebih dahulu atau kegiatan tersebut hanya atau bersifat situasional.