Tekno

Beredar Pesan Berantai 'Boikot' WhatsApp Terkait Keamanan Data Pribadi, Bagaimana Kita Menyikapinya?

Beredar Pesan Berantai 'Boikot' WhatsApp Terkait Keamanan Data Pribadi, Bagaimana Kita Menyikapinya?

Editor: eko darmoko
dailystar.co.uk
Ilustrasi. 

Klarifikasi WhatsApp

Isi pesan di atas tidak sepenuhnya benar, terutama soal data yang dibagikan.

Dalam berbagai kesempatan, WhatsApp telah mengklarifikasi bahwa kebijakan privasi baru yang diumumkan awal Januari lalu hanya mencakup perpesanan ke akun bisnis saja.

Perpesanan ia akun bisnis ini juga bersifat opsional.

Sementara, pesan pribadi antar individu maupun grup menggunakan akun personal tetap dilindungi enkripsi dari ujung ke ujung (end-to-end encrypted).

Secara teori, pesan tersebut hanya bisa dilihat oleh si pengirim dan penerima saja.

Pihak WhatsApp atau pihak ketiga lain, termasuk Facebook tidak bisa mengintip pesan ini.

Hal yang sama juga berlaku untuk panggilan telepon via WhatsApp.

"Kami tidak membagikan data ini dengan Facebook untuk tujuan periklanan."

"Sekali lagi, chat privat ini terenkripsi secara end-to-end sehingga kami tidak dapat melihat isinya," jelas WhatsApp.

Dengan kata lain, isi obrolan pengguna tidak bisa diintip oleh WhatsApp.

WhatsApp juga menegaskan tidak membagikan kontak pengguna dengan Facebook.

Grup di WhatsApp pun akan tetap privat dan dilindungi enkripsi seperti di percakapan pribadi.

Adapun soal metadata, yang akan diteruskan WhatsApp ke Facebook adalah alamat IP perangkat, lokasi, level baterai, kekuatan sinyal, versi aplikasi, informasi browser, jaringan seluler, dan informasi koneksi (termasuk nomor telepon, operator seluler atau ISP).

WhatsApp turut meluruskan bahwa pihaknya tidak akan membagikan lokasi yang dibagikan pengguna dalam percakapan.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved