Tekno
Beredar Pesan Berantai 'Boikot' WhatsApp Terkait Keamanan Data Pribadi, Bagaimana Kita Menyikapinya?
Beredar Pesan Berantai 'Boikot' WhatsApp Terkait Keamanan Data Pribadi, Bagaimana Kita Menyikapinya?
"Ketika Anda membagikan lokasi dengan seseorang di WhatsApp, lokasi tersebut dilindungi oleh enkripsi end-to-end. Ini berarti tidak seorang pun yang dapat melihat lokasi Anda, kecuali pengguna yang Anda bagikan," kata WhatsApp.
Jadi, apakah harus mengikuti ajakan meninggalkan WhatsApp atau tidak?
Apabila Anda tidak keberatan dengan data yang dibagikan WhatsApp, mungkin aplikasi ini masih bisa dipakai untuk menjaga komunikasi.
Namun, jika Anda keberatan, ada sejumlah alternatif yang bisa dipilih di toko aplikasi Android dan iOS.
Pastikan untuk membaca ketentuan penggunaannya dengan teliti agar memperoleh yang benar-benar lebih cocok dibanding WhatsApp. (Kompas.com)

Membandingkan WhatsApp dengan Telegram
Aplikasi chat WhatsApp (WA) dikabarkan mulai kehilangan pengguna pada awal 2021 ini.
Fenomena ini justru membawa 'keuntungan' bagi pesainganya, yakni aplikasi pesan Telegram.
Dikutip SURYAMALANG.COM dari Kompas.com, Telegram mengalami peningkatan jumlah pengguna, yakni sekitar 1,7 juta unduhan aplikasi.
Turunnya pengguna WhatsApp diduga karena WhatsApp mulai memberlakukan kebijakan privasi dan persyaratan layanan baru di aplikasinya.

Para pengguna WhatsApp juga mendapatkan notifikasi terkait pemberitahuan tersebut.
Dalam notifikasi, WhatsApp menyampaikan ada tiga pembaruan yakni para pengguna diminta menyampaikan data ke Facebook, jika ingin tetap menggunakan WhatsApp.
Diketahui, kebijakan baru ini akan mulai berlaku pada 8 Februari 2021.
Kendati begitu sejumlah pihak aktivis privasi menyarankan penggunanya untuk berlih menggunakan aplikasi pesan serupa, misalnya Telegram.
Lantas, apa itu Telegram dan apa saja keunggulannya?