Nasional
Ada Perbedaan Antara Vaksin Gratis dan Vaksin Mandiri, Mulai Merek dan Jenis, Ini Kata Erick Thohir
Ada Perbedaan Antara Vaksin Gratis dan Vaksin Mandiri, Mulai Merek dan Jenis, Ini Kata Erick Thohir
SURYAMALANG.COM - Pemerintah Indonesia memberikan vaksin virus corona secara gratis kepada masyarakat, tapi di samping itu juga ada vaksin kategori mandiri.
Hal ini disampaikan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, dikutip SURYAMALANG.COM dari Kompas.com.
Erick Thohir menyebutkan, vaksin Covid-19 kategori mandiri tetap diperlukan meski pemerintah tetap akan memberikan vaksin secara gratis.
Baca juga: 5 Fakta Penting Tentang Vaksin Covid-19 Sinovac, Mulai dari Efek Samping Hingga Picu Sistem Imun
Baca juga: Info Penting Tentang Aturan, Jadwal dan Tahapan Vaksinasi Covid-19 di Indonesia, Ini Bunyi Permenkes

Kendati begitu, Erick Thohir memastikan bahwa vaksin mandiri tidak akan dijadikan prioritas oleh pemerintah.
Vaksin gratislah yang akan dinomorsatukan oleh pemerintah.
Selain itu, lanjut dia, jika nantinya ada vaksin mandiri, jenis dan merek vaksinnya akan berbeda dengan yang gratis.
“Kalau sampai nanti kita ditugasi vaksin mandiri, tentu seperti arahan dari pimpinan, ada beberapa catatan, satu vaksinnya berbeda jenis."
"Jadi supaya yang gratis dan mandiri tidak tercampur. Jadi merek vaksinnya berbeda,” ujar Erick saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Rabu (20/1/2021).
Mantan bos Inter Milan ini menambahkan, selain jenis vaksinnya, waktu pemberian vaksin mandiri dan yang gratis juga akan berbeda.
Vaksin gratis akan didahulukan, baru setelah itu vaksin mandiri diberikan.
“Jadi vaksin gratis harus berjalan, satu sampai dua bulan ke depan, baru nanti kalau ada yang mandiri setelah itu. Itu yang kami dapatkan dari diskusi-diskusi kemarin,” kata Erick.
Kendati begitu, Erick masih menunggu penugasan dari Kementerian Kesehatan terkait pemberian vaksin mandiri.
Sebab, Kementerian BUMN hanya akan menjalankan tugas yang diberikan dari pemerintah.
“Kalau memang ini menjadi keputusan yang payung hukumnya jelas, tetapi sebenarnya di keputusan Kemenkes waktu itu di dalamnya ada vaksin gratis dan mandiri."
"Kami tinggal menerapkan saja, apakah nanti ditugaskan vaksin mandiri berjalan atau tidak,” kata dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Erick Thohir: Merek dan Jenis Vaksin Covid-19 Mandiri Akan Berbeda dengan yang Gratis
Baca juga: HOAX Mayor Inf Sugeng Riyadi Meninggal Dunia Seusai Disuntik Vaksin Sinovac : Saya Sehat Wal Afiat
Baca juga: HOAX! Cairan yang Disuntikkan ke Presiden Jokowi Bukanlah Vaksin Sinovac, Tapi Vitamin dan Air Tajin

Lebih lanjut lagi Erick Thohir menyatakan, vaksin gratis menjadi prioritas pemerintah di samping wacana vaksinasi mandiri.
Menurut Erick, Presiden Jokowi sudah mengambil kebijakan yang luar biasa dengan memberikan vaksin gratis ke masyarakat, misalnya ke tenaga kesehatan, TNI–Polri, dan warga yang membutuhkan.
“Tentu vaksin mandiri bukan prioritas, vaksin gratis adalah prioritas yang diutamakan tetapi kita tidak bisa menutup mata juga, vaksin mandiri ini juga diperlukan,” kata Erick dalam rapat kerja bersama Komisi VI DPR, Rabu (20/1/2021).
Terkait vaksin mandiri, Erick mengaku telah berbicara dengan berbagai pihak, termasuk DPR dan kementerian terkait.
Ia mengatakan, jika nantinya ada vaksin mandiri, ada beberapa catatan dari Komisi VI DPR kepada pemerintah.
“Satu, vaksinnya berbeda jenis, jadi supaya yang gratis dan mandiri tidak tercampur, jadi merek vaksinnya berbeda,” kata Erick.
“Yang kedua, utamakan vaksin gratis, jadi vaksin gratis harus berjalan, ke depan baru nanti kalau ada yang mandiri setelah itu,” kata dia.

Erick mengatakan, sebenarnya dalam surat keputusan (SK) Kementerian Kesehatan sudah ada penjelasan tentang perbedaan vaksin gratis dengan yang mandiri.
Kementerian BUMN, menurut dia, tinggal menerapkannya saja bisa berjalan atau tidak.
“Kalau memang nanti vaksin mandiri ini ada, ya kami siap melaksanakan,” ucap dia.
Lebih lanjut, Erick Thohir memastikan bahwa tidak ada cip di dalam pendistribusian 1,2 juta dosis vaksin gratis Covid-19 untuk masyarakat.
Hoaks soal cip tersebut berkaitan dengan barcode pendistribusian yang ada di botol vaksin.
“Jadi bukan vaksin di dalamnya ada cip ke badan kita, tapi ini barcode di botol vaksin,” kata Erick.
Menurut dia, fungsi barcode tersebut untuk memperjelas posisi vaksin dalam penomoran yang akan dimasukan ke dalam kotak.
“Jadi kalau di dalam kotak itu ada 10 botol, diambil satu ketahuan,” kata Erick.
Nantinya, kotak tersebut juga kemudian dimasukan ke dalam kotak pendingin yang lebih besar lagi untuk dikirim ke berbagai daerah dengan menggunakan truk.
Selain itu, dengan teknologi tersebut, pengiriman vaksin dapat dimonitor lokasi dan temperaturnya.
“Jadi kita tahu berapa jamnya dan termometernya terukur ketika sampai,” kata Erick.
“Setelah terbuka itu juga terdeteksi, oh itu sudah diambil. Karena tugasnya kami kan (mengirim) sampai ke gubernur,” ucap dia. (Kompas.com)