Penanganan Covid
Rapor Hasil PPKM Jilid 1 di Kota Batu, Masih Ada Ratusan Pelaku Usaha dan Individu Pelanggar Prokes
Ada 129 pelanggaran Prokes pelaku usaha atau PKL, 212 pelanggar Prokes individu dan 369 pelanggaran jam malam bagi PKL, cafe maupun minimarket.
Penulis: Benni Indo | Editor: Dyan Rekohadi
Penulis : Benni Indo , Editor : Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, BATU – Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) jilid 1 di Kota Batu telah berakhir pada 25 Januari 2021.
Sejak diselenggarakan pada 11 Januari 2021 lalu, Pemkot Batu mencatat sejumlah temuan.
Wakil Wali Kota Batu, Punjul Santoso mengungkapkan, hasil operasi penegakan disiplin Protokol Kesehatan selama PPKM ada 191 peringatan lisan, 519 teguran tertulis dan 25 denda administrasi.
Di samping itu, juga ada 129 pelanggaran Prokes pelaku usaha atau PKL, 212 pelanggar Prokes individu dan 369 pelanggaran jam malam bagi PKL, cafe maupun minimarket.
Punjul juga mengatakan kalau selama PPKM, total jumlah warga terkonfirmasi positif terus naik.
"Yakni, dari yang mulanya sebelum PPKM terdapat 1008 orang terkonfirmasi positif Covid-19. Setelah PPKM ini menjadi 1147 orang terkonfirmasi positif Covid-19 per 25 Januari 2021. Angka itu merupakan angka positif secara keseluruhan sejak awal pandemi,” beber Punjul.
Sedangkan jumlah kasus aktif terus mengalami penurunan.
Dari yang sebelumnya 5,2 persen kasus perharinya, sepanjang PPKM mengalami penurunan menjadi 3,2 persen per harinya.
Sedangkan angka kesembuhan mengalami peningkatan. Dari jumlah pasien positif sebanyak 1147, ada 1045 pasien yang telah sembuh.
Kata Punjul, kurang lebih ada 91 persen pasien positif Covid-19 di Kota Batu sembuh.
Kesembuhan mengalami peningkatan dari yang mulanya 4 persen, setelah PPKM menjadi 5.8 persen kasus kesembuhannya.
Sedangkan untuk pasien aktif, saat ini tinggal 1 persen atau sebanyak 5 orang saja.
Sementara pasien meninggal dunia akibat Covid-19 di Kota Batu sebanyak 65 orang per 25 Januari 2021. Persentasenya 8 persen. Angka tersebut cukup tinggi dibanding angka nasional.
“Kenapa dengan jumlah tersebut dikatakan tinggi? Karena di Kota Batu jumlah penduduknya hanya sekitar 200 ribu jiwa. Dengan angka kematian sebesar 8 persen maka sudah bisa dikatakan tinggi,” terang politisi PDI Perjuangan itu.