Viral Rumah di CitraLand Bandar Lampung Senilai Rp 1,7 Miliar Roboh, DPRD Akan Panggil Ciputra Group

Viral Rumah di CitraLand Bandar Lampung Seharga Rp 1,7 Miliar Roboh, Dewan Panggil Ciputra Group

Penulis: Frida Anjani | Editor: eko darmoko
Tribunlampung.co.id/Deni Saputra
Dua rumah di Perumahan Citraland, Bandar Lampung, ambles karena longsor, Selasa (26/1/2021). Peristiwa longsor di Citraland sudah terjadi dua kali. 

SURYAMALANG.COM - Inilah detik-detik rumah senilai Rp 1,7 miliar ambruk terseret longsor yang terjadi di Bandar Lampung

Bahkan, video detik-detik rumah Rp 1,7 miliar runtuh terseret longsor itu menjadi menjadi perhatian dan viral di media sosial.

Ternyata, rumah Rp 1,7 miliar hancur terseret longsor tersebut adalah rumah baru yang bahkan belum ditempati

Viral di media sosial sebuah video yang memperlihatkan rumah mewah seharga Rp 1,7 miliar hancur terseret longsor.

Peristiwa nahas terjadi di perumahan mewah Citraland Bandar Lampung.

Ternyata peristiwa longsor yang terjadi di Perumahan Citraland bukan hanya sekali terjadi.

Rekaman CCTV Remaja Mesum di Atas Motor Viral di Media Sosial, Polisi Masih Buru Pelaku

Pesona Michaela Paruntu, Dokter Cantik Pergoki Suaminya Selingkuh, Nekat Pertaruhkan Nyawa

Suasana Penangkapan Begal HP di Surabaya, Pelaku Tusuk Driver Ojol, dan Polisi Keluarkan Tembakan

Seperti dikutip dari Tribun Lampung dalam berita berjudul, "Rumah Miliaran di Perumahan Mewah Citraland Bandar Lampung Hancur Terseret Longsor".

Sebelumnya, musibah serupa juga pernah terjadi.

Marsidi, pemilik kolam ikan yang tak jauh dari kompleks perumahan elite itu, mengatakan, kejadian longsor sudah terjadi dua kali.

"Ini sudah kedua kalinya. Sebenarnya sudah capek juga," kata pria yang akrab dipanggil Aceng ini, Selasa (26/1/2021).

Kata dia, peristiwa longsor pertama terjadi pada Maret 2020.

"Nah, tahun kemarin yang ketimbun itu rumah punya adik. Lalu saya pindahin," tuturnya.

Dalam kejadian kali ini, giliran Aceng yang menjadi korban.

Dua kolam ikannya seluas 5x10 meter persegi tertimbun material longsoran.

"Memang ganti rugi. Cuma tetap rugi," ujarnya sambil menggelengkan kepala.

Aceng mengaku sudah mendatangi pihak Citraland.

"Citraland mau tanggung jawab. Tapi belum yakin juga. Soalnya ngulang kejadian kemarin. Kalau kemarin ganti sih ganti. Tapi tetep rugi," tandasnya.

4 Fakta Teuku Hasnawi, Pria Aceh Viral Disebut Kembaran Shah Rukh Khan, Populer Hingga Malaysia

Detik-detik 4 PSK 15 Tahun Ditangkap Polisi Saat Mau Layani Pelanggan, Tarif Rp 6 Juta Sekali Kencan

6 Fakta Anak Gugat Ayahnya Rp 3,2 M Menyerah dan Mohon Ampun, Terjadi Setelah Sang Adik Meninggal

Kolam Tertimbun

Longsor di Perumahan Citraland, Bandar Lampung tak hanya membuat dua unit rumah roboh.

Tanah longsoran dari bukit juga menimbun kolam milik warga.

Marsidi, warga sekitar, yang rumahnya berimpitan dengan Perumahan Citraland, mengatakan, kejadian sungguh cepat.

"Itu pagi ya, jam delapan lebih kalau gak salah. Kebetulan saya ini lagi berdiri mantau ikan mujair yang bentar lagi panen," ungkap pria yang akrab dipanggil Aceng ini, Selasa (26/1/2021).

Dua rumah di Perumahan Citraland, Bandar Lampung, ambles karena longsor, Selasa (26/1/2021).
Dua rumah di Perumahan Citraland, Bandar Lampung, ambles karena longsor, Selasa (26/1/2021). (Tribunlampung.co.id/Deni Saputra)

Tak disangka, terus Aceng, tiang penyangga jalan Citraland patah.

"Jadi itu bukan jembatan. Tapi kayak jalan puteran buat mobil. Kan pakai tiang. Nah, itu patah terus tanah ambles," kata warga Jalan Pangeran Emir M Nur, Gang Karya Muda, Kelurahan Sumur Putri, Kecamatan Telukbetung Selatan, Bandar Lampung itu.

Alhasil, kata Aceng, dua kolam ikan miliknya yang siap panen malah tertimbun tanah.

"Ada dua kolam. Ya gak jadi panen. Kalau kerugian ya sekitar ratusan juta. Ya sekitar Rp 100 juta lah. Kan mau panen," tandasnya.

Senilai Rp 1,7 Miliar

Dua rumah mewah di Perumahan Citraland, Bandar Lampung roboh akibat musibah tanah longsor.

Nilai rumah tersebut berada di kisaran Rp 1,7 miliar per unitnya.

Pihak Citraland Bandar Lampung berjanji memberi ganti rugi kepada warga yang terkena imbas longsor.

Yuzi Riano, Humas Citraland, menuturkan, rumah yang roboh seperti di video yang viral tersebut lantaran tanah longsor.

"Langkah kami langsung menghubungi pamong sekitar dan pemilik lahan yang berbatasan dengan Citraland," ujarnya, Selasa (26/1/2021).

Setelah ada pertemuan, terjadi kesepakatan untuk melakukan ganti rugi dengan warga di dalam maupun di luar Citraland.

"Kami Citraland itu bertanggung jawab sepenuhnya apa pun itu, baik rumah di sini maupun di luar," tegasnya.

"Ini warga juga kita suplai konsumsi. Tapi ini cepat kita tangani, karena takutnya menyebar tanah lainnya. Dan ini tidak sampai ke permukiman warga," imbuhnya.

Ditanya soal dua rumah yang roboh mengalami kerugian berapa, Yuzi tak bisa berkomentar.

"Yang jelas, kisaran harga satu unit Rp 1,7 miliar, dan dua rumah ini masih pembangunan, belum penyerahan. Saat ini kami evakuasi," tandasnya.

Tidak Ada Korban Jiwa

Tidak ada korban jiwa dalam musibah tanah longsor di Perumahan Citraland, Bandar Lampung.

Pasalnya, dua rumah yang ambles di perumahan elite tersebut belum berpenghuni.

Pihak Citraland Bandar Lampung mengklaim peristiwa tanah longsor ini merupakan musibah.

Heri, staf Citraland Bandar Lampung, mengatakan, kejadian ini bagian dari bencana alam.

"Maka antisipasinya kami perhitungkan struktur tanah," ujarnya, Selasa (26/1/2021).

Masih kata dia, rumah yang roboh ini tidak berpenghuni.

"Rumah belum dihuni, masih pembangunan. Tapi rumah sudah terjual," jelas dia.

Heri menegaskan, rumah yang roboh dalam peristiwa itu hanya dua unit.

"Bukan tiga, hanya dua. Yang belakang hanya sebagian," tandasnya.

Dua rumah mewah di Perumahan Citraland menjadi korban tanah longsor.

Peristiwa itu terjadi di Perumahan Citraland, Jalan Raden Imba Kusuma, Kelurahan Sumur Putri, Kecamatan Telukbetung Selatan, Bandar Lampung, Selasa (26/1/2021).

Akibatnya, dua rumah mewah dua lantai di Cluster Davinci roboh karena tanah di bawahnya ambles.

Salah satu penghuni Cluster Davinci yang enggan disebut namanya mengatakan, peristiwa ini bermula sekitar pukul 10.00 WIB.

"Iya di sini Blok A9, kejadian tadi jam 10. Kebetulan saya tinggal di sini," ungkap wanita ini.

Dia mengatakan, tidak ada suara gemuruh saat peristiwa longsor terjadi.

"Suara gemuruh gak ada. Cuma suara jembatan itu ambles, terus saya keluar," tuturnya.

Selang satu jam kemudian, tiba-tiba dua rumah ikut roboh lantaran tanah di bawahnya ambles.

"Cuma selang satu jam, rumah roboh," bebernya.

Menurut dia, rumah tersebut tengah dalam proses renovasi.

"Kalau dihuni belum, karena masih renovasi. Jadi gak ada orang," tandasnya sembari berlalu.

Peristiwa longsor di Citraland ini menjadi viral dan tersebar di WhatsApp.

Informasi yang dihimpun, peristiwa ini terjadi di Cluster Davinci, Citraland, Bandar Lampung.

Musibah tanah longsor ini terjadi sekitar pukul 11.00 WIB.

Peristiwa bermula dari jalan perumahan yang longsor.

Kemudian longsor merembet ke dua unit rumah sehingga turut roboh.

Ciputra Group

Komisi III DPRD Bandar Lampung akan memanggil Ciputra Group, pengembang perumahan CitraLand, terkait robohnya dua unit rumah di klaster DaVinci pada Selasa (25/1/2021).

Ketua Komisi III DPRD Bandar Lampung Balam Yuhadi memastikan hal itu kepada Kompas.com, Rabu (27/1/2021).

Menurut Yuhadi, pemanggilan Ciputra Group bertujuan untuk mendapatkan penjelasan mengenai site plan  CitraLand Bandar Lampung.

"Site plan harus transparan. Dari site plan itu bisa tampak jelas di mana bukitnya, di mana lembahnya, di mana dataran rendahnya, di mana mereka akan membuat perumahan, termasuk juga di dalamnya ruang terbuka hijau (RTH)," tutur Yuhadi.

Dia menengarai, robohnya dua unit rumah dan jalan lingkungan di CitraLand karena pengembang tidak hati-hati dalam pelaksanaan konstruksinya.

"Bukit ditimbun dengan tanah yang lembut, gunungnya dikeruk, lembahnya ditimbun, lalu di mana resapan airnya? Di mana penghijauannya? Ini harusnya jadi pusat resapan air, tapi faktanya tidak. Makanya, saya minta site plan kepada Ciputra," imbuh Yuhadi.

Jika ada unsur kesengajaan, lanjut dia, Komisi III akan menindaklanjuti dengan langkah hukum berupa tuntutan pidana.

Sebaliknya, jika ada kesalahan teknis, Yuhadi akan memanggil Ciputra Group untuk bertanggung jawab terutama kepada para korban.

Selain Ciputra Group, Komisi III juga meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung untuk tidak mudah menerbitkan izin analisis mengenai dampak lingkungan (amdal) dan perizinan lainnya.

"Saya pesan pemerintah daerah jangan mudah memberikan izin kepada siapa pun pengusaha besar maupun kecil. Kita lihat dulu sudah benarkah amdal-nya, adakah izin lainnya. Jika amdal-nya benar, ini tidak akan terjadi," ujar Yuhadi.

Ciputra Group sendiri telah menegaskan kesiapannya untuk bertanggung jawab sebagaimana disampaikan Managing Director Ciputra Group Harun Hajadi.

"Itu tanggung jawab kami. Sesuai pesan founding father Pak Ci (almarhum Ciputra), jangan menyalahkan kontraktor. Kami siap bertanggung jawab," ujar Harun.

Harun menduga, robohnya dua unit rumah sekitar pukul 09.00-11.00 WIB tersebut akibat longsor yang disebabkan curah hujan dengan intensitas tinggi.

Meski demikian, Ciputra Group masih mencari tahu permasalahannya. Hal ini karena secara struktur, pihaknya telah membangun bore pile dengan kedalaman 15 meter.

"Akan tetapi, volume air hujan semalam atau Senin (25/1/2021) tidak kira-kira. Ini yang membuat tanah bergeser. Dua unit yang berada bagian paling ujung klaster pun turun," jelas Harun.

Adapun dua rumah yang roboh tersebut berada di Blok A9, dan belum diserahterimakan kepada penghuni karena masih dalam tahap konstruksi.

CitraLand Bandar Lampung merupakan perumahan seluas 50 hektar yang berada di Jalan Raden Imba Kusuma, Sumur Putri, Kecamatan Telukbetung Selatan, Bandar Lampung. Untuk pengembangan proyek ini, Ciputra menginvestasikan dana sekitar Rp 600 miliar.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved