7 Pengakuan Putra Tidak Dibiayai Sekolah Ashanty, Barang Diangkut dari Pesantren dan WA Diblokir
Ini 7 pengakuan Putra tidak dibiayai sekolah Ashanty sekaligus klarifikasi istri Anang Hermansyah dianggap menelantarkan anak angkatnya
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: eko darmoko
Ashanty membantah disebut menelantarkan pendidikan Putra.
"Yang mau keluar dari pesantren itu siapa coba?" kata Ashanty, dikutip dari YouTube Hot Shot SCTV tayang Minggu (7/2/2021).
Ashanty juga mengaku masih menyimpan semua bukti baik berupa rekaman, video atau pesan WhatsApp terkait keluarnya Putra dari pesantren.
Ashanty mengatakan, Putra sebenarnya tidak diterima di pesantren tersebut. Sebab, untuk anak seusianya, Putra belum bisa membaca dengan lancar.
Akhirnya pihak pesantren memperbolehkan karena niat baik Ashanty ingin Putra mendapatkan pendidikan yang baik.
Namun istri Anang Hermansyah ini memilih menutupinya karena tidak ingin Putra mendapat perundungan.
"Kenapa saya enggak pernah share apa yang terjadi dengan saya dan Putra, karena saya terlalu sayang, terlalu kasihan sama anak ini," ucap Ashanty.
"Kalau sampai saya ceritakan dan keluarkan apa yang sebenarnya terjadi, satu Indonesia akan bully dia," tegasnya.
- Penjelasan LBH sebelum Ashanty klarifikasi
Awalnya, Putra bersekolah di SD Juramangu, lantas oleh keluarga Hermansyah, Putra dipindah ke Pesantren Al Basyir.
Putra disekolahkan Ashanty di pesantren sejak Juli 2020 silam atau hampir 1 semester belajar.
Abdul Hamim Jauzie Lawyer dari LBH Keadilan yang mengurusi kasus Putra, mengatakan Ashanty mencabut biaya pendidikannya.
"Setelah libur semester, semua santri pulang. Setelah beberapa minggu libur kita sudah antar lagi ke sana, tapi ditolak pesantren katanya Putra sudah tidak menjadi tanggung jawab pihak Ashanty," ujar Abdul mengutip Wartakotalive, Jumat (5/2/2021) artikel 'Ashanty dan Anang Hermansyah Dituding Lakukan Kebohongan, Janji Pernah Membiayai Sekolah Anak Angkat'.
"Kami hanya mempertanyakan saja. Ini artinya Putra tidak bisa melanjutkan tanpa biaya sendiri," ucap Abdul.
"Kalau mau melanjutkan dianggap sebagai santri baru yang harus membayar uang pangkal. Ini jadi tanda tanya, kok bisa uang pangkal yang sudah dibayarkan untuk Putra dialihkan ke orang lain?" sambungnya.
Peristiwa tersebut membuat pihak Putra mempertanyakan kejelasannya di pesantren. Serta alasan biaya sekolah diberhentikan.
"Kemudian ini diputus tanpa ada surat pindah. Tidak masalah Putra diberhentikan. Ini statusnya apa? Ini tidak hanya mengganggu psikologi Putra tapi juga mengancam pendidikan Putra ke depan," ucapnya lagi.
"Kami tentu bisa membiayai Putra di sana, tapi tolong pihak Ashanty memberi jawaban, kenapa?" tuturnya.
Abdul juga menjelaskan kalau dari statusnya, Putra diangkat anak tanpa legalitas.
"Putra dianggap sebagai anak angkat, tapi tidak ada legalitas. Jadi hanya sebatas berjanji akan dibiayai pendidikannya oleh Ashanty, beberapa kali diajak jalan-jalan," kata Abdul.
Dengan adanya peristiwa ini, Abdul mencurigai Ashanty hanya menggunakan Putra sebagai daya tarik konten YouTube.
"Kesimpulan pihak kami, Ashanty tidak bersungguh-sungguh membiayai (pesantren) Putra. Ketika ditanya hanya disampaikan bahwa 'Ini kebijakan kami', tanpa menyebut alasan apa pun. Bagi saya ini hal serius. Putra ini orang lemah, tidak berdaya," kata Abdul.
Tonton juga video pengakuan Putra dan klarifikasi Ashanty di bawah ini: