Profil Rektor ITN Malang, Prof Dr Ir Kustamar MT yang Meninggal Hari Ini, Ternyata Lulusan Asli ITN
Biodata Prof Dr Ir Kustamar MT, Rektor ITN Malang Meninggal Hari Ini. Suami Arie Mukti, lahir di Blitar 1 Februari 1964 dan awali karier tahun 1991.
Penulis: Ratih Fardiyah | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM - Rektor Institut Teknologi Nasional Malang sekaligus Guru Besar di bidang ilmu teknik sumber daya air, Prof Dr Ir Kustamar MT tutup usia pada Senin (8/2/2021).
Prof Dr Ir Kustamar MT meninggal dunia di usia 57 tahun. Informasi awal itu dibagikan pertamakali oleh Mita, staf humas ITN Malang.
Dari keterangan yang diperoleh SURYAMALANG.COM, menyebutkan bahwa Prof Dr Ir Kustamar MT meninggal dunia karena sakit.
"Tapi sakit apa, kami belum dapat kabar dari keluarganya," jawab Ariwibisono ketika dikonfirmasi, Senin (8/2/2021).

• Sutiaji Lepas Jenazah Rektor ITN Malang, Prof Dr Ir Kustamar MT
• Dr Yudi F Limpraptono ST MT Kenal Rektor ITN Malang, Prof Dr Ir Kustamar MT Sebagai Sosok Penyabar
• Kabar Duka, Rektor ITN Malang Meninggal Karena Sakit
• TribunJatim.com Gelar Khatmil Quran untuk Rayakan Hari Jadi ke-4
Almarhur Kustamar dikanarkan akan dimakamkan di TPU Ammassur-Jambangan yang tidak jauh dari rumahnya.
Diketahui, almarhum Kustamar sakit beberapa bulan terakhir.
Keluarga almarhum masih menunggu kedatangan anak pertamanya dari Jakarta sebelum dimakamkan.
Bulan lalu, almarhum masih menyempatkan hadir dalam webinar yang diselenggarakan ITN.
Sebelum terpilih sebagai Rektor ITN Malang, ia adalah Wakil Rektor 1 ITN.
Jenazah diberangkatkan dari rumah duka di JL Simpang Sulfat Utara Kota Malang.
Untuk mengenang sosoknya, simak profil Dr Ir Kustamar MT berikut.
Prof. Kustamar lahir di Blitar 1 Februari 1964. Istri ibu Arie Mukti ini menempuh pendidikannya di Institut Teknologi Nasional Malang pada tahun 1986.
Setelah lulus Kustamar mengawali kariernya dengan menjadi karyawan bagian recording di BAAK sekaligus nyambi asisten dosen.
Pada tahun 1991 Kustamar resmi menjadi dosen ITN setelah dinyatakan lolos di ujian Kopertis, sempat menjadi sekretaris jurusan.

Setahun kemudian pria berusia 57 tahun ini melanjutkan studinya di Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan mengambil jurusan teknikl sipil/teknik sungai.