Jendela Dunia
Sikap Tegas Inggris Demi Mencegah Penularan Virus Corona, Warga yang Bohong Dihukum Penjara 10 Tahun
Sikap Tegas Inggris Demi Membendung Penularan Covid-19, Warga yang Bohong Dihukum Penjara 10 Tahun
SURYAMALANG.COM - Pemerintah Inggris mengambil sikap tegas dalam membendung penularan virus corona atau Covid-19, yakni dengan memberi hukuman penjara maksimal 10 tahun bagi warga yang bandel.
Hukuman ini diberikan kepada warga yang ketahuan dan terbukti berbohong tentang riwayat perjalanan.
Menteri Transportasi Grant Shapps mengatakan publik Inggris "akan memperkirakan tindakan yang cukup kuat" dan hukuman maksimum yang mencerminkan betapa seriusnya kejahatan tersebut.
Mulai Senin (8/2/2021), orang yang tiba di Inggris dari negara-negara "daftar merah" harus diisolasi selama 10 hari di hotel, dengan biaya 1.750 poundsterling (Rp 33,9 juta), seperti yang dilansir dari BBC pada Rabu (10/2/2021).
• Varian Baru Virus Corona Sudah Menjalari Asia Tenggara, Termasuk Dua Negara Tetangga Indonesia
• Virus Nipah Potensi Jadi Ancaman Pandemi Berikutnya, Disebut Lebih Berbahaya Ketimbang Virus Corona
Kebijakan itu dikritik oleh mantan hakim Mahkamah Agung Lord Sumption yang mengatakan ada tarif yang lebih rendah untuk pelanggaran s3ks.
Tindakan pemerintah Inggris merespons kekhawatiran bahwa vaksin Covid-19 yang sedang diluncurkan di Inggris mungkin kesulitan untuk mengendalikan varian baru virus corona yang diidentifikasi di seluruh dunia.
Sementara itu, Shapps berkata kepada program Today, "Orang seharusnya tidak memesan liburan sekarang, tidak di dalam negeri atau internasional."
Itu terjadi ketika Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan kepada anggota parlemen bahwa masyarakat perlu "terbiasa dengan gagasan vaksinasi Covid-19 dan kemudian vaksinasi ulang di musim gugur" karena varian baru virus corona.
Boris Johnson mengatakan rencana karantina hotel "diukur" dan "proporsional".
Mengutip Daily Telegraph, penulis Lord Sumption menuduh Menteri Kesehatan Matt Hancock, yang mengumumkan langkah terbaru, kehilangan realitas.
"Sepuluh tahun adalah hukuman maksimum untuk ancaman pembunuhan, keracunan non-fatal atau penyerangan tidak senonoh," tulis Sumption.
"Apakah Tuan Hancock benar-benar berpikir bahwa kunjungan ke Portugal yang tidak diungkapkan lebih buruk dari pada sejumlah besar pelanggaran senjata api atau pelanggaran seksual yang melibatkan anak di bawah umur, yang maksimumnya 7 tahun?"
Mantan anggota parlemen Tory dan mantan jaksa agung Dominic Grieve mengatakan hukuman 10 tahun itu "kesalahan", "dibesar-besarkan" dan "sama sekali tidak proporsional".
Grieve mengatakan kepada program Today BBC Radio 4, "Kenyataannya adalah tidak ada yang akan mendapatkan hukuman seperti itu, pengadilan tidak akan memaksakannya."
"Sekarang saya menyadari bahwa pemerintah harus menetapkan aturan yang ketat dan perlu ada sanksi untuk menegakkannya," lanjutnya.