Breaking News

Jendela Dunia

Menelusuri Jejak Dinosaurus 200 Juta Tahun yang Lalu, Migrasi dari Amerika Selatan Menuju Greenland

Menelusuri Jejak Dinosaurus 200 Juta Tahun yang Lalu, Migrasi dari Amerika Selatan Menuju Greenland

Editor: eko darmoko
Shutterstock
Ilustrasi dinosaurus sauropoda 

SURYAMALANG.COM - Tabir misteri kehidupan dinosaurus di zaman silam masih menjadi kajian 'seksi' yang tiada habis untuk digali.

Ratusan tahun lalu, dinosaurus bisa dibilang sebagai penguasa Planet Bumi, makhluk besar yang menguasai ekosistem pada waktu itu.

Kini, temuan terbaru menyingkap kehidupan dinosaurus sauropoda yang membutuhkan waktu 15 juta tahun untuk melintasi superbenua Pangaea.

Dikutip SURYAMALANG.COM dari Kompas.com, studi baru mengungkap ada peran perubahan iklim yang membantu perjalanan dinosaurus besar ini.

Sauropoda adalah keluarga dinosaurus yang termasuk makhluk paling besar yang pernah hidup di Bumi.

Namun, muncul pertanyaan, mengapa sauropoda begitu lama mencapai Greenland, dari Amerika Selatan, tempat mereka pertama kali muncul?

Sudah sejak lama, pertanyaan ini membingungkan para ilmuwan dan ahli paleontologi.

Akan tetapi, studi baru yang dikutip dari Independent, Selasa (16/2/2021) menunjukkan perubahan besar dalam iklim Bumi yang memungkinkan terjadinya migrasi.

Keluarga sauropoda, di antaranya yang mencakup spesies dinosaurus seperti titanosaurus raksasa, patagotitan, diplodocus dan brachiosaurus, muncul di tempat yang sekarang disebut Argentina dan Brasil, sekitar 230 juta tahun yang lalu.

Akan tetapi, meskipun semua benua terkunci bersamaan, para dinosaurus sauropoda ini membutuhkan waktu 15 juta tahun untuk mencapai tempat yang sekarang disebut dengan Greenland.

Dalam studi baru, Dennis Kent dari Lamont-Doherty Earth Observatory di Columbia University, dan Lars Clemmensen dari University of Copenhagen telah menghitung waktu perjalanan dinosaurus ini dan mengungkapkan peran perubahan iklim dalam membantu migrasi sauropoda tersebut.

Fenomena iklim 200 juta tahun lalu

Kedua peneliti mengatakan bahwa meski sekawanan dinosaurus berjalan hanya satu mil per hari, pada saat itu mereka akan membutuhkan waktu kurang dari 20 tahun untuk melakukan perjalanan antara Amerika Selatan dan Greenland.

Kendati demikian, dalam makalah baru dari studi yang dilakukan Kent dan Clemmensen, mereka menunjukkan adanya fenomena iklim yang menarik.

Fenomena perubahan iklim ini diduga telah membantu dinosaurus sauropoda pada akhirnya melakukan perjalanan menuju Greenland.

Para ilmuwan memeriksa perkiraan sebelumnya yang menunjukkan bahwa sauropoda tiba di Greenland antara 224 dan 205 juta tahun yang lalu.

Akan tetapi, para peneliti dengan susah payah mencocokkan pola magnet kuno pada lapisan batuan di situs fosil di seluruh Amerika Selatan, Arizona, New Jersey, Eropa dan Greenland.

Hasil pencocokkan tersebut menghasilkan perkiraan yang lebih tepat.

Artinya, ini menunjukkan bahwa sauropoda tiba di tempat yang sekarang disebut Greenland sekitar 214 juta tahun yang lalu.

Pada saat itu, semua benua masih bergabung dan membentuk superbenua Pangaea.

Kendati demikian, waktu perjalanan dinosaurus sauropoda menuju Greenland tetap membutuhkan waktu yang cukup lama.

"Pada prinsipnya, dinosaurus bisa berjalan dari hampir satu kutub ke kutub lainnya. Tidak ada lautan di antaranya. Tidak ada gunung besar. Namun itu membutuhkan waktu 15 juta tahun," kata Dr Kent.

Para peneliti meyakini bahwa ada penurunan karbon dioksida (CO2) di atmosfer yang luar biasa dalam sekitar waktu sauropoda akan bermigrasi pada 214 juta tahun yang lalu.

Dan ini, kata ilmuwan bisa menjadi kunci untuk membuka misteri mengapa migrasi sauropoda membutuhkan waktu yang sangat lama.

Hingga sekitar 215 juta tahun yang lalu, periode Trias telah mengalami tingkat CO2 yang sangat tinggi, dengan konsentrasi sekitar 4.000 bagian per juta, sekitar 10 kali lebih tinggi dari kabon dioksida saat ini.

Dalam studi yang telah dipublikasikan di Proceedings of the National Academy of Sciences, para peneliti memperkirakan bahwa tingkat CO2 yang lebih ringan mungkin telah membantu menghilangkan hambatan iklim yang mungkin telah menjebak dinosaurus ini di Amerika Selatan.

Di Bumi, daerah di sekitar khatulistiwa cenderung panas dan lembab, sedangkan daerah yang berdekatan dengan lintang rendah cenderung sangat kering.

Dr Kent dan Prof Clemmensen dalam makalah tersebut memperkirakan bahwa di sebuah planet dengan muatan super CO2, perbedaan antara sabuk iklim tersebut mungkin sangat ekstrem, mungkin terlalu ekstrem untuk dilewati dinosaurus sauropoda.

"Kami tahu bahwa dengan CO2 yang lebih tinggi, kemarau menjadi lebih kering dan cuaca basah menjadi lebih basah," kata Dr Kent.

Kondisi CO2 yang tinggi pada 230 juta tahun yang lalu bisa membuat sabuk iklim yang kering menjadi lebih kering untuk mendukung pergerakan herbivora besar yang perlu makan banyak tumbuhan untuk bertahan hidup.

Daerah tropis, juga, mungkin telah terkunci dalam kondisi hujan, seperti angin monsun yang mungkin tidak ideal untuk sauropoda.

Hanya ada sedikit bukti bahwa dinosaurus ini berkelana keluar dari habitat beriklim sedang, garis lintang menengah tempat mereka beradaptasi di Argentina dan Brasil.

Akan tetapi, para ilmuwan berpendapat bahwa saat tingkat karbon dioksida turun pada 215-212 juta tahun yang lalu, daerah tropis mungkin menjadi lebih ringan, dan daerah yang gersang menjadi tidak terlalu kering.

Sepanjang perjalanan migrasi sauropoda menuju Greenland sejauh 6.500 mil mungkin ada beberapa tempat yang ramah untuk dilalui.

Seperti sepanjang sungai dan deretan danau yang membantu menopang hidup keluarga dinosaurus raksasa ini.

Pada saat itu, Greenland memiliki iklim sedang dengan musim dingin yang lebih sejuk, karena tidak ada lapisan es kutub pada waktu itu.

"Begitu mereka (sauropoda) tiba di Greenland, sepertinya mereka sudah menetap. Mereka bertahan sebagai rekaman fosil yang panjang setelah itu," kata Dr Kent.

Dr Kent mengatakan gagasan terkait penurunan CO2 dapat membantu dinosaurus ini mengatasi penghalang iklim adalah spekulatif tetapi masuk akal, dan tampaknya didukung oleh catatan fosil.

Selama ini, fosil dinosaurus sauropoda belum ditemukan di daerah tropis dan gersang, itu menunjukkan bahwa mereka tidak berlama-lama di daerah tersebut.

Meskipun jejak kaki mereka kadang-kadang ditemukan.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Perubahan Iklim 200 Juta Tahun Lalu Bantu Migrasi Dinosaurus ke Greenland

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved