Jendela Dunia
Gawat! Vaksin Covid-19 Punya Potensi untuk Direvisi, Ada Sejumlah Sifat Bandel pada Virus Corona
Gawat! Vaksin Covid-19 Punya Potensi untuk Direvisi, Ada Sejumlah Sifat Bandel pada Virus Corona
SURYAMALANG.COM - Vaksin virus corona atau vaksin Covid-19 berpotensi untuk direvisi karena sifat virus yang bisa melakukan mutasi.
Virus vorona disebutkan terus melakukan mutasi dan mencari kombinasi yang tepat dalam mutasi parsial demi meloloskan diri dari efek vaksinasi.
Pakar juga menyebutkan bahwa vaksinasi bukanlah pekerja mudah untuk melenyapkan virus corona.
"Optimasi vaksin bukan sesuatu segampang membalik telapak tangan dan terjadi cuma dalam waktu semalam," ujar Richard Webby direktur World Health Organization Flu Center di St. Jude Children's Research Hospital di Memphis, AS, dikutip SURYAMALANG.COM dari Kompas.com.
Hasil riset teranyar meningkatkan kekhawatiran, vaksin Covid-19 generasi pertama tidak akan ampuh melawan varian virus mutasi Afrika Selatan maupun varian mutasi lainnya yang bersirkulasi secara global.
Kabar baiknya, banyak vaksin Covid-19 dibuat dengan teknologi terbaru yang sangat fleksibel dan memudahkan revisi atau upgrade.
Tapi tetap ada kendala, yakni menentukan apakah virus sudah melakukan mutasi cukup jauh, dan apakah sudah tiba saatnya melakukan modifikasi vaksin?
Dan perubahan apa yang harus dilakukan?
"Pertanyaannya, kapan saatnya kita menarik pelatuknya?" tanya Norman Baylor, mantan direktur urusan vaksin Food and Drug Administration AS.
"Saat ini virusnya ibarat sasaran tembak yang terus bergerak," tandasnya.

Vaksin influenza jadi model
WHO dan FDA kini melirik sistem pembuatan vaksin flu global untuk mengambil keputusan, terkait update vaksin corona.
Virus influenza melakukan mutasi lebih cepat dibanding virus corona, dan vaksin flu harus direvisi setiap tahun.
Pusat kesehatan nasional di seluruh dunia mengumpulkan sampel virus flu yang sedang bersirkulasi, dan melacak bagaimana mutasinya.
Sampel kemudian dikirimkan ke laboratorium yang ditetapkan oleh WHO, untuk melakukan uji antigen lebih spesifik dan menentukan kekuatan vaksin.