Heboh Dana Hibah untuk Yudhoyono Foundation, Pemprov Jatim Akui Tarik Rp 9 Miliar di Pemkab Pacitan
Heru Tjahjono membenarkan Pemprov Jawa Timur telah menarik dana bantuan hibah Rp 9 miliar untuk Pemkab Pacitan, untuk pembangunan Museum Ani Yudhoyono
SURYAMALANG.COM - Pemprov Jawa Timur (jatim) akhirnya memilih menarik bantuan dan hibah kepada Pemkab Pacitan senilai Rp 9 milliar.
Dana hibah Rp 9 miliar ini belakangan jadi heboh di dunia maya.
Dana hibah itu semula akan diberikan kepada Yudhoyono Foundation untuk pembangunan Museum Ani Yudhoyono di Kabupaten Pacitan.
Tapi kini dana hibah itu resmi ditarik kembali oleh Pemprov Jatim.
Apakah penarikan kembali dana hibah sebesar Rp 9 miliar itu karena kabar yang menjadi viral ?
Sekdaprov Jawa Timur Heru Tjahjono membeberkan alasan penarikan kembali dana hibah itu.
Heru Tjahjono membenarkan Pemprov Jawa Timur telah menarik dana bantuan hibah untuk Pemkab Pacitan.
Penarikan dana tersebut sesuai surat Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur kepada Bupati Pacitan tertanggal 16 Februari 2021 perihal Penarikan Kembali Bantuan Keuangan Khusus Kabupaten Pacitan Pada Perubahan APBD Provinsi Jawa Timur tahun anggaran 2020.
"Kami tarik karena tidak dipergunakan, dananya dikembalikan lagi ke rekening Pemprov Jatim," katanya seperti dikutip dari Kompas.com saat dikonfirmasi Senin (22/2/2021).

Dana hibah tersebut, kata Heru, masuk dalam pos Perubahan APBD 2020 yang jangka waktu penggunaannya relatif pendek.
"Nanti kalau masih diperlukan akan dianggarkan lagi di APBD murni 2021. Tentunya dengan syarat-syarat administrasi yang ditentukan," ujar dia.
Menurut Heru, penarikan dana bantuan hibah dari daerah adalah hal biasa.
Banyak dana hibah dari daerah-daerah yang dikembalikan karena dianggap tidak memenuhi persyaratan administrasi.
Bantuan dana hibah tersebut sempat heboh di dunia maya dan sempat menjadi pembahasan warganet.
Dalam unggahan itu disebut dalam APBD Kabupaten Pacitan 2021, terdapat anggaran hibah sebesar Rp 9 miliar untuk Yudhoyono Foundation.
Penjelasan Bupati Pacitan
Bupati Pacitan Indartato menjelaskan, Pemkab Pacitan pernah mengusulkan dana bantuan pembangunan Museum dan Galeri SBY-ANI kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
“Ceritanya dulu pemerintah daerah (Pacitan) mengusulkan kepada ibu gubernur (Pemprov), untuk memohon dukungan,” kata Indartato di kantor bupati, Senin (15/2/2021).
Ternyata, usulan pembangunan museum itu mendapat dukungan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Kabupaten Pacitan telah menerima dana yang disebut sebagai bantuan keuangan khusus (BKK) itu dari Pemprov Jawa Timur pada 9 Desember 2020.
“Oleh karena itu pemprov memberi bantuan. Namanya Bantuan Keuangan Khusus kepada pemerintah daerah untuk pembangunan museumnya Pak SBY,” terang Indartato.
Setelah itu, Pemkab Pacitan memasukkan dana itu ke dalam APBD Pacitan 2021.
Menurut Indartato, dukungan dari Pemprov Jatim bukan tanpa sebab. Museum itu diharapkan meningkatkan pertumbuhan ekonomi, khususnya sektor pariwisata di Kabupaten Pacitan.
“Kalau semakin banyak yang wisata ke Pacitan kan, devisanya akan bertambah,” ujar Indartato.
Indartato menjelaskan, dana itu belum diserahkan untuk pembangunan museum karena masalah administrasi.
“Alhamdulillah uangnya keluar. Keluarnya sesuai dengan peraturan Pemprov Jatim. Dan sampai hari ini uangnya belum diserahkan,” terang Indartato.
Museum dan Galeri SBY-ANI dibangun di atas lahan seluas 1,5 hektare di Jalan Lintas Selatan, Kelurahan Ploso, Pacitan.
Luas total bangunan museum sekitar 7.500 meter persegi.
Tanggapan Partai Demokrat
Sementara itu, Bendahara Umum Partai Demokrat Renville Antonio membenarkan Yudhoyono Foundation menerima hibah dari Pemprov Jatim untuk pembangunan museum di Pacitan.
Ia memastikan, Ketua Majelis Pertimbangan Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono tidak meminta dana tersebut.
"Pak SBY tidak pernah meminta dana tersebut, kami justru berterima kasih kepada Pemprov Jatim dan Pemkab Pacitan," kata Renville di Surabaya, Selasa (16/2/2021).
Meski untuk pembangunan museum kepresidenan, SBY tak pernah secara resmi meminta dana kepada pemerintah.
"Kami tidak pernah mengirim surat, atau mengirim proposal untuk pembangunan museum," jelasnya.
Menurutnya, bantuan itu diterima karena pemerintah menilai pembangunan musem bisa menunjang pariwisata di Pacitan.
"Bantuan ini inisiatif Gubernur Jatim sebelumnya yakni Soekarwo, dan saya rasa sudah sesuai mekanisme," kata mantan anggota DPRD Jatim ini.
Renville terkejut masalah bantuan itu ramai dibahas di media sosial saat Presiden Jokowi meresmikan Bendungan Tukul di Kabupaten Pacitan pada Minggu (14/2/2021).
Padahal, wacana pemberian bantuan itu telah lama.
*Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Heboh Dana Rp 9 Miliar ke Yudhoyono Foundation, Ini Penjelasan Bupati Pacitan Indartato dan Pemprov Jatim Tarik Dana Rp 9 Miliar untuk Yudhoyono Foundation, Ini Alasannya