Berita Malang Hari Ini
Muhammad Sanusi, Pengusaha Tebu yang Jadi Bupati Malang Lagi
Pengusaha tebu asal Gondanglegi Muhammad Sanusi kembali menjabat Bupati Malang dua periode.
Penulis: Mohammad Erwin | Editor: Zainuddin
Tak lama setelah dilantik, Sanusi tancap gas meresmikan mal pelayanan publik di Kecamatan Kepanjen.
"Kami resmikan mal pelayanan publik, yang lain sudah berjalan. Prioritas lain di antaranya program pariwisata melalui pengembangan potensi alam, pertanian, peternakan, perikanan dan sumberdaya manusia," jelasnya.
Politisi PDIP ini berambisi melakukan berbagai macam peningkatan di berbagai bidang.
"Sumberdaya manusia dan produktifitas yang kami kembangkan. Kami tingkatkan padi yang awalnya 5 ton menjadi 15 ton," tutur Sanusi.
Menurut Sanusi, upaya pengentasan kemiskinan akan selaras berjalan dengan peningkatan ekonomi.
"Ya itu peningkatan ekonomi akan mengentaskan kemiskinan," terangnya.
Dari Kades Menuju Kursi Wakil Bupati Malang
Mengawali karir politik praktis sebagai Kepala Desa Tunjungtirto, Didik Gatot Subroto mengenyam banyak pengalaman hingga terpilih menjadi Wakil Bupati Malang.
Pria kelahiran Malang, 25 November 1969 ini sudah 17 tahun menjadi Kepala Desa Tunjungtirto. Tepatnya pada tahun 1997 hingga 2013.
"Saat itu saya berusia 26 tahun. Kurang lebih sekitar 17 tahun saya menjadi Kepala Desa Tunjungtirto," ujar Didik.
Tahun 2014 menjadi tonggak bersejerah Didik menapaki karir legislatif di DPRD Kabupaten Malang.
"Mulai 2014 akhir, saya menetapkan pilihan pada PDI Perjuangan. Saya berada di daerah pemilihan 2 meliputi Singosari, Lawang dan Pakis."
"Akhirnya saya diberi kesempatan menjadi anggota Komisi A DPRD Kabupaten Malang," tutur suami dari Hanik Dwi Martya itu.
Karir Didik terus melejit. Politisi PDIP ini melanjutkan karirnya sebagai Ketua DPRD Kabupaten Malang pada tahun 2019.
"Tahun 2019 saya melalui dapil 7 mendapat suara tertinggi. Saat itu pula saya diberi kepercayaan menjadi Ketua DPRD Kabupaten Malang dan Ketua DPC PDIP Kabupaten Malang," terang pria dengan dua orang anak.