Berita Malang Hari Ini
Sepak Terjang Sekda Kota Malang Wasto di Pemkot Sebelum Akhirnya Pensiun
Sekretaris daerah (Sekda) Kota Malang, Wasto, pensiun sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Kota Malang
Penulis: Mochammad Rifky Edgar Hidayatullah | Editor: isy
Berita Malang Hari Ini
Reporter: Rifky Edgar
Editor Irwan Sy (ISY)
SURYAMALANG.COM | MALANG - Sekretaris daerah (Sekda) Kota Malang, Wasto, pensiun sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Kota Malang.
Pria yang sudah berkecimpung di dunia Pemerintahan Kota Malang selama 41 tahun itu, bakal menjalani purna tugas pada 28 Februari 2021 nanti.
Wasto pun menyampaikan ribuan terimakasih kepada seluruh lapisan masyarakat Kota Malang beserta ASN di lingkungan Pemkot Malang.
Ucapan tersebut disampaikannya ketika menghadiri rapat evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM Mikro) yang digelar bersama Forkompimda Kota Malang dan pertemuan dengan awak media pada Jumat (26/2/2021).
"Saya merasa bersyukur dan berterimakasih kepada semuanya. Interaksi kita selama ini yang terbangun bagus dan saya merasakan hikmah-hikmah yang mampu menginspirasi," ucapnya.
Awal mula Wasto masuk ke dalam pemerintahan Kota Malang diawali pada tanggal 20 Desember 1980.
Pada saat itu dia dia mengawali karir sebagai sukuan dan tidak dibayar.
Baru pada tahun 1983 Wasto diangkat ke golongan 2A.
Setelah dua tahun berselang, pria kelahiran Yogyakarta itu mendapatkan jabatan eselon 5A dengan pangkat 3B.
"Pada saat 3B saya dapat jabatan kepala seksi. kepala seksi itu sama dengan kepala bidang a1. Saya dibesarkan diawali dari kantor urusan perumahan (Dulu Dinas Perumahan). Baru di tahun 1998 pindah ke kasih ketenagaan membidangi SDM dan Guru SD," ucapnya.
Kemudian pada tahun 2002 Wasto pindah ke Dinas Pendapatan Daerah (kini Bapenda) menjadi kasi.
Kemudian pindah ke Kasubag peraturan perundang-undangan bagian hukum eselon 4A.
Setelah itu dia diangkat menjadi kabag hukum oktober 2004, November 2004 saya diangkat kabag hukum selama 2 tahun.
"Sebenarnya saya yang agak lama di DKP mulai Agustus 2009 sampai awal 2015. Di DKP ini saya benar-benar menjiwai karena menyangkut resiko Kota Malang, utamanya terkait sampah dan penghijauan, sehingga dua hal itu saya sangat konsen bagaimana ada perubahan Kota Malang," ucapnya.