Berita Malang Hari Ini
Mahasiswa Unitri Malang Demo Minta Potongan SPP 50 Persen, Pihak Kampus Bersikukuh 20 Persen
Mahasiswa Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) Malang beraksi di kampus untuk menyuarakan potongan SPP sebanyak 50 persen
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: isy
Berita Malang Hari Ini
Reporter: Sylvianita Widyawati
Editor: Irwan Sy (ISY)
SURYAMALANG.COM | MALANG - Aliansi Mahasiswa Peduli Kampus Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) Malang beraksi di kampus untuk menyuarakan potongan SPP sebanyak 50 persen, Kamis (4/3/2021).
Saat ini, kampus hanya memberikan potongan 20 persen bagi mahasiswa yang mengajukan permohonan karena orangtuanya terdampak pandemi Covid-19.
Dalam aksi di lapangan kampus, mereka ditemui oleh Wakil Rektor III Unitri, Dr Totok Sasongko MM.
Koordinator aksi, Elvandus Firman, menyampaikan aksi ini atas dasar keresahan mahasiswa.
"Kami bukan membawa nama pribadi," jelas Elvandus pada wartawan.
Dikatakan, ada tiga tuntutan di aksi ini.
Pertama, menuntut dan memohon pada Rektor Unitri agar melakukan potongan SPP 50 persen tanpa syarat berbelit-belit.
Kedua, menuntut pihak kampus adanya transparansi biaya pendidikan, dalam hal ini rincian biaya SPP, registrasi, praktikum dan bidikmisi.
"Ketiga, kami minta pihak kampus agar memperbaiki sistem pelayanan yang lebih bijaksana, adil dan mengayomi," sambungnya.
Peserta aksi lain, Rajab Abubakar, mengungkapkan syarat yang diminta kampus untuk mendapat potongan SPP dirasa berbelit.
Apalagi dalam kondisi pandemi, banyak teman mahasiswa tinggal di pelosok mengalami kesulitan akses informasi dan transportasi.
Ia khawatir, mahasiswa belum selesai mengurusnya malah sudah tutup daftar ulangnya.
"Jika memberi keringanan, ya diberi saja. Jangan berbelit-belit," tambah Rajab.
Sedang WR III Unitri Malang, Totok Sasongko, pada wartawan menyatakan kampus memberi potongan SPP sebesar 20 persen sejak semester ganjil lalu dan akan diteruskan semester genap ini.
"Jumlah mahasiswa kami ini ada 8.000 orang. Sebanyak 60 persen sudah bebas SPP. Dan hanya 40 persen yang bayar SPP," ungkap Totok.
Menurutnya, tidak ada kampus lain yang 60 persen mahasiswanya bebas SPP.
Pemotongan SPP 20 persen itu, lanjutnya, sejak ada kesepakatan antara BEM dan DPM dengan perwakilan yayasan dan universitas.
Awalnya mereka minta 30 persen, tapi sepakat 20 persen.
Atas potongan 20 persen itu, sampai 2 Maret 2021, sudah ada 1.008 mahasiswa mengajukan keringanan.
"Pada 1 Maret 2021, sudah ada verifikasi data pada 227 mahasiswa. Jika melihat yang mengajukan keringanan ada 1.008 mahasiswa, berarti kan kita tidak terbelit-belit syaratnya. Sebab banyak mahasiswa yang mengakses," jawab Totok.
Angka itu akan fluktuatif karena masa berakhirnya pengajuan sampai 13 Maret 2021.
Dikatakan, SPP di Unitri sebenarnya sudah sangat murah dibandingkan dengan kampus lainnya.
Dikatakan, perlu ada syarat-syarat di pengajuan itu agar subdisi tepat sasaran.
Sebab, paparnya, mungkin ada orangtua yang tak terdampak Covid-19, misalkan orangtuanya PNS atau pemilik perkebunan kelapa sawit atau karet yang saat ini harganya masih tinggi.
"Tapi kami menghargai apa yang disuarakan mahasiswa di aliansi. Bagaimanapun mereka juga mahasiswa kami," jawabnya.
Namun tampaknya, potongan sampai 50 persen diberikan merata ke seluruh mahasiswa tidak mungkin.
Kampus akan tetap memberikan 20 persen potongan SPP sesuai kesepakatan dengan BEM dan DPM.
"Mahasiswa harus mengajukan permohonan jika orangtuanya terdampak Covid-19," pungkasnya.