Breaking News

Berita Malang Hari Ini

Mahasiswa ITN Malang dan Telkom Bandung Raih Juara 2 Kompetisi Animasi tentang Toleransi Beragama

Sebanyak dua mahasiswa ITN Malang berkolaborasi dengan mahasiswa Universitas Telkom Bandung meraih juara 2 Kompetisi Animasi Online CONVEY DAY 2021

Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: isy
ITN Malang
Dua mahasiswa Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang yang berkolaborasi dengan mahasiswa Universitas Telkom Bandung meraih juara 2 Kompetisi Animasi Online CONVEY DAY 2021. Kegiatan ini diadakan oleh Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) UIN Jakarta bersama UNDP Indonesia. Hasil lomba diumumkan pada Jumat (5/3/2021) lalu. 

Berita Malang Hari Ini
Reporter: Sylvianita Widyawati
Editor: Irwan Sy (ISY)

SURYAMALANG.COM | MALANG - Sebanyak dua mahasiswa Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang yang berkolaborasi dengan mahasiswa Universitas Telkom Bandung meraih juara 2 Kompetisi Animasi Online CONVEY DAY 2021.

Kegiatan ini diadakan oleh Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) UIN Jakarta bersama UNDP Indonesia dengan tema 'Berbeda Tetap Bersama', yang hasil lomba diumumkan pada Jumat (5/3/2021) lalu. 

Diharapkan anak muda menjunjung tinggi Bhinneka Tunggal Ika.

Generasi muda bisa menjadi duta moderasi beragama yang menghargai keragaman suku, agama, ras, dan antar golongan di Indonesia. 

Dalam lomba ini, dua mahasiswa Arsitektur ITN Malang, Farida Novia (penulis naskah) dan Al Maulana Salong (animator) berkolaborasi dengan Ardhea Maya Sari (voice over/pengisi suara) mahasiswa Seri Rupa Universitas Telkom Bandung

Mereka bertiga secara daring membangun relasi dengan membuat video animasi dengan sub tema Toleransi.

“Sebenarnya ada beberapa kategori lomba. Tapi saya memilih animasi. Karena kebetulan saya bisa sedikit membuat animasi," terang Alan, panggilan akrab Al Maulana Salong lewat Zoom Meeting, Rabu (10/3/2021).

Dijelaskan, ia memakai Dhea karena suaranya bagus meski belum pernah bertemu.

Alan berasal dari Maluku, sedang Farida dari Kalimantan dan Dhea dari Lampung.

Alan mengenal Dhea berawal dari jaringan pertemanan Facebook.

Didasari pertemanan, menghormati perbedaan dan rasa saling percaya, mereka bertiga berkolaborasi membuat video animasi.

Kolaborasi antar mereka menjadi nilai tambah tersendiri termasuk di dalamnya kolaborasi dengan universitas lain.

Video penjelasan mereka berdurasi tiga menit yang dilengkapi subtitle buatan Alan.

Hal ini memudahkan penonton dalam memahami pesan yang ingin disampaikan, yaitu penjelasan mengenai cara bertoleransi antar agama, dampak yang ditimbulkan jika tanpa toleransi, hingga pentingnya penerapan toleransi di masyarakat.

"Video ini menceritakan Indonesia yang memiliki keragaman budaya dan agama. Penting bagi kita bersosialisasi menerima lingkungan baru yang berbeda dari kita," paparnya.

Farida Novia menyatakan Indonesia sangat menjunjung tinggi sikap toleransi, di mana toleransi inilah yang menjadi kunci perdamaian bagi masyarakat Indonesia.

Dengan adanya sikap toleransi, konflik dan perpecahan antar individu maupun kelompok terhindarkan.

Hal tersebut penting untuk diperhatikan mengingat bangsa Indonesia mempunyai latar belakang perbedaan yang beragam. 

Sedang Ardhea Maya Sari dari Universitas Telkom Bandung menyatakan rasa senang bisa membantu teman-temannya dari ITN Malang.

“Saya di Telkom juga kuliah di jurusan seni. Kami sama-sama tertarik dalam industri kreatif. Kami bertiga berbeda daerah. Jadi  kami semakin paham bahwa urgensi toleransi di Indonesia cukup penting, perlu dipupuk dan dijaga toleransinya,” papar Dhea.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved