Kisah Bupati Anna Mu'awanah Ciptakan 2 Lagu di Sela Kesibukan Pimpin Penanganan Corona di Bojonegoro

SURYAMALANG.COM, BOJONEGORO - Bupati Bojonegoro, Hj Anna Mu'awanah menciptakan dua lagu di sela rapat-rapat penanganan pandemi Covid-19.

Simak pula wawancara Anna, bupati perempuan pertama di Bojonegoro itu dengan Febby Mahendra Putra, Pemimpin Redaksi Harian Surya sekaligus News Director Tribun Network tentang sejumlah hal lainnya di rumah dinas bupati, Rabu (10/3/2021).

Apa keuntungannya menjadi seorang politisi dan kepala daerah sekaligus, mengingat ibu baru saja terpilih sebagai Ketua DPC PKB Bojonegoro?

Kepala daerah adalah pejabat publik jabatan politis, jadi itu lebih bagus.

Jika ada anggapan orang partai saja yang diutamakan itu bisa dicek.

Misal di Bojonegoro ada 1,4 juta orang, saya bangun jalan lalu yang bukan partai saya tidak boleh lewat, nanti saya digebukin orang.

Politik menurut saya adalah media pelayanan dan pengabdian, bukan kebalikan. Jadi pejabat publik dan politik itu menurut saya saling menunjang, kita juga perlu kondusivitas saat bicara parlemen di DPR.

Sepanjang menjadi kepala daerah, ada keluhan dalam membawahi orang-orang di birokrasi, katanya orang birokrat kalau bisa diperlambat ngapain dipercepat, kalau bisa mahal ngapain murah?

Mungkin itu dulu. Sekarang baik semua. Kita lakukan pembinaan meski memang tidak mudah. Terus melakukan pembinaan itu kuncinya.

Kiat menjadikan good governance, memperkecil peluang korupsi karena sejatinya sulit untuk dihilangkan?

Sistem dan kontrol, misal selama ini menganggap korupsi hanya uang, tapi korupsi waktu lebih bahaya lagi.

Mereka tidak melakukan pekerjaan sesuai, itu juga bahaya. Jadi jangan berikan tugas di luar tupoksinya yang aneh-aneh, yang ada dikerjakan dengan baik.

Masyarakat juga bisa mengadukan mudah ke handphone saya apabila ada pejabat keluyuran saat jam aktif.

Ibu punya jiwa seni, bisa diceritakan awalnya?

Iya sedikit-sedikit, berawal dari ada seniman minta baca puisi, lalu mereka bilang bagus.