Jendela Dunia

Sejarah Terusan Suez 'Jalan Pintas' yang Menghubungkan Eropa dan Asia Sepanjang 193 Kilometer

Sejarah Terusan Suez 'Jalan Pintas' yang Menghubungkan Eropa dan Asia Sepanjang 193 Kilometer

Editor: eko darmoko
Britannica
Terusan Suez 

SURYAMALANG.COM - Keberadaan Terusan Suez mampu mengubah jalur pelayaran dunia, khususnya dari Eropa ke Asia.

Berkat Terusan Suez, kapal-kapal dari Eropa tidak perlu mengelilingi barat Afrika untuk bisa sampai ke Asia.

Namun, di balik megahnya Terusan Suez, ada perjalanan panjang terkait pembangunannya, berikut SURYAMALANG.COM kutip dari Kompas.com.

Sejarah Terusan Suez berada di negara Mesir bermula saat pembangunannya digagas oleh penjelajah dan insinyur Perancis, Linant de Bellefonds, sekitar 1830-an.

Dia melakukan survei di Isthmuz of Suez dan menemukan bahwa Laut Tengah dan Laut Merah memiliki ketinggian yang sama.

Isthmuz of Suez adalah sebidang tanah di antara Laut Mediterania dan Laut Merah, yang menjadi batas benua Afrika dan Asia.

Sebelum penelitian de Bellefonds, orang-orang meyakini kedua laut itu ketinggiannya berbeda.

Kemudian pada akhir abad ke-18 Masehi, Napoleon Bonaparte yang berhasil menguasai Mesir mengkaji sisa-sisa kanal bekas peradaban Mesir Kuno.

Berlanjut tahun 1854, Ferdinand de Lesseps asal Perancis menjalin kesepakatan dengan gubernur di Mesir, Ismail Pasha, untuk membangun sebuah terusan yang bisa menembus Laut Tengah menuju Laut Merah.

Ferdinand de Lesseps lalu membentuk tim insinyur dari berbagai negara untuk membangun Terusan Suez, dan proyeknya dimulai pada April 1859.

Awalnya pembangunan Terusan Suez memakai tenaga kerja paksa dari Afrika dengan jumlah sekitar 1,5 juta orang, tetapi kabarnya puluhan ribu pekerja meninggal karena kolera dan lain-lain.

Pembangunan Terusan Suez lalu dipercepat dengan beberapa pekerja Eropa dan mesin penggali.

Ferdinand de Lesseps dan dan Perusahaan Terusan Suez membuat sekop serta mesin keruk bertenaga uap dan batubara.

Kemajuan pesat pun dialami proyek ini dalam dua tahun konstruksi terakhir.

Konstruksi dimulai dari ujung paling utara Pelabuhan Said, yang penggaliannya memakan waktu 10 tahun.

Terusan Suez dibuka

Penguasa Mesir kala itu, Ismail Pasha, membuka Terusan Suez pada 17 November 1869.

Kapal pertama yang melintas adalah yacht Ratu Perancis Eugenie, L'Aigle.

Akan tetapi menurut HMS Newport, kapal Angkatan Laut Inggris sebenarnya adalah yang pertama masuk saat Terusan Suez dibuka.

Dengan adanya Terusan Suez yang lurus sepanjang 193 kilometer ini, kapal-kapal Eropa tidak perlu mengelilingi pesisir barat Afrika untuk bisa berlayar ke Asia.

Dengan demikian, manfaat Terusan Suez bagi dunia adalah meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayaran internasional.

Kemudian Terusan Suez berada di negara Mesir, manfaatnya bagi negara itu untuk meningkatkan kedudukan geopolitis di mata internasional.

Mesir pun memperoleh pendapatan negara yang besar dari operasional Terusan Suez.

Demikian sejarah Terusan Suez menghubungkan antara Laut Tengah dan Laut Merah.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Sejarah Terusan Suez, Menghubungkan antara Laut Tengah dan Laut Merah

Berita terkait Mesir

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved