Inspirasi Usaha
Pemuda Blitar Tetap Cuan Puluhan Juta dari Jual-Beli Motor Lawas
Irfan Nur Fajar Nazaruddin menjadi kolektor sepeda motor lawas yang juga untuk diperjualbelikan atau biasa disebut kolekdol dengan omzet puluhan juta
Penulis: Samsul Hadi | Editor: isy
Selain spare part bekas, Irfan juga mencoba menjual unit untuk Vespa.
Belakangan, harga beli Vespa dari konsumen sudah mahal.
Akhirnya, Irfan beralih jual beli sepeda motor lawas selain Vespa.
"Harga beli bahan untuk Vespa sudah mahal, untungnya tipis. Saya coba ganti sepeda motor lawas lain dan ternyata pasarnya juga lumayan," ujarnya.
Menurutnya, akhir-akhir ini peminat sepeda motor lawas lumayan banyak.
Para peminat, rata-rata memiliki kenangan dengan sepeda motor lawas dan ingin bernostalgia.
"Atau mungkin dulu mereka ingin beli sepeda motor seperti itu belum punya duit. Sekarang sudah punya duit baru cari sepeda motor lawas. Rata-rata mereka punya kenangan dengan sepeda motor lawas," katanya.
Dengan bekal tabungan hasil jual beli spare part bekas dan kerja di bengkel mobil, Irfan mulai belanja sepeda motor lawas.
Dia berburu sepeda motor lawas lewat media sosial.
Dia mendapatkan barang dari wilayah Kediri, Malang, Surabaya, dan Blitar.
Ketika mencari barang, dia memilih unit yang kondisinya masih orisinal dan surat-suratnya lengkap.
Dia merestorasi lagi sepeda motor lawas menjadi standar asli seperti keluaran pabrik.
Dia merestorasi sendiri sepeda motor lawas.
Biaya restorasi sekitar Rp 2 juta sampai Rp 7 juta.
"Biaya restorasi ringan sekitar Rp 2 juta-Rp 3 juta. Kalau biaya full restorasi mencapai Rp 7 juta. Untuk restorasi biasanya tergantung permintaan pembeli," ujarnya.