Berita Batu Hari Ini

Ibu Muda di Batu Komplain Pulang Melahirkan Tak Bawa Ari-Ari, Punya KIS Tetap Diminta Bayar Tunai

Seorang ibu muda menceritakan pengalamannya yang dianggap tak berkesan ketika bersalin di RS Karsa Husada Kota Batu.

Penulis: Benni Indo | Editor: isy
benni indo/suryamalang.com
Ratna Sari dan Fendi Alfiansyah duduk di depan sejumlah kuitansi pembayaran dari RS Karsa Husada Batu, tempat Ratna menjalani proses melahirkan secara normal. Pasangan ini mengeluhkan plasenta atau ari-ari bayinya yang tidak ada. 

Pasalnya, Ratna menolak untuk isolasi mandiri sehingga ia harus membayar biaya seperti pasien umum.

Fendi Alfiansyah (22), suaminya Ratna harus membayar sekitar Rp 7 juta lebih.

“Disuruh bayar seperti umum, Rp 7 juta lebih. Kalau pakai KIS, dikarantina 15 hari, paling cepat dua hari atau lebih,” katanya.

Ratna tidak mengetahui alasan tidak diberikannya ari-ari bayinya.

Ia sempat menanyakan keberadaan ari-ari bayinya kepada tenaga medis, keterangan dari tenaga medis itu, ari-ari sudah dikebumikan.

Ketika ditanya keberadaan makam ari-ari bayinya, tidak ada jawaban jelas yang ia terima.

“Hingga saat ini saya tidak tahu ada di mana,” paparnya.

Hal mencurigakan dialami Ratna beberapa hari kemudian setelah ia melahirkan bayi.

Ia mengaku didatangi dua orang tenaga kesehatan dari RS Karsa Husada.

Kedatangan mereka untuk memberikan penjelasan adanya kemungkinan sebagian kecil biaya yang telah dikeluarkan Ratna bisa kembali.

“Ada petugas kesehatan yang datang dan memberitahu kalau uangnya bisa kembali sebagian tapi masih belum pasti. Ada dua orang yang datang. Tenaga medis yang datang itu adalah bidan yang bilang kalau saya memaksa pulang, maka harus bayar seperti pasien umum,” paparnya.

Diceritakan Ratna, dua orang tenaga medis itu juga mengutarakan permintaan maaf kepada Ratna dan anggota keluarga lainnya.

Mereka juga menjelaskan alasan lamanya hasil swab keluar.

“Katanya ada alat yang rusak sehingga harus dikirim ke Kota Malang. Tapi sampai sekarang tidak ada kabar hasilnya. Saya tidak menanya, karena tidak mau urusan, yang penting sudah sehat,” paparnya.

Kepala Seksi Pelayanan Medis, dr Ferdi menjelaskan ari-ari dari bayinya Ratna masuk kategori limbah medis.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved