Tips

Langkah Cerdik Jaga Kesehatan ala Dosen Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), Dwi Handayani

Perlu upaya ekstra untuk menjaga kesehatan di tengah cuaca ekstrim saat Ramadan 2021, seperti Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas).

Penulis: sulvi sofiana | Editor: Zainuddin
Dosen Program Studi (Prodi) S1 Kesehatan Masyarakat Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), Dwi Handayani SKM MEpid 

Dwi menjelaskan langkah keempat melalui diet gizi seimbang. Bulan puasa menjadi godaan tersendiri untuk bisa mengontrol makanan maupun minuman yang dikonsumsi.

"Kebanyakan masyarakat banyak mengonsumsi gorengan dan minuman serba manis. Perlu diingat, jika mengonsumsi gula dan lemak berlebihan itu tidak baik bagi kesehatan, karena berisiko terhadap penyakit degenerative," jelas Dwi.

Dwi menambahkan, perlunya mengontrol asupan gula dan lemak, mengonsumsi buah menjadi salah satu alternatif untuk berbuka puasa dibandingkan gorengan.

Sedangkan tidak boleh dilewatkan juga untuk mengatur asupan air minum hingga memenuhi kebutuhan minimal 1,5 hingga dua liter perhari, untuk mencegah tubuh dehidrasi.

"Untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh dapat membagi porsi minum pada saat berbuka, sebelum tidur, dan pada saat sahur," ungkapnya.

Perlunya istirahat cukup untuk menjaga kesehatan selama bulan puasa.

Tidak dipungkiri bulan ramadan, banyak masyarakat bersemangat untuk mengejar amalan ibadah setiap waktu, namun tidak memperhatikan tubuh yang memerlukan waktu istirahat untuk menjaga daya tahan tubuh.

"Kita perlu mengambil waktu sedikit untuk istirahat," ungkapnya.

Langkah keenam, dengan mengelola stres selama bulan puasa, hal ini sebagai moment untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, karena ini menjadi termasuk langkah untuk mengelola stres.

"Pendekatan spiritual seperti ini dapat menjadi salah satu upaya untuk mengelola stress menjadi lebih baik lagi," ungkap Dwi.

Dengan menerapkan tips cerdik selama bulan ramadan, ini sebagai salah satu upaya untuk menjaga daya tahan tubuh, sehingga ibadah semakin lancar dan lebih khusyuk.

"Selain itu, kondisi saat ini dalam situasi pandemi jadi protokol kesehatan tetap diterapkan dalam kegiatan sehari-hari," ungkap Dwi.

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved