Ramadan 2021
Ramadan 2021, Menjemput Lailatul Qadar
Puasa Ramadan adalah periodesasi spesial yang hanya diperuntukkan bagi orang-orang beriman dan atas itulah Tuhan sediakan bonus malam Lailatul Qadar
Ramadan 2021
Prof Dr Suparto Wijoyo,
Ketua Lembaga Pemuliaan Lingkungan Hidup dan SDA MUI Jatim dan Wakil Direktur III Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga Surabaya
SURYAMALANG.COM - PANDEMI akeh cerito rek!
Banyak kisah yang dapat diungkapkan dari ranah keluarga sampai negara.
Situasinya menyajikan ringkasan hidup yang bersih diri, jaga jarak, krasan di rumah.
Inilah wejangannya bahwa setiap waktu ada saatnya dan setiap saat menyajikan waktu.
Di bulan inilah pewahyuan Alquran dihelat sebagai 'dekrit teologis' yang merombak secara asasi status manusia bergelar Al-Amin yang semula dikenal sebagai Muhammad bin Abdullah, berubah menjadi Baginda Muhammad Rasulullah SAW.
Ini merupakan peristiwa besar yang berasal dari ungkapan suci yang kini tertera dalam Alquran, Surat Al-alaq, ayat 1-5 yang maknanya sudah banyak dihafal: Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu Yang Menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. Yang mengajar manusia dengan perantaraan kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
Peristiwa kerasulan Muhammad SAW merupakan 'proklamasi peradaban' yang spektakuler.
Konstruksi sosial yang total dari kejahiliaan, niradab, menuju era peradaban mulia.
Pengaruhnya sangat luas, sehingga Rasulullah SAW menurut para ahli yang berkelas internasional, adalah sosok agung yang paling berpengaruh dalam sejarah.
Tidak ada manusia, nabi dan rasul yang tingkat pengaruhnya melebihi Kanjeng Nabi Muhammad SAW.
Pada spektrum itu, Islam menjadi agama paripurna sebagaimana dapat dibaca dalam Alquran.
Kesempurnaan ajaran Islam dapat dirunut mulai mengatur aspek yang sangat sederhana selaksa urusan cuci tangan sampai pada yang amat kompleks mengenai tatanan bernegara.
Islam hadir dengan ajaran yang memberikan sesi 'jeda' untuk berintrospeksi melalui mekanisme puasa Ramadan.
Puasa yang sudah diwajibkan kepada kaum-kaum terdahulu sebelum Nabi Muhammad SAW diritualkan kembali dengan capaian akhir berupa 'derajat takwa yang suprematif'.