Kapal Selam Nanggala Hilang
Viral Video Lettu Imam Dikancing Anaknya Sebelum Insiden Kapal Selam KRI Nanggala 402, Mahasiswa UB
Video itu menunjukkan bagaimana si kecil menghalangi ayahnya (Lettu Imam AdI) yang akan berangkat berlayar bersama KRI Nanggal 402
Penulis: Galih Lintartika | Editor: Dyan Rekohadi
Penulis : Luhur Pambudi/Galih Lintartika , Editor : Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Sebuah video keluarga Lettu Imam Adi, salah satu awak kapal selam KRI Nanggal 402 yang dikancing (dikunci) di kamar oleh anak balitanya menjadi viral.
Video itu menunjukkan bagaimana si kecil menghalangi ayahnya (Lettu Imam AdI) yang akan berangkat berlayar bersama KRI Nanggal 402 dan mengurung ayahnya di dalam kamar.
Video itu telah dikonfirmasi ke pihak keluarga dan telah dibenarkan jika video itu merupakan kejadian yang direkam istri Lettu Imam sebelum insiden yang menimpa KRI Nanggal 402.
Dari keterangan keluarga jga diketahui jika Lettu Imam pernah menempuh pendidikan sebagai mahasiswa UB sebelum akhirnya diterima di AAL.
Video itu merekam momen seorang anak balita yang tampak bersenda gurau dengan seorang pria berpakaian kaos panjang hitam.
Pada bagian awal video tersebut menunjukkan momen anak balita yang mengenakan pakaian kaus putih itu tampak berusaha menghalangi ayahnya itu agar tidak keluar dari sebuah ruang berukuran kecil yang diperkirakan sebagai kamar tidur.
Karena sesuai dengan rekaman video tersebut terdapat perkakas kasur berseprai, lengkap beserta ornamen bantal, juga gulingnya.
Seraya memegang gagang engsel pintu ruangan tersebut. Beberapa kali sang anak yang bertubuh mungil mendorong ayahnya.
Mungkin saking jengkelnya, sang anak pun merengek seraya terus memaksa sang ayah agar tidak berjalan meninggalkan ruangan tersebut.
"Enggak enggak enggak enggak," rengek sang anak.
Namanya juga bocah balita, perangainya yang sepintas menjengkelkan itu justru memantik rasa gemas dari sang ayah yang tak berhenti tertawa cekikikan sejak detik awal hingga akhir video tersebut.
"Papa mau pipis," ucap sang ayah seraya merangkul sang anak, merayu supaya diijinkan keluar kamar.
Di penghujung video tersebut. Sang anak terlibat percakapan dengan orang lain yang merekam momen tersebut. Di duga orang tersebut adalah ibunda dari sang anak.
"Kenapa enggak boleh kerja. Disuruh di rumah aja. Papa mau pipis. A pakai pampers," tanya ibunda.
Sang anak dengan polosnya, seraya berdiri dengan menempelkan punggungnya ke dinding, menjawab bahwa dirinya sengaja ingin mengunci ayahnya itu di dalam kamar.
"Enggak. Dikancing (dikunci). Enggak mau," ujar A begitu polosnya.
Video berdurasi 44 detik itu diunggah oleh sebuah akun Instagram (IG) bernama @airmenzone. Di unggah sekitar pukul 22.00 WIB, Jumat (23/4/2021). Dan telah dilihat sejumlah 4.639 kali, dan telah menuai 25 komentar.
Akun tersebut membubuhi narasi, bahwa video tersebut merupakan rekaman momen terakhir seorang kru Kapal Selam KRI Nanggala 402, dengan anaknya.
Pria berpakaian lengan panjang warna hitam itu, merupakan Lettu Laut (P) Imam Adi, dan anaknya berjenis kelamin laki-laki berinisial A.
Informasinya, Lettu Laut (P) Imam Adi bertugas sebagai Kadiv PIT dalam pelayaran kapal selam yang dijuluki 'Monster Laut' buatan industri Howaldtswerke, Kiel, Jerman Barat, yang dikabarkan hilang kontak di perairan Bali, Rabu (21/4/2021) sekitar pukul 03.00 WIB, kemarin.
"A seakan punya firasat bahwa akan ada musibah yang akan menimpa ayahnya. Saat ayahnya akan bertugas di KRINanggala 402, beberapa hari lalu. A memaksa dan menahan sang ayah untuk tidak bekerja. A mengunci sang ayah di dalam kamar. Ayah A bernama Lettu Laut (P) Imam Adi, termasuk dalam 53 awak kapal selam Nanggala 402 yang hilang di perairan Bali," tulis akun tersebut.
Berdasarkan postingan akun kedua IG tersebut. Video tersebut diperoleh dari akun IG bernama @larasputrim, yang diduga merupakan istri dari Letkol Laut (P) Iman Adi.
Ia mengaku meminta maaf kepada anaknya A yang tidak bisa menghalangi Lettu Laut (P) Imam Adi untuk pergi dalam tugas pelayaran kapal selam, dengan mengunci di dalam kamar tersebut.
"A tetap bergandengan tangan sama mama ya nak. Maafin mama ga bantu A ikut ngunci papa di kamar," tulis akun IG @larasputrim.
Apalagi, ia juga mengaku bahwa suaminya itu seperti merasakan petanda aneh berupa rasa khawatir yang tak biasa, sebelum berangkat bertugas.
"Baru kali ini papa berangkat layar penuh dengan kekhawatiran. Mama hanya bilang; Papa mau kemana toh Paa, kan cuma layar kok kayak mau pergi kemana," jelasnya.
Kini, ia hanya bisa berdoa semaksimal mungkin. Dan berharap bahwa suaminya itu tetap kuat dalam situasi sulit itu hingga tim penyelamat bisa menemukan kapal selam tersebut.
"Maafin mama. Maafin mama ya Pa, mama sekarang bantu doa yang kenceng. Semoga Papa dan kru bisa kembali lagi ke pelukan keluarga dengan sehat dan selamat," harapnya.
"Papa jangan menyerah, jangan pernah. Mama yakin papa kuat, papa bisa kembali lagi sama mama dan A," pungkasnya.
Edy Sujianto, atau akrab disapa abah Edy, ayah kandung Letnan Satu (Lettu) Imam Adi, salah satu personel yang ada di dalam KRI Nanggala 402 itu membenarkan video tersebut.
"Iya itu anak (Imam Adi) saya, bersama cucu saya," kata Abah Edy, Jumat (23/4/2020) malam.
Dia menyampaikan, video itu direkam oleh menantunya, atau istri Lettu Imam Adi pada hari senin, hari keberangkatan Imam Adi bertugas bersama KRI Nanggala 402.
"Yang merekam menantu saya. Saya dikirimi melalui whastapp," sambung dia.
Ia sempat heran melihat tingkah laku cucunya itu. Tak seperti biasanya, cucunya ini tidak memperbolehkan papanya, atau Lettu Imam Adi berangkat bertugas.
"Biasanya kalau dipamiti ya biasa saja. Kemarin sampai pintunya ditutup, papanya benar - benar tidak boleh pergi," ujar dia.
Namun, sekali lagi, ia tidak ingin memikirkan hal - hal aneh. Ia tidak ingin mengaitkan kejadian cucunya yang tidak memperbolehkan anaknya pergi itu dengan kejadian ini.
"Mungkin hanya kebetulan saja," ungkapnya.
Edy mengaku, anak pertamanya itu sempat mengirimkan kabar mengenai keberangkatannya berlayar dengan KRI Nanggala 402, pada Senin (19/4/2021) sore.
Tepat, dua hari sebelum sebelum kapal selam berjuluk 'Monster Laut' yang dinaiki anaknya beserta 52 orang lainnya itu, dikabarkan hilang komunikasi (lost contact) di perairan laut sis utara Pulau Bali.
Melalui pesan singkat, ungkap Abah Edy sapaannya, bahwa anaknya itu berpamitan untuk pergi bertugas, sekaligus minta didoakan agar lancar dan selamat selama menjalankan misi di dalam kapal.
"Setiap kali akan pergi tugas, dia (Lettu Imam Adi) selalu memberi kabar, baik itu melalui pesan singkat atau telepon. Isinya ya minta doa agar selamat dan lancar," katanya saat ditemui SURYAMALANG.COM), di kediamannya, Semare, Kraton, Pasuruan, Jumat (23/4/2021).
Sekadar diketahui, Lettu Imam Adi ini masuk Akademi Militer (Akmil) tahun 2011. Yang bersangkutan lulus Akmil tahun 2015.
Dia mengawali karirnya sebagai perwira Angkatan Laut (Laut) dengan dinas di KRI Kapitan Pattimura selama dua tahun. Setelah itu, 2017, ia dinas di KRI Nanggala 402.
Sebelum dinas di KRI Nanggala 402 ini, yang bersangkutan sempat menempuh pendidikan di Korea dan Los Angeles, Amerika Serikat.
Lettu Imam Adi adalah anak kandung dari Edy Sujianto dan Azizah. Ia anak pertama dari tiga bersaudara.
Ia memiliki dua adik kandung, satu laki - laki dan satu perempuan.
Sejak kecil, Lettu Imam Adi ini memang sudah memiliki cita - cita sebagai perwira TNI. Meskipun, ia sempat menempuh pendidikan di Universitas Brawijaya selama empat semester.
Saat itu, yang bersangkutan mengambil Fakultas Hukum UB.
Di pertengahan kuliah, ia mendaftar sebagai taruna Akmil hingga akhirnya dinyatakan lulus.
Lettu Imam Adi ini sudah menikah dan dikaruniai satu anak berusiq 2,5 tahun.
Ia dan keluarga kecilnya tinggal di Surabaya meski ia asli dan lahir sebagai orang Semare, Kraton, Pasuruan
Berita terkait KRI Nanggala 402 dapat diikuti di SURYAMALANG.COM