Kasun di Kepahiang Naik Pitam, Istri Sendiri Dihajar dan Ditendang, Gara-Gara Telat Masak
Kepala Dusun di Kepahiang Bengkulu naik pitam. Ia pun menganiaya istrinya. IN dipukul di bagian kepala dan ditendang.
SURYAMALANG.COM - Hidup berumah tangga penuh dengan lika liku kehidupan. Adakalanya bahagia, ada kalanya pula penuh suka cita.
Inilah yang dialami IN, 24 tahun, perempuan yang tinggal di Kabupaten Kepahiang, Bengkulu.
Ia harus menderita karena keganasan suaminya, YA (23), yang berprofesi sebagai kepala dusun.
IN menjadi korban kekerasan suaminya sendiri.
Baca juga: Sosok Pria Ngamuk hingga Aniaya Perawat Rumah Sakit Siloam Akhirnya Ditangkap, Terungkap Penyebabnya
Baca juga: Foto Bocah 3 Tahun Duduk Sendirian hingga Ketiduran Viral, Ternyata Tunggu Ibunya Ujian Hampir 3 Jam
Baca juga: Pengakuan Jujur Ustadz Abdul Somad, Akui Pernah Batal Puasa Ramadan Gara-Gara Soto Medan
Ia harus menerima pukulan dan tendangan.
Hingga urusan kekerasan dalam rumah tangga ini (KDRT) sampai ke polisi.
Dikutip dari Tribratanews Bengkulu, ihwal pertengkaran rumah tangga IN ini berawal dari hal sepele.
Kala itu, suaminya YA menyurus IN memasak.
Namun IN tak kunjung memasak karena tidak ada alat masak.
Kontan saja, YA naik pitam. Ia pun menganiaya istrinya. IN dipukul di bagian kepala dan ditendang.
Tak berhenti di situ, IN yang dinikahi siri oleh YA itu mendapat perlakuan kekerasan lainnya. Tangan IN dipelintir.
Akibat penganiaayaan oleh suami terhadap istri ini, IN mengalami luka, hidung dan mulutnya mengeluarkan darah.
Lebam di bagian bahu, dan jari telunjuknya bengkak.
Tak terima dengan perlakuan kekerasan suami, IN dan orangtuanya pun melaporkan kejadian ini ke polisi.
Langsung saja, Tim Buser Elang Jupi Polres Kepahiang Bengkulu membekuk YA.
Sempat terjadi kejar-kejaran saat penangkapan YA ini.
"Pelaku masih menjalani pemeriksaan. Pelaku terancam dijerat pasal 351 KUHP tentang tindak penganiayaan," ujar Kasat Reskrim Polres Kepahiang, Iptu Eeliwanto Malau.
Istri Dibacok
Kasus serupa juga terjadi di Gowa, Sulawesi Selatan.
Seorang pria berinisial MT (42) nekat membacok istrinya gara-gara telat membawakan makanan.
MT pun menjadi sasaran amukan massa hingga tewas.
Peristiwa ini terjadi di Gowa, Sulawesi Selatan.
Baca juga: Keluarga Kang Komar Preman Pensiun Jadi Awak KRI Nanggala-402, Ikut Berduka Dengar Kabar Tenggelam
Baca juga: Buntut Kerumunan Massa Suporter Persija dan Persib, Nasib Liga 1 2021 Disorot, Apakah Dibatalkan?
"Marah karena katanya saya terlambat bawakan dia makanan jadi dia keluarkan parangnya" kata Mira, istri MT, saat tiba di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Syekh Yusuf Gowa, Senin (29/6/2020).
Peristiwa itu terjadi pada hari ini sekitar 12.30 Wita di Kompleks Perumahan BTN Mawang Asri, Jalan Macanda, Kecamatan Sombaopu, Gowa.
Di sana, MT bekerja sebagai buruh bangunan. Warga sekitar yang melihat adanya kejadian itu kemudian melapor ke polisi.
Hanya saja, saat polisi tiba di lokasi, MT sudah tewas karena diamuk massa.
"Anggota ke turun ke lapangan, namun telah ada mayat tergeletak di jalan raya," kata Kapolsek Sombaopu AKP Jamaluddin seperti dikutip dari Kompas.com.
Saat ini jenazah MT sudah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polri Makassar untuk diotopsi.
Polisi juga melakukan olah tempat kejadian pengeroyokan yang mengakibatkan MT tewas.
Di lokasi, polisi menyita sebilah parang yang digunakan MT untuk membacok istrinya.
Selain itu, satu balok kayu yang diduga digunakan massa untuk mengeroyok MT juga diamankan. ( SURYAMALANG.COM )