Ramadan 2021

Ramadan 2021, Agar Dunia Semakin Indah dan Bermakna

Tetapi setidaknya kita kuatkan tekad dan maksimalkan ikhtiar agar diri kita dan keluarga meniru orang-orang mulia itu, dalam bulan suci Ramadan.

Editor: isy
MUI Jatim
Dr Hj Udji Asiyah, Ketua Komisi Pemberdayaan Perempuan, Remaja dan Keluarga MUI Jatim 

Oleh karena itu, hidup di dunia ini sangat penting untuk dijadikan sebagai ladang akhirat (mazra’atul akhirah), sebagai jembatan menuju akhirat.

Di dunia tempat kita beribadah, tempat bersujud, tempat puasa, tempat bersedekah, tempat berjuang, dan tempat berlomba-lomba menggapai ridha dan rahmat-Nya.

Imam Al-Ghazali menyatakan, manusia yang beruntung dan bahagia adalah yang menjadikan dunia sebagai ladang beramal, bercocok tanam untuk kebaikan akhiratnya.

Dengan demikian, menggunakan kenikmatan dunia tidak masalah ketika orientasinya adalah akhirat sehingga tidak akan ternina bobokkan dengan kesibukan duniawi yang sampai melupakan akhirat.

Jangan sampai gara-gara sibuk bekerja lalu shalat terabaikan, puasa terlupakan, kepedulian sosial terkesampingkan bahkan sampai menyakiti sesama dengan kerakusan dan ketamakan.

Baginda Rasulullah SAW sudah mengingatkan: "Setiap umat itu ada fitnahnya dan ujian terhadap umatku ini adalah harta," (HR.Tirmidzi, Ahmad, dan Ibnu Hibban).

Beliau Saw juga mengkhawatirkan: "Demi Allah bukan kefakiran yang aku khawatirkan dari kalian tetapi aku khawatirkan dibentangkan dunia bagi kalian, kemudian kalian berlomba-lomba untuk mendapatkan dunia sebagai mana orang-orang sebelum kalian berlomba-lomba mendapatkan dunia kemudian dunia ini membinasakan kalian." (HR. Bukhari dan Muslim).

Satu di antara teladan manusia sukses yang berorientasi pada akhirat adalah Sahabat Abdurrahman bin Auf. Semasa hidup, tangannya bagaikan emas.

Semua bisnis yang dikelolanya pasti berhasil.

Namun ia selalu menggunakannya untuk kepentingan akhirat.

Hampir seluruh hasil dari perniagaan ia salurkan untuk menyantuni para veteran perang Badar, memberi makan anak yatim dan fakir miskin di Madinah.

Ketika Rasulullah Saw menyeru umat Islam untuk berinfak di jalan Allah, separuh hartanya disumbangkan.

Tentu tidak mudah bagi kita untuk menyerupai Abdurrahman bin Auf atau sahabat-sahabat Rasulullah yang lain.

Tetapi setidaknya kita kuatkan tekad dan maksimalkan ikhtiar agar diri kita dan keluarga meniru orang-orang mulia itu.

Lebih-lebih dalam bulan suci Ramadan ini.

Semoga Allah SWT memudahkan kita menuju ridla-Nya, dan kita dapat menjalani ibadah dengan penuh cinta sehingga lebih nyaman dan ringan menjalaninya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved