Kapal Selam Nanggala Hilang

Isi Pesan Serda Setyo Wawan Kru KRI Nanggala, Anggap Nyawanya Sudah Hilang saat Kapal Menyelam

Begini isi pesan Serda Setyo Wawan kru KRI Nanggala semasa hidup, anggap nyawanya sudah hilang saat kapal menyelam

Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/kolase Youtube TRANS7 OFFICIAL/Tribunnews.com
Serda Setyo Wawan (kiri) dan KRI Nanggala-402 sebelum menyelam di dasar laut (kanan) 

Seperti yang diketahui sebelumnya, kapal KRI Nanggala 402 memuat 53 awak kapal.

Salah satu yang juga gugur dalam insiden tersebut adalah Serda Setyo Wawan.

Ciri-ciri Orang yang Mendapat Kemuliaan di Malam Lailatul Qadar, Simak Penjelasan Ustadz Abdul Somad

Hingga saat ini, misteri keberadaan 53 awak KRI Nanggala masih menjadi pertanyaan meski pecahan badan kapal selam sudah ditemukan di dasar laut. 

Banyak pihak yang mempertanyakan posisi para awak kapal yang mungkin masih berada di antara bagian kapal selam KRI Nanggala-402 yang sudah terpecah. 

Sebab, Posisi 53 Awak KRI Nanggala memang masih dalam pencarian dan deteksi dari peralatan canggih dari tim gabungan TNI dibantu oleh Polri dan kapal asing termasuk dari Singapura.

Seperti dikutip dari Tribunnews dalam artikel berjudul, "Profil MV Swift Rescue, Kapal Singapura yang Berhasil Foto KRI Nanggala 402 di Kedalaman 838 Meter".

KH Agus Sunyoto Dimakamkan di Kediri, Warga Ponpes Tarbiyyatul Arifin Antar ke Ponpes Ar Rosyad

Foto penampakan KRI Nanggala dari Citra Kamera MV Swift Rescue, Senin (26/4/2021), Insert KRI Nanggala beberapa waktu lalu
Foto penampakan KRI Nanggala dari Citra Kamera MV Swift Rescue, Senin (26/4/2021), Insert KRI Nanggala beberapa waktu lalu (Ist/handout)

Pengamat dan Pakar kapal selam dan kelautan dari ITS Surabaya Wisnu Wardhana menganalisa bagaimana kondisi benda yang berada dalam tekanan air 800 meter.

Sebab, tekanannya atau kepala seperti dinjak 100 ekor gajah. Dapat dibayangkan bagaimana kondisi kapal selam KRI Nanggala, dan bagaimana pula barang-barang, peralatan dan terutama kondisi 53 Awak KRI Nanggala di dalamnya.

"Secara hitung-hitungan kapal selam itu bisa menahan tekanan maksimal 20 bar atau di kedalaman 200 meter. Namun kini setelah tenggelam, kapal itu mendapatkan tekanan 80 bar atau 4 kali lebih kuat dari tekanan secara normal," jelasnya.

Maka dia mengibaratkan, sebuah benda yang kompress dan ditekan diluar batas kemampuan, akibatnya tak dapat dibayangkan."Kini kapal itu sudah berada di kedalaman 800 meter dan aritnya tekanannya kini 4 kali lipat atau 80 bar," ujarnya.

Penampakan terakhir Kapal Selam KRI Nanggala-402 di permukaan air sebelum dinyatakan hilang kontak dan tenggelam.
Penampakan terakhir Kapal Selam KRI Nanggala-402 di permukaan air sebelum dinyatakan hilang kontak dan tenggelam. (Musafir Negeri / duniamanji)

Menurut Wisnu, keretakan dan pecahnya kapal selam KRI Nanggala itu karena memang tekanan air yang mencapai 80 bar itu. Sebab secara teori kapal ini memiliki kemampuan menyelam di kedalaman 200 meter, namun Laut Bali yang kendalamannya mencapai lebih dari 800 meter itu, membuat kapal pecah karena terus ditekan.

Sementara itu, KSAL Laksamana Yudo Margono mengatakan, tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala bukan karena human eror, sebab proses dan prosedur penyelaman sudah benar.

Namun, pihaknya tetap akan melakukan investigasi menyeleuruh terhadap KRI Nanggala 402 untuk mencegah agar hal ini tidak lagi terjadi.

Untuk itu proses evakuasi dan pengangkatan akan segera dilakukan.

Halaman
1234
Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved