Kapal Selam Nanggala Hilang
Isi Pesan Serda Setyo Wawan Kru KRI Nanggala, Anggap Nyawanya Sudah Hilang saat Kapal Menyelam
Begini isi pesan Serda Setyo Wawan kru KRI Nanggala semasa hidup, anggap nyawanya sudah hilang saat kapal menyelam
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, MALANG - Berikut isi pesan Serda Setyo Wawan salah satu kru KRI Nanggala-402 yang telenggelam.
Pesan tersebut diucap Serda Setyo Wawan semasa hidup dan belakangan video lawasnya viral kembali.
Dalam video, Serda Setyo Wawan mengurai dedikasi tugas sebagai awak kapal selam seperti makna semboyan Satuan Kapal Selam 'Tabah Sampai Akhir'
Pesan tersebut juga disampaikan Serda Wawan untuk anak dan istrinya.
Jika Serda Wawan sudah mulai menyelam maka dirinya sudah mati.
"Di saat kapalmu udah nyelam, berarti kamu udah mati," ujarnya dikutip dari Youtube TRANS7 OFFICIAL tayang Senin (26/4/2021).
Serda Setyo Wawan juga berpesan hal yang sama kepada istrinya.
"Dan akan saya sampaikan juga ke istri anak saya nanti, di saat suamimu berangkat tugas operasi kapal selam, kamu anggap suamimu sudah mati," lanjutnya.
• Bentuk Tubuh Aurel Hermansyah Mulai Terlihat Gemuk, Istri Atta Halilintar Jawab soal Isu Kehamilan

Serda Setyo Wawan juga berpesan pada istrinya untuk selalu mendoakannya.
"Berdoa aja sama Allah SWT supaya suamimu ini selalu diberikan keselamatan, kelancaran di mana pun berada," sambungnya.
Seperti diketahui, insiden kapal KRI Nanggala 402 yang sempat hilang kontak di perairan Utara Bali pada Rabu (21/4/2021), dinyatakan tenggelam.
TNI mengeluarkan pernyataan tersebut setelah pencarian selama 72 jam lamanya.
Terlebih, kapal tersebut ditemukan dalam kondisi sudah terbelah menjadi 3 bagian.
Status kapal pun diumumkan oleh TNI menjadi On Eternal Patrol, atau patroli untuk selamanya.
Tak hanya itu, seluruh awak kapal pun dinyatakan telah gugur dalam tugas.
Seperti yang diketahui sebelumnya, kapal KRI Nanggala 402 memuat 53 awak kapal.
Salah satu yang juga gugur dalam insiden tersebut adalah Serda Setyo Wawan.
• Ciri-ciri Orang yang Mendapat Kemuliaan di Malam Lailatul Qadar, Simak Penjelasan Ustadz Abdul Somad
- Analisa Posisi 53 kru KRI Nanggala-402
Hingga saat ini, misteri keberadaan 53 awak KRI Nanggala masih menjadi pertanyaan meski pecahan badan kapal selam sudah ditemukan di dasar laut.
Banyak pihak yang mempertanyakan posisi para awak kapal yang mungkin masih berada di antara bagian kapal selam KRI Nanggala-402 yang sudah terpecah.
Sebab, Posisi 53 Awak KRI Nanggala memang masih dalam pencarian dan deteksi dari peralatan canggih dari tim gabungan TNI dibantu oleh Polri dan kapal asing termasuk dari Singapura.
Seperti dikutip dari Tribunnews dalam artikel berjudul, "Profil MV Swift Rescue, Kapal Singapura yang Berhasil Foto KRI Nanggala 402 di Kedalaman 838 Meter".
• KH Agus Sunyoto Dimakamkan di Kediri, Warga Ponpes Tarbiyyatul Arifin Antar ke Ponpes Ar Rosyad

Pengamat dan Pakar kapal selam dan kelautan dari ITS Surabaya Wisnu Wardhana menganalisa bagaimana kondisi benda yang berada dalam tekanan air 800 meter.
Sebab, tekanannya atau kepala seperti dinjak 100 ekor gajah. Dapat dibayangkan bagaimana kondisi kapal selam KRI Nanggala, dan bagaimana pula barang-barang, peralatan dan terutama kondisi 53 Awak KRI Nanggala di dalamnya.
"Secara hitung-hitungan kapal selam itu bisa menahan tekanan maksimal 20 bar atau di kedalaman 200 meter. Namun kini setelah tenggelam, kapal itu mendapatkan tekanan 80 bar atau 4 kali lebih kuat dari tekanan secara normal," jelasnya.
Maka dia mengibaratkan, sebuah benda yang kompress dan ditekan diluar batas kemampuan, akibatnya tak dapat dibayangkan."Kini kapal itu sudah berada di kedalaman 800 meter dan aritnya tekanannya kini 4 kali lipat atau 80 bar," ujarnya.

Menurut Wisnu, keretakan dan pecahnya kapal selam KRI Nanggala itu karena memang tekanan air yang mencapai 80 bar itu. Sebab secara teori kapal ini memiliki kemampuan menyelam di kedalaman 200 meter, namun Laut Bali yang kendalamannya mencapai lebih dari 800 meter itu, membuat kapal pecah karena terus ditekan.
Sementara itu, KSAL Laksamana Yudo Margono mengatakan, tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala bukan karena human eror, sebab proses dan prosedur penyelaman sudah benar.
Namun, pihaknya tetap akan melakukan investigasi menyeleuruh terhadap KRI Nanggala 402 untuk mencegah agar hal ini tidak lagi terjadi.
Untuk itu proses evakuasi dan pengangkatan akan segera dilakukan.
"Tentunya diangkat dan dievakuasi agar tidak sekedar diangkat tetapi untuk ivenstasi menyeluruh, karena kita masih punya kapal selam sejenisnya agar kejadian seperti ini tidak lagi terjadi di masa mendatang," jelasn seperti dilansir dari kompas.tv.
Menteri Senior Singapura yang mengaku sangat sedih, saat tahu kondisi dan keberadaan 53 Awak KRI Nanggala belum ditemukan, pasca MV Swift Rescue Temukan Posisi KRI Nanggala.
Menteri Senior Singapura berharap pihak TNI AL dibantu ROV Angkatan Laut Singapura bisa mengindentifikasi posisi di mana 53 Awak KRI Nanggala itu berada.
Rasa belasungkawa ini juga disampaikan melalui lawan Facebook oleh Menteri Senior Singapura Teo Chee Hean, Minggu (25/4/2021) malam.
Baginya, sukses MR Swift Rescue yang menemukan posisi KRI Nanggala memang patut diapresiasi, namun pihaknya sedih karena gagal menyelamat 53 Awak KRI Nanggala tersebut.
"Kami berharap 53 Awak segera diketahui posisinya, sehingga keluarga mendapatkan kepastian nasib orang yang mereka cintai. Kami mendoakan semua yang korban yang gugur dan khusus keluarga mereka yang ditinggalkan mendapatkan ketabahan," jelasnya.
Seperti diketahui, Singapura mengirim MV Swift Rescue yang dilengkapi kendaraan penjelajah bawah laut, remotely operated vehicle (ROV) dan fitur canggih lainnya, sukses melacak keberadaan KRI Nanggala.
Kapal angkatan Laut milik Singapura itu, mampu merekam dan mendapatkan citra kamera dan menemukan posisi KRI Nanggala-402 yang tenggelam di 838 meter.
Seperti diketahui, berdasarkan rekaman Citra Kamera, kapal selam KRI Nanggala-402 terbelah menjadi 3 bagian, di kedalaman 838 meter, di Utara Laut Bali pada Minggu (25/4/2021), posisi ditemukan oleh MV Swif Rescue, kapa selam milik angkatan laut Singapura.
Berikut Kecanggihan MV Swift Rescue
Kapal milik angkatan Laut Singapura ini memang canggih, sebab dilengkapi dengan seluruh fasilitas, mulai dari fitur-fitur canggih, kapal selam, perahu penyelamat jumbo, hingga kelengkap lainnya.
Maka itu, Kapal Singapura berhasil melacak keberadaan pasti dari KRI Nanggala, melansir laman Naval Technology, MV Swift Rescue merupakan Submarine Support and Rescue Vessel (SSRV) yang dioperasikan oleh Angkatan Laut Republik Singapura (RSN).
Dibangun TS Marine
Seperti diketahui, bahwa Kapal selam ini, dibangun oleh ST Marine, anak perusahaan dari Singapore Technologies Engineering (ST Engineering).
Penyelamatan dalam Kondisi Sea State 5
Kapal ini mampu melakukan operasi penyelamatan dalam kondisi Sea State 5
Sea State 5 dalam hal ini merupakan laut dalam keadaan oseanografi, dimana kondisi umum permukaan laut bebas di wilayah perairan besar yang tengah bergejolak.
Dipengaruhi gelombang angin dan diserta arus air di lokasi dan keadaan tertentu. Dalam posisi ini Keadaan laut dikarakterisasikan oleh statistik, termasuk tingkat arus, periode, dan spektrum kekuatan. Sehingga keadaan dalam cuaca esktrem dan berubah-ubah.
Kapal ini diluncurkan pada November 2008, dilengkapi dengan kemampuan yakni,
- Submarine Escape and Rescue (SMER), dengan sistem penyelamatan mencakup Submarine Rescue Vehicle (SRV) dan Submarine Support and Rescue Vessel (SSRV), yang saling terintergrasi. Dikutip dari ISMERLO, Singapura membeli sistem penyelamatan kapal selam dari James Fisher Defense.
- Kapal ini sepenuhnya dioperasikan oleh perusahaan sipil, First Response Marine Ltd, yang mengumpulkan pemilik kapan M/V Swift Rescue dan James Fisher Defense. Sistem beroperasi sepenuhnya sejak awal 2009.
- Adapun M/V Swift Rescue dioperasikan oleh Singapore Technology Marine, dengan awak Swire Pacific Offshore.
- Sementara komando misi dan tim medis disediakan oleh RSN. Kapal mengoperasikan sistem penyelamatan, Deep Search and Rescue Six (DSAR 6) dan Transfer under Pressure (TUP), serta sistem intervensi, ROV Super Spartan.
Penulis: Sarah Elnyora/ SURYAMALANG.COM
Ikuti Berita Terkait Kapal Selam Nanggala Hilang Lainnya.