Ledakan Mercon Ponorogo
Ledakan Mercon di Ponorogo Tewaskan Kakak Beradik, Tubuh Korban Terpotong-potong, Terbang 100 Meter
Ledakan Mercon di Ponorogo Tewaskan Kakak Beradik, Tubuh Korban Terpotong-potong, Terbang 100 Meter
SURYAMALANG.COM, PONOROGO - Tragedi ledakan mercon Ponorogo yang menewaskan kakak beradik Sunardi (23) dan Samuri (21), menyisakan duka mendalam bagi pihak keluarga.
Menurut Kapolsek Sukorejo, AKP Beny Hartono mengatakan, kedua orang tua korban sangat merasa kehilangan dengan meninggalnya dua korban kakak beradik tersebut.
"Orang tua (ibu) belum bisa menerima, kalau bapaknya tadi (saat olah TKP) masih tidur."
"Selain lemas memang semalam habis meledak itu ikut begadang juga," kata Beny, Rabu (28/4/2021).
Kedua korban ledakan petasan Ponorogo dikenal sebagai sosok yang baik dan supel dengan tetangga.
"Korban ya baik saja, dengan pemuda sekitar juga baik. Tidak ada catatan (kriminal)," lanjutnya.
Baca juga: VIDEO Ponorogo Mencekam : Tubuh Sunardi Terpotong Berhamburan dan Rumah Hancur Akibat Ledakan Mercon
Baca juga: Kakak Beradik Korban Ledakan Mercon Jadi Tumbal Tradisi Terlarang Membuat Balon Udara di Ponorogo
Sunardi merupakan mantan TKI (Tenaga Kerja Indonesia) yang setahun lalu pulang dari Korea.
"Kalau adiknya di rumah saja, bukan TKI," terang Beny.
Kedua korban diketahui juga belum berumah tangga alias masih bujang.
Atas kejadian ini, Beny meminta masyarakat agar tidak ikut-ikutan membuat balon udara dan petasan.
"Imbauan kita tidak ada hentinya setiap saat sejak awal puasa, patroli juga sudah sering," kata Beny.
Masyarakat Kecamatan Sukorejo, lanjut Beny memang punya tradisi membuat balon udara dan petasan jelang Idul Fitri 2021.
Begitu pun juga di lingkungan korban yang remajanya memang berencana membuat hal serupa.
"Rencana bikin iuran memang sudah ada, tapi yang meracik (petasan) dua orang itu saja," jelas Beny.
Sedangkan pemuda yang lain mempunyai tugas masing-masing, seperti membuat balon udara.