Berita Tulungagung Hari Ini

Kisah Si Mbah, Armada Bantuan Era Presiden Soeharto yang Jadi Andalan Pemadam Kebakaran Tulungagung

Satu dari tiga mobil pemadam kebakaran milik Pemkab Tulungagung dalam kondisi rusak.

Penulis: David Yohanes | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM/David Yohanes
Armada pemadam kebakaran Tulungagung tertua bernama Si Mbah. 

Armada yang diusulkan mempunyai kapasitas 3500 liter, namun kekuatannya setara dengan mobil terbaru dengan kapasitas 5000 liter.

Pertimbangannya selain ukurannya lebih kecil sehingga lincah masuk gang, harganya juga relatif lebih murah.

"Keluaran semprotannya sama dengan mobil yang terbaru yang kita miliki, hanya saja kapasitas tangkinya lebih kecil," tutur Bambang.

Mobil baru diperkirakan seharga Rp 1,5 miliar.

Penambahan armada ini sangat penting, menuju postur ideal minimal armada pemadam kebakaran di Tulungagung.

Sebab rencana ke depan armada ini akan ditempatkan di kota, Kecamatan Kauman, Kecamatan Kauman dan kecamatan Campurdarat.

Penempatan ini memudahkan armada menjangkau titik kebakaran, meski ada jauh dari kota.

Bambang mencontohkan, untuk tiba di Kecamatan Rejotangan butuh waktu 25 menit.

Padahal armada pemadam kebakaran setidaknya tiba setelah 15 menit.

"Penempatan di pos-pos ini memudahkan kita mencapai waktu tempuh 15 menit," tandas Bambang.

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved