6 Kisah Nekat Pemudik Saat Larangan Mudik Lebaran: Ngaku Jalan Kaki Ternyata Bohong, Motor Lewat Tol
Terangkum enam kisah nekat pemudik di saat pemerintah memberlakukan aturan larangan mudik Lebaran 2021.
Penulis: Frida Anjani | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM - Terangkum enam kisah nekat pemudik di saat pemerintah memberlakukan aturan larangan mudik lebaran 2021.
Para pemudik ini memiliki beragam kisah unik mulai dari yang mengaku jalan kaki selama 6 hari untuk mudik ternyata bohong belaka.
Ada juga pemotor yang masuk lewat jalan tol yang diduga untuk melakukan mudik lebaran.
Seperti yang diketahui, aturan larangan mudik Lebaran 2021 tidak diindahkan oleh sebagian masyarakat Indonesia.
Di mana diketahui larangan mudik lebaran dikeluarkan pemerintah Indonesia sebagai upaya untuk menekan angka penyebaran Covid-19.
Namun, masih banyak masyarakat yang nekat mudik, bahkan dengan cara-cara yang tidak wajar.
Berikut 6 aksi nekat para pemudik di tengah adanya larangan, dihimpun dari berbagai sumber:
Baca juga: Fakta Sebenarnya Rombongan Presiden Jokowi Viral Disebut Mudik Lebaran 2021, Pihak Istana Buka Suara
Baca juga: 8 Fakta Ayang Yasmin Crazy Rich Malang Sebar THR 100 Juta dari Balkon Rumah, Jual Tas Murah 5 Ribuan
1. Jebol Barikade Penyekatan Kedungwaringin

Ribuan pemudik yang mengendarai sepeda motor nekat menjebol barikade penyekatan di Jalur Pantura Kedungwaringin, perbatasan Kabupaten Bekasi-Karawang, pada Minggu (9/05/2021) pukul 22.40 WIB.
Bahkan sepeda motor nekat melawan arus untuk melewati pos penyekatan yang dijaga petugas gabungan terdiri dari unsur Kepolisian, TNI, Satpol PP, dan Dinas Perhubungan.
Kapolres Metro Bekasi, Kombes Hendra Gunawan, menjelaskan, petugas telah berusaha keras untuk menghalau para pemudik di titik penyekatan Kedungwaringin.
Akan tetapi banyak sepeda motor nekat melawan arah membuat arus kendaraan tidak bisa bergerak.
"Guna mengurai kemacetan kami membuka pos penyekatan,” katanya.
Petugas kewalahan lantaran terjadi kemacetan parah yang disebabkan oleh sepeda motor sepanjang 5 kilometer (km).
Petugas awalnya meminta putar balik para pemudik yang 'ngeyel' namun hal tersebut tak diindahkan, bahkan pemudik memaksa untuk melewati pos penjagaan.
Diberitakan Wartakotalive.com, bahkan ada pemudik yang juga nekat melawan arus.
Hingga akhirnya pihak kepolisian membuka barikade penyekatan tersebut, agar situasi tidak semakin parah.
2. Satu Keluarga Jalan 6 Hari ke Bandung Ternyata Bohong

Baca juga: Info Mudik dan Titik Penyekatan di Malang: Stasiun Malang Sisi Timur Dibuka, Tak Ada Takbir Keliling
Baca juga: Pantauan Hilal Penentuan 1 Syawal 1442 Hijriah di Bukit Condrodipo Gresik Sore ini oleh LF PCNU
Satu keluarga yang terdiri dari ayah , ibu dan dua anak nekat pulang kampung berjalan kaki dari Gombong ke Bandung.
Dani (38) dan istrinya Masitoh Aninur Lubis (36) dua anaknya yang masih balita, Manpa (3 tahun 8 bulan) dan Hanum (1 tahun 5 bulan), bahkan menghabiskan waktu 6 hari untuk pulang kampung ke Bandung.
Hal tersebut terpaksa dilakukan lantaran tidak adanya biaya yang mencukupi.
Untuk mudik saja mereka hanya membawa uang Rp 120 Ribu.
Warga Soreang tersebut juga tak memiliki uang setelah dipecat dari tempatnya bekerja.
Dikutip dari TribunJabar.com, Dani dan keluarganya berangkat dari Gombong Minggu (2/5/2021) sore.
Jumat (7/5/2021) siang menjelang jumatan, Dani sekeluarga sudah sampai di Jl Ahmad Yani, Lingkungan Bolenglang, RT 03/05, Ciamis.
Mereka sedang berteduh di bawah pohon rindang di sisi jalan raya jalur selatan.
Kondisi mereka cukup lusuh karena telah menempuh perjalanan jauh.
Mereka menggunakan sandal jepit yang juga lusuh.
“Beginilah sehari-harinya, kalau lagi capek langsung berhenti. Kemudian terus melanjutkan perjalanan lagi,” ujar Dani.
Setelah viral, ternyata kisah pemudik viral jalan kaki dari Gombong ke Bandung ternyata bohong.
Suami Dani Rahmat dan istrinya Masitoh Ainun serta 2 anaknya bukan mudik, namun sengaja hidup menggelandang.
Masitoh Ainun mengakui, dia tak mudik dari Gombong ke Cangkuang.
Tapi Masitoh Ainun dan suami dengan membawa kedua anaknya sengaja melakukan perjalanan untuk menghidupi keluarga.
Semua berawal dari tempat bekerjanya Dani Rahmat yang gulung tikar.
"Mesin jahit diambi bos, jadi bingung kerjaan enggak ada. Yang ngajak hidup di jalan, saya. Kami turun ke jalan yang penting ada buat makan. Ada yang ngasih kami terima, enggak ada yang ngasih, kami jalan," ujar Masitoh saat ditemui di tempat karantina, Minggu (9/5/2021).
3. Pemudik dari Arah Jakarta Jebol Pos Penyekatan

Aksi nekat para pemudik yang kebol pos penyekatan juga terjadi pada Minggu (8/5/2021).
Di mana ratusan pemudik lolos melintasi pos penyekatan di Bundaran Kepuh, kejadian tersebut pun viral di sosial media.
Kasatlantas Polres Karawang, AKP Rizky Adi Saputro, menyebutkan lonjakan pemudik yang signifikan terjadi pada dini hari.
Dikutip dari GridOto.com, pihaknya juga menjelaskan kejadian itu berlangsung sekitar pukul 00.05 WIB hingga 00.15 WIB.
Menurutnya, para pemudik tersebut berasal dari arah Jakarta dan melintas di Jalur Arteri Pantura.
"Kurang lebih ada 500 motor yang dihalau hingga menyebabkan kemacetan. Namun mereka lolos," terangnya.
4. Sembunyi di Sela-sela Motor yang Diangkut Truk

10 orang pemudik nekat bersembunyi di sela-sela motor yang diangkut oleh truk di Pos Penyekatan Gerbang Tol (GT) Cikupa, Kabupaten Tangerang.
Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Wahyu Sri Bintoro, menyebut proses penyekatan tersebut dilakukan pada Jumat (7/5/2021) tengah malam.
Akibatnya sopir truk diberi tindakan sanksi penilangan, karena menyelundupkan 10 orang pemudik.
"Dengan Pasal 303 juncto Pasal 137 Undang-Undang Nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan," terang Wahyu, dikutip dari TribunJakarta.com.
Sepuluh penumpang pelanggar aturan larangan mudik kemudian dilakukan pendataan.
Petugas juga memberikan masker kepada sopir dan 10 orang penumpang untuk edukasi disiplin melaksanakan protokol kesehatan.
Setelah itu, lanjut Wahyu, petugas memberikan pelayanan kendaraan terhadap penumpang untuk melanjutkan perjalanan ke arah Serang.
"Ke-10 orang penumpang diperbolehkan pulang menggunakan moda transportasi yang dicarikan oleh petugas," tandas Wahyu.
5. Sembunyi di Bak Truk

Dikutip dari Surya.co.id, 10 orang pemudik yang sembunyi di truk truk nomor polisi G 8186 OF akhirnya ketahuan petugas.
Petugas gabungan mencegat mereka saat di exit Tol Ngawi.
Kepolisian Resor Ngawi, Jawa Timur akhirnya memulangkan 10 pemudik tersebut.
Kapolres Ngawi, AKBP I Wayan Winaya, mengatakan, sepuluh pemudik yang nekat menumpang truk tersebut dipulangkan oleh Satgas Penangan Covid-19 Ponorogo.
Sementara, mobil truk G 8186 OF dan 2 buah motor saat ini masih diamankan.
Dari hasil pemeriksaan, di bak belakang truk, sopir menyembunyikan keluarga mereka dengan cara menutup truk dengan terpal.
6. Motor Masuk Tol untuk Mudik
Beredar video viral pengendara motor melintas di jalan Tol Romokalisari, Surabaya, Jumat (7/6/2021).
Video viral berdurasi 1 menit 54 detik tersebut diunggah di halaman grup Facebook (FB) oleh akun FB bernama Henny Sari.
Video tersebut merekam pengendara motor jenis bebek yang belum diketahui tipe atau merek pabrikan mesinnya.
Di lihat lebih detail, pengendara tersebut terbilang lengkap dalam mempersiapkan perkakas keselamatan berkendara.
Pengendara itu memakai helm warna hitam, mengenakan jaket bertudung warna gelap, bercelana panjang warna biru, dan bersepatu.
Sejak detik awal rekaman video tersebut, pengendara itu melenggang masuk ke ruas jalan tol, dan melintas melalui lajur ruas jalan paling kiri.
Pemilik akun menduga pengendara motor tersebut bisa melenggang masuk melalui pintu masuk Tol Romokalisari pada pukul 11.30 WIB.
"Pemotor Masuk Dari gate Romo kalisari. Pengendara kebingungan ketika ditanya, tujuan mau ke sidoarjo. Kejadian jam 11.30 jumat tgl 7 -05-2021," tulis akun Henny Sari, yang dikutip SURYAMALANG.COM.
Dalam rekaman tersebut juga terdengar percakapan dua orang yang sedang merekam momen pengendara tersebut.
Mereka bahasa jawa ngoko dengan logat Surabaya atau Suroboyoan.
"Woy nang ndi woy. Ono ulung mlebu tol. Gak kuat. Woy ono ulung mlebu tol. Wes gak oleh mudik, sepeda jalur tol. Mudik jalur tol woy sip. Bebas cegatan. Yekopo mas bebas cegatan yo. Sakti, solusi mudik lewat tol, ulung, jos pokoke gak ono tunggale. Tol Gresik," celetuk seorang pria.
"Wes wes Plat N, kate mudik Malang lewat tol. Mudik e lewat tol gaes. Wes wes. gak onok sing ngalahno iki. Lho tol arah Surabaya Bunder Lamongan, de e ngetril mudik jos, sip pol," terangnya.
Sementara itu, Kanit 2 PJR Ditlantas Polda Jatim, AKP Sigit Indra Puji Santoso mengakui ada pengendara motor yang masuk Tol Romokalisari mengarah Tandes.
Namun pengendara motor tersebut tidak terpantau petugas karena semua petugas PJR Ditlantas Polda Jatim sedang melakukan penjagaan pos penyekatan.
"Kalau melihat CCTV, memang ada pemotor karena perekam itu di gate paling kiri saat masuk tol," kata Sigit, Sabtu (8/5/2021).
Pengendara tersebut bisa keluar dari ruas jalan tol setelah dibantu oleh petugas kebersihan jalan tol.
Petugas kebersihan mengarahkan pengendara motor itu ke pintu keluar lain yang lazim digunakan petugas kebersihan atau proyek perbaikan tol melintas.
"Kan ada pembatas jalan untuk proyek. Jadi itu yang digunakan untuk keluar," tuturnya.
Di duga pengendara tersebut tersesat akibat menggunakan aplikasi ponsel petunjuk rute jalan.
Sehingga tanpa sadar melenggang masuk ke ruas jalan bebas hambatan yang khusus diperuntukkan kendaraan roda empat; mobil pribadi, bus atau truk.
"Mungkin dia pakai GPS," jelasnya.
Penulis: Frida Anjani / SURYAMALANG.COM
Ikuti Berita Terkait Berita Viral Lainnya.