Berita Malang Hari Ini
8 Fakta Ayang Yasmin Crazy Rich Malang Sebar THR 100 Juta dari Balkon Rumah, Jual Tas Murah 5 Ribuan
Inilah deretan fakta Ayang Yasmin, Crazy Rich Malang sebar uang THR 100 juta dari balkon rumah yang menjadi viral beberapa waktu yang lalu.
Penulis: Frida Anjani | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM, MALANG - Inilah deretan fakta Ayang Yasmin, Crazy Rich Malang sebar uang THR 100 juta dari balkon rumah yang menjadi viral beberapa waktu yang lalu.
Sosok Ayang Yasmin sendiri memiliki nama asli Mutoharoh.
Kesuksesan Mutoharoh sebagai pengusaha asal Malang dimulai sejak 10 tahun yang lalu karena menjual tas murah seharga mulai Rp 5 ribuan.
Sebelum memulai bisnis jualan online dari nol, sosok Mutoharoh atau Ayang Yasmin ini dulunya karyawan biasa.
Awalnya video Mutoharoh sebar uang THR dari balkon lantai dua rumahnya diunggah akun TikTok @ayangyasmin.

Baca juga: Remaja 17 Tahun Aniaya Kakek Sendiri di Jember, Sang Kakek Tewas Disikut
Baca juga: Jatim Park 3 Batu Siapkan Ruang Isolasi Hingga Ambulance untuk Tunjang Protokol Kesehatan
Dalam video berdurasi singkat itu, terlihat wanita 35 tahun ini menebar-nebarkan uang dari atas ke bawah.
Di bawah puluhan orang sudah menyambut uang dari Mutoharoh yang rata-rata mereka adalah para karyawan.
"Siap-siap tim Freshy terima bonus 100 juta, woohh, 100 juta buat kalian semua, silahkan ambil" teriak Mutoharoh.
Di bawah, para karyawannya heboh bukan main dan saling berebut menerima uang lembaran ratusan ribu yang beterbangan.
Saat dikonfirmasi SURYAMALANG.COM, Mutoharoh mengurai pengakuan lengkapnya.
1. Sebar THR 100 Juta Sebagai Ganti Rekreasi
Mutoharoh, warga Desa Pakisjajar, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, membenarkan jika dirinya yang membuat konten tebar-tebar uang Rp 100 juta hingga ditonton 5,1 juta kali di TikTok.
"Itu memang bonus tahunan buat karyawan saya," ujar Mutoharoh ketika ditemui di kediamannya pada Minggu (9/5/2021).
Setiap tahun Mutoharoh mengaku rajin memberikan bonus tahunan berupa uang kepada karyawannya yang telah bekerja dengan giat.
"Dulu sebelum pandemi kita (dia dan karyawan) sering rekreasi. Karena pandemi yauda kita bagi-bagi (tebar duit)," ujarnya.